Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BUSANA-BUSANA bergaya rileks dan fun juga hadir pada koleksi terbaru Studio 133 Biyan, yang merupakan lini sekunder dari desainer Biyan Wanaatmadja, yang diperagakan Senin (28/10) di Intercontinental Hotel, Pondok Indah, Jakarta. Bertajuk Equilibrium, ragam busana koleksi untuk musim semi/panas 2025 itu mulai dari setelan kemeja-jas-celana pendek, padanan celana longgar dengan dress tanpa lengan, rompi berkantong, bomber jacket, hingga varsity t-shirt.
Dalam rilisnya, Biyan mengatakan busana-busana itu untuk menghadirkan kesan uniform yang tampak muda dan dinamis. Selain itu, Biyan memasukkan pesan keseimbangan alam lewat bordir dan print dengan motif botanikal alam tropis.
Ia mengungkapkan bahwa setiap pakaian, sesuai dengan tema koleksi itu, menceritakan tentang keseimbangan kehidupan. “Kadang kita suka terlupa untuk menyeimbangkan diri dalam aktivitas hidup agar dapat berjalan secara harmonis,” kata Biyan yang totalnya mengeluarkan 110 potong busana di koleksi itu.
Untuk palet warna, Biyan menggunakan mulai dari warna basic dan gelap seperti hitam, biru navy, hijau army hingga buttery cream, camel, hingga beragam warna lembut seperti pink dan biru pucat.
Paduan warna ini menghasilkan karakter musim panas yang ceria tanpa ‘berteriak’. Biyan menambahkan bahwa koleksi itu bukan hanya tentang mode. Melainkan, juga tentang koneksi kita dengan alam yang menumbuhkan kesadaran dan semangat berkelanjutan. (M-1)
Empat jenama modest fashion Indonesia, Satinese, Visola, Hafitaini, dan Hijaberlin, akan menampilkan koleksi khusus yang dipersiapkan untuk acara bergengsi tersebut.
Koleksi yang dipamerkan antara lain seri Gem of Khatulistiwa, Permata Nusantara, Wayang Collection.
Testimo by SB mewakili percampuran dialog antara fashion modest muslim dan couture sehingga dirinya bersemangat menunjukkan perspektif baru tersebut dengan dunia luar.
Batik Coreta Louise, kali ini, terinpirasi dari keindahan laut Bunaken yang ada di Sulawesi Utara, dengan mengadopsi tema Reflection of The Sea.
Eni Joe memaknainya sebagai The Beautiful Heart for Difabel, meskipun dengan segala keterbatasannya atlet difabel mampu turut serta mendukung dan melestarikan budaya Indonesia.
Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan untuk merayakan ulang tahun Jakarta, tetapi juga untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya Betawi kepada generasi muda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved