Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Tarif Ruas Tol Baru Trans Jawa Sudah Perhitungkan Angkutan Logistik

Andhika Prasetyo
21/1/2019 12:15
Tarif Ruas Tol Baru Trans Jawa Sudah Perhitungkan Angkutan Logistik
Mobil melintas di jalan tol Jombang-Mojokerto (JOMO) Desa Tampingmojo, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (21/1).(ANTARA/SYAIFUL ARIF )

BADAN Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengungkapkan tarif yang ditetapkan pada enam ruas tol baru Trans Jawa sudah mempertimbangkan berbagai kepentingan terutama industri logistik.

Tersambungnya Trans Jawa dari Merak hingga Grati, selain ditujukan sebagai alternatif bagi masyarakat secara umum, juga dimaksudkan untuk memperlancar arus angkutan logistik. Dengan jalur yang lebih cepat dan memiliki waktu tempuh yang pasti, diharapkan pengiriman barang menjadi semakin efisien karena memangkas berbagai biaya dalam perjalanan.

Namun, di sisi lain, angkutan logistik juga harus merogoh kocek yang cukup dalam untuk bisa menggunakan fasilitas Tol Trans Jawa. 

Setidaknya, untuk jarak tempuh Jakarta hingga Grati, kendaraan dengan golongan II dan III perlu membayar 1,5 kali lipat tarif golongan I yang ditetapkan Rp712.500. Adapun, untuk kendaraan berat golongan IV dan V Harus membayar dua kali lipat besaran tersebut.

 

Baca juga: Tarif Mulai Berlaku, Tiga Kluster Trans Jawa Didiskon 15%

 

Kepala BPJT Herry Trisaputram Zuna mengatakan jumlah tersebut ditetapkan setelah melalui berbagai perhitungan. Angka yang keluar, lanjutnya, dinilai sudah memberikan keuntungan bagi semua pihak.

Terlebih, untuk saat ini, para pengguna jalan untuk seluruh golongan masih akan mendapatkan potongan harga 15% sampai dua bulan ke depan. Artinya, untuk kendaraan golongan IV dan V mendapatkan diskon sebesar Rp188.500 untuk jarak Jakarta-Grati.

Kendati demikian, Herry mengatakan skema tersebut masih akan terus dievaluasi. Masih ada kemungkinan tarif yang diberlakukan mengalami perubahan di masa mendatang.

"Untuk dua bulan ke depan kita gunakan skema ini dulu. Pasti akan terus kita akan evaluasi," ujar Herry kepada Media Indonesia, Senin (21/1). (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya