Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
BANK Indonesia (BI) meyakini jika potensi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di Indonesia digabungkan dalam satu wadah daring (online), bisa mengalahkan Alibaba.
Direktur Departemen Pengembangan UMKM BI Yunita Resmi Sari menuturkan, saat ini jumlah UMKM di Indonesia sekitar delapan juta. Ketika semua UMKM tersebut go online masuk sistem e-commerce, tak dipungkiri bisa mengalahkan Alibaba karena Indonesia memiliki beragam jenis UMKM.
"Kita juga tergabung dengan inisiatif pemerintah ada UMKM go online, kalau itu sudah terlaksana jadi kita ini industri kreatif ada delapan juta. itu kalau bisa masuk Alibaba bisa kalah," kata Yunita saat konferensi pers di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (17/7).
Demi mendukung kegiatan UMKM lebih bergairah, Yunita menuturkan BI mengklaim sudah melakukan beberapa insentif seperti memperluas e-commerce khusus UMKM dengan proteksi hak cipta, proteksi pembayaran, dan proteksi akses keuangan.
"Jadi itu insentif bagi UMKM untuk berkembang," ucap dia.
Di sisi lain, lanjut Yunita, sejauh ini beberapa jenis UMKM yang menjadi andalan BI untuk dapat dipasarkan di luar negeri adalah industri kreatif yang terdiri dari fesyen dan kriya, serta komoditas ekspor, seperti kopi.
"Kalau misalnya di sektor mana yang difokuskan kalau dari binaan kami (BI) adalah UMKM yang bergerak di sektor kreatif dan komoditas ekspor," pungkas dia. (Medcom/OL-3)
"Dilatih dengan dataset masif berisi 36 triliun token, Qwen3 menghadirkan kemajuan signifikan dalam penalaran, pemahaman instruksi, hingga tugas multibahasa,"
Qwen 2.5-Max disebut mengungguli hampir di semua aspek GPT-4o, DeepSeek-V3, dan Llama-3.1-405B.
Alibaba Cloud dan OBS memperkenalkan OBS Cloud 3.0 sebagai tulang punggung penyiaran untuk Olimpiade Paris 2024.
KIP mengabulkan permohonan sengketa informasi yang diajukan Yayasan Advokasi Hak Konstitusional (Yakin) terhadap KPU terkait kontrak antara KPU atau perwakilannya dan Alibaba Cloud
KPU telah mengambil langkah mitigasi risiko atas permohonan informasi Yakin terkait kontrak dengan Alibaba.
KONTRAK yang dijalin antara Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan raksasa teknologi asal Tiongkok, Alibaba, tidak serta merta menandakan adanya masalah ataupun pelanggaran hukum.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved