Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Bandara Baru Yogyakarta Perkuat Pariwisata

Cahya Mulyana
21/1/2019 14:30
Bandara Baru Yogyakarta Perkuat Pariwisata
Operator alat berat menyiapkan lahan untuk proyek New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo, DI Yogyakarta, beberapa waktu lalu.(ANTARA/Andreas Fitri Atmoko )

BANDARA baru Yogyakarta yang dibangun di daerah Kulonprogo akan disiapkan untuk menunjang pariwisata bertaraf internasional di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah, terutama obyek wisata Candi Borobudur. 

Maka, bandara tersebut memiliki kemampuan menampung pesawat besar serta akan terintegrasi dengan moda lain.

"Nanti akan dibuat jalan ke utara melalui Sentolo sepanjang 20-30 km. Ini untuk mendukung wisata Candi Borobudur. Selain itu juga akan disiapkan jalur kereta langsung ke bandara. Jadi masyarakat di selatan Jawa bisa mencapai bandara ini dengan kereta api," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan resmi, Senin (21/1).

Menurut dia, pemerintah tengah mempersiapkan skenario supaya bandara baru Yogyakarta. Salah satunya menyiapkan akses jalan yang melewati daerah Candi Borobudur dan akses kereta api untuk memudahkan transportasi wisatawan dan penumpang umum.

Menteri Budi menyatakan bahwa Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X mengusulkan nama bandara yaitu New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA). Usulan tersebut akan diproses hingga resmi menjadi nama bandara.

 

Baca juga: Bandara Baru Yogyakarta Pacu Ekonomi

 

Sementara itu Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B. Pramesti juga menyatakan bandara baru Yogyakarta ini disiapkan untuk penerbangan internasional. 

"Bandara ini akan mempunyai panjang runway mencapai 3.250 m x 45 m, garbarata 4 unit dan parking stand 23 slot seluas 159.140 m2. Jadi nanti bisa melayani pesawat besar seperti Boeing B777, B787, Airbus A330 dan A350 yang bisa terbang langsung ke Jepang, Korea, Tiongkok, Australia dan negara-negara di Timur Tengah," paparnya.

Fasilitas tersebut, kata dia, akan memudahkan wisatawan luar negeri untuk mengunjungi obyek wisata. Kemudian masyarakat juga bisa melaksanakan penerbangan umroh dari bandara baru ini.

Polana melanjutkan bahwa sampai saat ini pembangunan bandara baru Yogyakarta masih on the track. Bandara yang dalam kontraknya harus selesai pada bulan Juli 2020 ini ditargetkan bisa selesai secara keseluruhan dan bisa dioperasikan pada akhir tahun 2019.

Terkait masalah potensi tsunami yang bisa melanda bandara yang letaknya berada di tepi Samudera Hindia ini, kata dia, sudah diantisipasi dengan mitigasi secara struktur maupun operasional. 

Level 1 bandara nantinya akan dibuat dengan struktur dan arsitektur yang fleksibel sehingga jika diterjang tsunami, para penumpang dan pengguna bandara akan segera bisa menghindar ke level 2 yang tingginya 8 meter dari level 1.

"Selain itu lahan-lahan di seputar bandara yang berbatasan dengan pantai akan ditanami pohon dan dibuat gundukan tanah sehingga bisa mengurangi  kekuatan tsunami yang menerjang," pungkasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya