Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEMERINTAH terus berusaha melahirkan wirausahawan atau pengusaha tangguh di era digital. Berbagai program telah disiapkan.
Inisiatif dari dunia usaha juga terus berdatangan. Salah satunya dari perusahaan multinasional asal Tiongkok, Alibaba.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan Alibaba ingin membangun sekolah pengusaha berbasis teknologi di Indonesia atau Jack Ma Institute of Entrepreneurs.
"Tentunya mereka sudah punya model sendiri dan diharapkan menjadi prototype untuk menciptakan SDM kita lebih berkualitas," kata Airlangga seusai ikut pertemuan antara Komite Pengarah Pelaksanaan Peta Jalan Sistem Dagang-E dengan pendiri Alibaba Group, Jack Ma, di Nusa Dua, Bali, beberapa waktu lalu.
Upaya ini dinilai bakal turut berkontribusi dalam menumbuhkan wirausaha dan SDM terampil melalui peran pendidikan sesuai dengan kebutuhan di era ekonomi digital.
Saat ini, Alibaba sudah menerima beberapa pejabat Indonesia yang ikut pelatihan mengenai perkembangan teknologi digital di Tingkok. Para peserta ini melihat langsung fasilitas di sana. Selanjutnya, akan disusul dengan pelatihan untuk para pemimpin teknologi. "Kemudian, pemerintah Indonesia akan menyelenggarakan training lanjutannya," terang Airlangga sebagaimana dikutip Antara.
Mengenai materi yang akan diberikan dalam pelatihan di Jack Ma Institute of Entrepreneurs, menurut Menperin, masih digodok bersama dan nanti difinalkan Jack Ma.
Beberapa materi yang menjadi fokus perhatian, di antaranya terkait dengan tentang pengelolaan komputasi awan (cloud computing), teknologi keuangan (termasuk blockchain), dan infrastruktur internet. "Sedangkan pemerintah akan menyiapkan regulasinya, seperti mengenai fintech. Tetapi untuk yang lain, Jack Ma hadir sebagai advisor pemerintah. Selain itu, kami juga sudah menyiapkan seandainya untuk mendorong sistem bantuan sosial melalui fintech," paparnya.
Seribu Pemimpin
Sementara itu, Jack Ma menjelaskan, pihaknya menargetkan setiap tahun dapat mencetak seribu pemimpin teknologi di Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun ke depan.
"Kami akan memberi banyak kesempatan bagi anak muda Indonesia untuk belajar, misalnya, melalui pelatihan bagi 300 pengembang dan insinyur tentang pengelolaan komputasi awan," ujarnya.
Ma menambahkan penting bagi Indonesia untuk berinvestasi dalam meningkatkan kompetensi SDM.
"Karena ketika orang semakin bertambah, pikiran orang berubah, dan keterampilan orang meningkat, maka kita harus dapat memasuki periode digital," ucapnya. Ia pun menekankan pentingnya mengasah keberanian anak muda untuk terus berinovasi.
Lebih lanjut, Alibaba siap membantu pertumbuhan bisnis untuk sektor industri kecil dan menengah (IKM) di Indonesia. Untuk itu, diperlukan penciptaan ekosistem bisnis yang serbadigital. "Kami akan membuat Indonesia menjadi masyarakat nontunai. Dengan demikian, pemerintah bisa lebih efisien dan usaha kecil dan menengah bisa meraup lebih banyak uang," imbuhnya.
Ma juga optimistis, pemerintah dan pengusaha di Indonesia bisa segera memsuki era revolusi industri 4.0 dengan memanfaatkan teknologi terkini.
"Seluruh bisnis di Indonesia bisa dituangkan menjadi e-cloud, e-commerce, dan e-payment," pungkasnya. (E-2)
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta mengungkapkan belum ada pengajuan formal dari Ant Group, selaku pemilik aplikasi pembayaran Alipay, kepada BI.
Pendiri raksasa teknologi asal Tiongkok, Alibaba Group, Jack Ma, dianugerahi gelar profesor kehormatan di Sekolah Bisnis Universitas Hong Kong.
Pendiri raksasa teknologi Alibaba, Jack Ma, kembali ke Tiongkok untuk membahas masa depan pendidikan berkaitan dengan teknologi Artificial intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan.
Dalam beberapa tahun terakhir, pejabat Tiongkok membidik dugaan praktik antipersaingan oleh beberapa nama perusahaan besar negara itu, termasuk milik Ma.
Ma sedang berada di Spanyol mengikuti studi tur pertanian dan teknologi yang berkaitan dengan isu lingkungan, berdasarkan laporan mengutip sumber yang tahu jadwal Ma.
Kepemilikan harta yang mencapai 270 miliar RMB (Rp594 triliun) menjadikan CEO Alibaba Group Jack Ma dan keluarganya sebagai orang terkaya di China sepanjang 2018.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved