Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
"ALHAMDULILLAH, harga di Bogor sudah Rp17.000 tergantung lokasi dan hari ini dicoba menuju ke Rp18.000," kata Wakil Sekjen Perhimpunan Peternakan Unggas Nusantara (PPUN) Alvino.
Sementara Parjuni, Ketua Pinsar Jawa Tengah menyampaikan harga livebird/LB di Jateng sudah mencapai harga Rp17.000-Rp18.000.
Munawir peternak ayam broiler dari Pasuruan, Jawa Timur, menyatakan harga LB terus membaik, saat ini sudah mencapai Rp. 17.000
"Terima kasih saat ini harga sudah membaik, kami sudah bisa bernafas. Mudah-mudahan dengan program-program lanjutan akan menjadi lebih baik lagi perunggasan di Indonesia."
Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian (Kementan), Sugiono menjelaskan kenaikan ayam potong di tingkat peternak yang berlangsung sejak tiga hari lalu tidak akan berpengaruh pada kondisi harga ayam daging di tingkat konsumen.
"Tidak ada pengaruhnya karena harga ayam hidup di peternak sama harga daging di konsumen. Itu beda acuan," ujar Sugiono, Selasa (2/7).
Baca juga: Langkah Jitu Kemendag, Serap Ayam Peternak
Sugiono mengatakan, sebaiknya masyarakat tak perlu khawatir dengan kenaikan yang terjadi pada ayam potong di tingkat peternak. Sebaliknya, semua pihak harus bisa menjaga kondisi ini agar bertahan selama mungkin.
"Kalau bisa kenaikan ini terkendali supaya kesejahteraan peternak juga meningkat dan konsumen senang. Kalau harga di pasaran harus stabil terus. Itulah yang kita harapkan bersama," katanya.
Di sisi produksi, kata Sugiono, tiga provinsi di pulau Jawa, yakni Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah masih mendominasi usaha peternakan ayam rakyat. Dari tiga daerah ini, populasi ayam terus surplus hingga harus dilakukan pengiriman ke daerah lain.
"Tapi sekarang di luar pulau Jawa, seperti di Papua, Kalimantan, dan daerah lain juga mulai menunjukkan perkembangan ternak yang sangat baik. Tentu ke depan wilayah lain juga menjadi sentra demi terwujudnya pemerataan," katanya. (X-15)
Penyebabnya, saat ini terjadi penumpukan produksi yang terus-menerus, sehingga terjadi oversupply ayam di tingkat nasional yang mencapai 20% hingga 25%.
Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan komitmennya untuk melindungi peternak ayam rakyat. Selepas Lebaran, harga ayam hidup (livebird) terpantau turun dan berada di bawah HPP.
Di pusat pasar daging ayam pedaging kawasan Pante Teungoh, Kota Sigli, Ibukota Kabupaten Pidie misalnya, harga ayam pedaging yang sepekan lalu Rp19.000/kg, sekarang naik menjadi Rp 25.000/kg.
Stabilnya harga, lanjut dia, akibat pasokan ayam melimpah di pasar sehingga berdampak pada harga jual.
Penurunan harga, lanjut dia, akibat pasokan ayam melimpah di pasar sehingga berdampak pada harga jual.
Data dari Garda Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) menunjukkan, sejak awal Oktober 2024, harga livebird untuk ukuran 1,6-2,0 kg mengalami peningkatan bertahap.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved