Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
ASOSIASI Logistik Indonesia (ALI) mengeluhkan tingginya tarif Tol Trans Jawa yang dikenakan untuk kendaraan truk atau golongan besar.
Ketua Umun ALI Zaldy Ilham Masita menyebutkan, untuk dapat menggunakan Trans Jawa dari Jakarta hingga Surabaya, setidaknya kendaraan besar harus merogoh kocek hingga Rp1,5 juta.
Angka tersebut dinilai terlalu besar bagi para pelaku usaha.
Zaldy mengatakan, setelah melakukan kalkulasi, angka ideal bagi truk untuk melewati Trans Jawa dari Jakarta hingga Surabaya berada di kisaran Rp800 ribu.
"Kalau lebih besar dari itu pasti, tarif angkutan barang jatuhnya malah akan lebih mahal," ujar Zaldy kepada Media Indonesia.
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PU-Pera Herry Trisaputra Zuna mengungkapkan tarif yang diberlakukan pada tahap awal ini sudah dipertimbangkan dengan matang.
Baca juga : Tarif Ruas Tol Baru Trans Jawa Sudah Perhitungkan Angkutan Logistik
Bahkan, menurutnya, dengan penghitungan Rp1.000 per kilometer dan masa konsesi yang sangat lama bahkan ada yang mencapai 40 tahun, itu sudah sangat berat Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
"Ini sudah diupayakan serendah mungkin. Kalau BUJT masih ada ruang, pasti akan dipangkas lagi," ujar Herry kepada Media Indonesia, Senin (28/1).
Kendati demikian, ia tidak menutup kemungkinan di masa mendatang akan ada formula baru yang digunakan sebagai dasar penetapan tarif bagi kendaraan besar yang melalui Trans Jawa.
Untuk saat ini, pemerintah hanya memberikan insentif berupa potongan tarif sebesar 15% untuk semua golongan.
Untuk jarak tempuh Jakarta hingga Grati, kendaraan golongan I perlu membayar Rp712.500 sebelum diskon atau Rp624.500 setelah diskon.
Untuk golongan II dan III, tarif yang dikenakan adalah 1,5 kali lipat dari tarif golongan I dan untuk kendaraan berat golongan IV dan V Harus membayar dua kali lipat dari besaran tersebut.
"Mungkin nanti akan ada pembicaraan lagi dengan asosiasi logisti. Tol ini kan juga masih baru. Kita pakai dulu opsi diskon 15% ini. Kita lihat bagaimana perkembangannya dua bulan nanti. Tentunya semua yang terjadi selama dua bulan ini akan menjadi masukan sebagai bahan evaluasi," jelas Herry.
Ia mengatakan ada kemungkinan, setelah dua bulan berjalan, pemerintah bersama BUJT akan menemukan formula baru dan menerapkan tarif baru bagi kendaraan angkut logistik yang menempuh jarak jauh.
"Apakah kita beri diskon lebih besar atau bagaimana, tergantung nanti," lanjutnya. (OL-8)
SITUASI arus balik di sejumlah jalur utama wilayah Jawa Tengah terpantau mulai mengalami penurunan volume kendaraan pada Senin (7/4) pagi ini.
KAPOLRI Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin langsung flag off atau pelepasan one way nasional dari Km 414 Gerbang Tol Kalikangkung sampai Km 70 Gerbang tol Cikampek Utama.
MASIH ada 50% atau 1,1 juta kendaraan pemudik yang belum kembali ke Jakarta dan sekitarnya.
(KNKT) memantau tempat istirahat atau rest area di beberapa ruas Jalan Tol Trans-Jawa selama mudik lebaran 2025 dipadati pemudik. Hal ini memicu antrean kendaraan
KORLANTAS Polri akan melakukan normalisasi sistem One Way Nasional dari KM 70 Tol Cikampek hingga KM 414 Kalikangkung pada pukul 08.00 WIB, Minggu (30/3) karena penurunan volume kendaraan mudik
MENGANTISIPASI terjadinya lonjakan arus mudik Lebaran, mulai Kamis (27/4) siang pukul 14.00 WIB, skema satu arah (one way) nasional diterapkan dari Km 70 Tol Jakarta-Cikampek hingga Km 414 Tol Semarang-Batang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved