Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENATAP lekat dari dekat, sekilas goresan-goresan itu hanya bentuk impulsivitas. Coretan penuh warna hijau yang disisipi dengan berbagai palet warna lain seperti ungu, kuning, dan merah muda. Lalu, ambil jarak sekitar 2 meter dari sisi depan, seketika coretan-coretan itu berubah menjadi taman subur yang ditumbuhi bunga-bunga.
Dalam lima kanvas berskala medium berdimensi sekitar 200 x 180 sentimeter, seniman Trevor Shimizu merekam kehidupannya. Alih-alih memasukkan potret diri, ia mendokumentasikan lingkungan sekitar yang berkaitan dengan waktu. Bunga-bunga yang ia lukis di antara semak rerumputan menggambarkan bagaimana Shimizu melewati musim di Amerika Serikat. Sejak musim semi hingga panas.
Trevor Shimizu saat ini tengah menggelar pameran tunggal perdana di Indonesia, tepatnya di Galeri ROH Projects, Menteng, Jakarta Pusat. Ia membawa sekitar sembilan karya lanskap yang lebih ditekuninya baru-baru ini. Bertajuk Early Springs - Early Summers, pameran ini menjadi cara membaca autobiografi sang seniman lewat responsnya terhadap lingkungan tempat tinggal.
Baca juga : Lebaran para Seniman Mengekspresikan Motif Ramalan
Dalam medium yang lebih gigantik, Shimizu menggabungkan unsur-unsur yang ada di lima seri kanvas sebelumnya yang berjudul Early Springs - Early Summers 2024. Sementara di kanvas paling besar ini diberi tajuk Early Springs - Early Summers 2024 (Compilation). Pada lima kanvas medium, ia membubuhkan kata-kata dengan warna spesifik seperti merah, biru, hijau, ungu, dan hijau laut (teal). Mengindikasikan bagaimana Shimizu menonjolkan teknik pewarnaan interferensi (interference paint) di tiap-tiap karya. Sebuah komposisi dan teknik untuk memberikan dimensi terhadap bidang karya jika dilihat dari berbagai sudut. Pun memberikan impresi terhadap warna tertentu yang lebih menonjol.
Dalam lima seri Early Springs - Early Summers, Shimizu memenuhi seluruh permukaan kanvas tanpa menyisakan ruang kosong putih. Berbeda dengan di kanvas berukuran gigantik. Ini memberikan efek seperti tengah melihat lanskap taman lapang dari kejauhan. Menyisakan beberapa ruang kosong putih.
Goresan-goresan yang impulsif tadi barangkali lebih kentara di Early Springs - Early Summers 2024 (Compilation) kalaupun dilihat dari jarak yang lebih jauh. Namun, ada impresi lain yang tercipta, layaknya karya lanskap yang memberikan lapisan-lapisan dalam penataan komposisinya. Ada bunga-bunga yang ditata di bagian depan, lalu di belakangnya ada lapisan baris bunga lagi, dan tempat yang menjadi latar tumbuhnya bunga-bunga tersebut. Berbeda dengan lima seri Early Springs - Early Summers 2024 yang berfokus pada sekumpulan kecil bunga dan tumbuhan dalam jarak dekat.
Baca juga : Kopi yang Menggoreskan Fantasi
Adapun di tiga karya lainnya, Shimizu berfokus pada rerumputan dan bunga. Mengutamakan unsur warna hijau sebagai bagian vokal karya, kemudian dibubuhi beberapa gores kuning tipis, biru, dan keunguan di belukar rerumputan. Satu goresan dalam medium yang lebih kecil, Shimizu menyertakan karya yang tampaknya terdiri atas sapuan-sapuan kuas sisa, dalam Scrap Painting (Sunset). Satu karya yang cukup berbeda dari delapan karya lain yang dipresentasikan. Shimizu tak menonjolkan garis-garis yang ekspresif. Itu seperti merangkum dasar palet warna yang dibentuk Shimizu: hijau, ungu, kuning, dan biru, yang muncul dalam semua karyanya.
Menanggalkan lelucon
Baca juga : Buka Pameran di Nasdem Tower, Surya Paloh Tekankan Parpol Harus Mampu Bicara Seni dan Budaya
Dengan fokus praktik kesenian yang kini membawa Shimizu pada karya-karya lanskap, apakah ia lalu menanggalkan lelucon-lelucon frontal pada karya lukisnya?
Pada masa awal karya-karya lukisnya, Shimizu kerap memuat tema-tema komikal seperti Elevated Penis #6 (2016) atau Auto Erotic Farts (2015), Happy Hemorrhoids (2015-2016), dan Spaghetti and Shitballs (2015). Karya-karya yang merespons situasi secara spontanitas.
Sementara itu, sejak medio 2020 hingga kini, ia lebih rajin memproduksi karya-karya lanskap dan tampak menutup karya-karya lelucon frontalnya. Shimizu kini lebih memaknai ruang dan waktu yang diwujudkan dalam karya-karya lukis sebagai bagian dari autobiografi. Namun, goresan-goresan impulsif masih tetap bertahan, bentuk respons spontan terhadap ide yang terlintas di kepala lalu dituangkan langsung ke kanvas.
Baca juga : Menghidupkan Ingatan Melalui Seni Patung
Pada karya seri Early Spring - Early Summer yang semuanya dibuat pada tahun ini menjadi bentuk perpanjangan mengilhami praktik kesenian yang berkiblat pada tradisi seni kontemporer New York era 1970-1980-an. Bentuknya dengan meminimalisasi upaya tapi menghasilkan dampak yang kentara di karya-karya seni. Shimizu juga tampak ingin mengedepankan ide dan gagasan, alih-alih berfokus pada pengayaan teknis.
Pameran tunggal Trevor Shimizu, Early Spring - Early Summer, berlangsung sejak 14 Agustus 2024 dan akan berakhir pada 8 September 2024 di Galeri ROH Projects, Menteng, Jakarta Pusat. Media Indonesia berkunjung dan menganalisis karya-karya Shimizu dalam sesi pratinjau pada Sabtu (10/8).
Membawa karya Shimizu menjadi penawaran berbeda dari ROH yang selama ini beberapa kali memamerkan karya-karya kontemporer berbasis campuran media (audio, instalasi, dan patung). Karya seni rupa di atas kanvas memberi galeri untuk jeda dari riuh-riuh mix media. Menghadirkan taman pusparagam yang lebih meditatif. (M-3)
Pameran ini merupakan bagian dari rangkaian program unggulan KBRI Bangkok, yaitu Trade, Tourism, Investment, and Cultural Forum (TTICF), yang telah berlangsung sejak 2022.Â
Pemberedelan karya seni sebagai ekspresi artistik pada umumnya terjadi di negara-negara totaliter. Atau setidak-tidaknya di negara otoriter.
SASTRAWAN Okky Madasari menegaskan sensor terhadap karya seni harus dilawan.
Mahfud MD mengatakan berlangsungnya sebuah pameran adalah otoritas dari Galeri Nasional, termasuk soal pameran tunggal Yos Suprapto.
Pameran bersama bertajuk Pasar Seni Lukis Nusantara 1, diikuti sebanyak 34 perupa, baik dari dari Jawa Tengah, luar Jawa dan luar negeri.
Pameran ini mengusung tema "Catatan Lain : M. Aidi Yupri" dan menampilkan karya-karya orisinal dari seorang seniman muda berbakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved