Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
SEBANYAK 13 orang tewas akibat gelombang panas ekstrem yang melanda Amerika Serikat (AS) selama dua pekan terakhir. Pada yang sama kualitas udara di wilayah tersebut tercemar dan suhu panas juga semakin ekstrem akibat kebakaran hutan Kanada.
Korban tewas tertinggi, 11 orang, tercatat di Webb County, Texas, dekat perbatasan Meksiko.
"Sampai Rabu lalu, total ada 11 kematian. Sepuluh warga berasal dari Webb County, sedangkan kematian kesebelas berasal dari wilayah tetangga yang dibawa ke rumah sakit setempat, dan sayangnya, meninggal dunia," kata pejabat setempat dalam sebuah pernyataan kepada kantor berita AFP, Sabtu, (1/7).
Baca juga: Asap Karhutla Kanada Buat Mutu Udara New York Paling Buruk di Dunia
Seorang anak berusia 14 tahun meninggal dunia pekan lalu ketika ia mendaki Taman Nasional Big Bend di Texas, dimana suhu sempat 48 derajat celsius. Tragisnya, ayah tiri korban meninggal dalam kecelakaan mobil saat dirinya berupaya menyelamatkan anak itu.
Seorang wanita berusia 62 tahun meninggal dunia di negara bagian Louisiana pekan lalu, setelah badai membuat ribuan keluarga kehilangan aliran listrik untuk menghidupkan pendingin udara atau AC, menurut sejumlah pejabat setempat.
Dalam beberapa hari terakhir, suhu udara di beberapa kota selatan AS terasa seperti 45 derajat celsius, yang membuat banyak trotoar di Houston retak. Mencoba menangani hal ini, otoritas setempat mendirikan pusat pendinginan Houston, kota berpenduduk 2,3 juta jiwa.
Baca juga: Gelombang Panas, Tiongkok Beri Peringatan Kuning karena Suhu Meninggi
Terdampak Karhutla Kanada
Sementara itu, Kanada terus memerangi musim kebakaran hutan terburuk dalam sejarahnya, sebuah fenomena yang menurut para ilmuwan diperparah perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.
Saat asap kebakaran hutan terbawa angin ke selatan, sebagian besar AS yang menjadi rumah bagi lebih dari 120 juta orang, dari Midwest hingga East Coast, tetap berada di bawah peringatan kualitas udara.
Di New York dan Philadelphia, udara dianggap tidak sehat, menurut platform pemerintah AirNow. Peringatan kualitas udara juga dikeluarkan di provinsi Kanada Ontario, serta untuk sebagian besar Great Lakes Amerika Utara dan sebagian Minnesota, Carolina Utara, dan Georgia.
Asap dari kebakaran hutan juga menyebar melintasi Samudra Atlantik dan melintasi negara-negara Eropa, termasuk Portugal dan Spanyol.
(MalayMail/Z-9)
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara resmi menandatangani perintah baru pada Kamis malam waktu setempat Jumat (1/8).
DUNIA semakin bersatu untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, terutama dari negara Barat.
Menyusul langkah Prancis dan Inggris, Kanada juga akan mengumumkan pengakuan Negara Palestina pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) September mendatang.
Kedutaan Besar Israel mengkritik langkah Kanada untuk mengakui negara Palestina pada September mendatang.
PM Kanada Mark Carney mengatakan negaranya akan mengakui negara Palestina pada September mendatang.
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Heat dome memicu gelombang panas ekstrem di Amerika Serikat, dengan suhu mencapai hampir 100°F di Midwest dan Pantai Timur.
Di Madrid, suhu bisa mencapai 39 derajat Celsius, sedangkan area pegunungan di sekitarnya akan mencatat suhu sekitar 35 derajat Celsius.
Gelombang panas ekstrem melanda Eropa. Spanyol dan Inggris mencatat rekor suhu tertinggi.
Gelombang panas ekstrem melanda sebagian besar wilayah Eropa. Shun mencapai pertengahan 40 derajat celsius.
WILAYAH timur Amerika Serikat tengah dilanda gelombang panas ekstrem, dengan suhu yang melonjak hingga melampaui 37°C. Bahkan menyentuh angka tiga digit dalam skala Fahrenheit.
Indeks panas, ukuran suhu udara dan kelembapan relatif, berada di tingkat ‘bahaya’ di Manila dan dua wilayah lain di Filipina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved