Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
BEA Cukai bekerja sama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan University Network for Indonesia Export Development (UNIED) merilis survei manfaat ekonomi yang dihasilkan oleh fasilitas Kawasan Berikat (KB) dan Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) tahun 2017.
Dalam survei tersebut total perusahaan yang dikaji sebanyak 1.606 dengan rincian 1.244 di Kawasan Berikat (KB) dan 362 di Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE). Total fasilitas KB dan KITE di tahun 2017 sebesar Rp57,28 triliun dan berkontribusi terhadap penerimaan negara sebesar Rp90,6 triliun.
"Rasio ekspor terhadap impor yang menggunakan fasilitas KB dan KITE sebesar 2,40 artinya setiap nilai 1 dolar AS bahan baku yang diimpor dengan kedua fasilitas tersebut telah menghasilkan nilai 2,40 dolar AS produk yang telah diekspor," kata Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (18/2).
Baca juga: Kemenperin Usulkan Penurunan Bea Impor Mobil Listrik
Selain berkontribusi terhadap penerimaan negara, fasilitas kepabeanan tersebut juga berkontribusi kepada nilai ekspor KB dan KITE yang mencapai Rp780,83 triliun atau setara dengan 34,37% nilai ekspor nasional. Tak hanya itu, jumlah tenaga kerja yang diserap dari pemanfaatan fasilitas itu mencapai 1,95 juta orang dimana 97% dari total tersebut diisi oleh tenaga kerja lokal.
Nilai investasi yang dihasilkan dari kedua fasilitas tersebut mencapai Rp178,17 triliun dan menciptakan indirect economy activities yaitu tumbuhnya 95.251 jaringan usaha langsung dan 268.509 usaha tidak langsung yang meliputi usaha akomodasi, perdagangan, makanan dan transportasi. (OL-7)
Produk-produk Indonesia yang memiliki keunggulan seperti TPT, produk perikanan, makanan olahan, serta minyak sawit dan turunannya, termasuk biodiesel, akan langsung menikmati tarif 0%.
PT Global Inovasi Maju (GIM), bagian dari Farmaklik Group, melepas ekspor kopi robusta Rejang Lebong ke pasar internasional.
KOMITMEN mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memberikan dukungan nyata bagi para pelaku UMKM ditampilkan BRI dalam kegiatan pelatihan ekspor tahun 2025.
Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor produk rempah dan madu produksi pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) asal Bali, CV Naralia Group, ke pasar Hong Kong.
Sebanyak 54 ton kopi asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, resmi diekspor ke Tiongkok melalui skema Sistem Resi Gudang (SRG),
Komoditas pangan olahan sagu milik Sasagu siap menembus pasar internasional. Beberapa produk seperti kue dan kukis telah dilirik pembeli potensial dari Australia, Jerman dan Jepang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved