Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SETELAH sukses dengan pementasan di Indonesia, Meksiko dan Amerika Serikat, Regina Art Monologue Project kini merambah Benua Eropa. Dua pertunjukan monolog akan dipentaskan di Jerman, Swedia, Norwegia, Belanda, dan Prancis.
Dua monolog yang akan dipentaskan adalah 'Besok Atau Tidak Sama Sekali' yang akan ditampilkan Wawan Sofwan. Monolog ini menceritakan perjuangan batin Soekarno, sang Proklamator, sesaat sebelum proklamasi. Satu monolog lainnya yang berjudul 'Cotton Candy' karya E.D.Jenura, tentang perjuangan korban kekerasan seksual dalam mengatasi traumanya, akan ditampilkan Joane Win.
"Selain mengangkat nilai-nilai kehidupan dan edukasi penting untuk isu nasionalisme dan perempuan, pentas ini diharapkan menjadi pementasan yang kaya akan nilai kehidupan, budaya, dan keindahan seni,” ujar Joane Win yang juga menjadi produser pertunjukan dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (26/9).
Dikatakan, pertunjukan monolog ini menyasar penonton yang merupakan diaspora Indonesia di kota-kota tempat pertunjukan berlangsung. "Selain itu juga menyasar masyarakat lokal yang tertarik pada tema yang diangkat dalam monolog, maupun pada seni pertunjukan teater itu sendiri," ujar Joanne Win.
Sementara itu, Wawan Sofwan yang juga bertindak sebagai sutradara mengatakan Regina Art Monologue Project yang dipentaskan di berbagai negara tersebut merupakan sebuah misi budaya dan sejarah dari Regina Art. "Bagi saya ini langkah yang luar biasa. Semoga dua monolog ini bisa dipentaskan di negara-negara lain yang ingin mengenal sejarah Indonesia secara lebih lengkap”, ujar Wawan Sofwan.
Lebih jauh, ia mengatakan penonton diharapkan dapat mengambil nilai-nilai yang terkandung di dalam dua monolog tersebut. "Seperti lebih menghargai para pendahulu bangsa, meningkatkan empati dan kesadaran, ikut berpartisipasi dalam melawan tindak kekerasan seksual, dan turut serta membela hak asasi manusia," jelasnya.
Di sisi lain, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Gusti Ayu Bintang Darmawati memberikan dukungan penuh atas digelarnya pertunjukan ini monolog oleh Regina Art Monologue Project. "Semoga pementasan dua monolog ini di mancanegara dapat lebih menyadarkan kita, bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama untuk memperoleh kebebasan, keadilan, perlindungan, dan perdamaian. Teruslah berkarya untuk Indonesia," ujar Menteri PPPA.
Dukungan juga diberikan beberapa KBRI dan Atase Pendidikan dan Budaya Indonesia di luar negeri. Dukungan akan diberikan baik dari sisi teknis pertunjukan dan juga mempromosikan acara ini kepada diaspora Indonesia yang ada di negara-negara tersebut.
“Kami siap mendukung pertunjukan ini. Dan kami sangat terbuka menyambut kehadiran tim Regina Art Monologue Project”, ujar Agus Setiabudi, Atase Pendidikan dan Budaya Indonesia di Belanda melalui panggilan video. (RO/R-2)
"Melalui kegiatan di teater ini juga dapat melatih sikap percaya diri anak. Dalam sebuah pementasan teater dengan banyak penonton membuat anak makin membentuk karakternya,"
Protagonis adalah tokoh yang memiliki watak baik, dikenal, dan disukai semua orang. Tokoh ini merupakan kunci dan bagian yang sangat penting dalam sebuah cerita.
SEBUAH karya seni, termasuk seni teater, merupakan media untuk menyampaikan suatu pesan. Pertunjukan teater bisa menjadi media untuk menyampaikan pesan kepada khalayak.
MELALUI seni peran monolog, Wawan Sofwan tidak hanya mengekspresikan apa yang ada dalam pikirannya melalui sebuah drama.
Regina Art Monologue Project yang menampilkan monolog berjudul 'Cotton Candy' yang dibawakan Joane Win dan 'Besok atau Tidak Sama Sekali' oleh Wawan Sofwan, pentas di kota Den Haag, Belanda.
Indonesia Kita dan Bakti Budaya Djarum Foundation menggelar pertunjukan berjudul “Musuh Bebuyutan” yang dipentaskan di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki.
Acara ini untuk melestarikan seni dan budaya sunda yang sudah turun temurun diwariskan leluhur.
Pembangunan Taman Budaya Jabar bertujuan untuk menyediakan ruang ekspresi dan pertunjukan berkelas internasional
Pelestarian domba Garut dan seni ketangkaan tersebut dilakukan untuk memperkuat komitmen melestarikan warisan budaya.
Jabarano menghadirkan kolaborasi 9 pegiat kreativitas di cafe ketiganya di Jabarano Coffee-Kuda Lumping 3.0 Laswi, di Jalan Laswi, Kota Bandung.
Julukan Bandung sebagai kota kesenian harus terus dijaga.
Titimangsa bersama Bakti Budaya Djarum Foundation menggelar pertunjukkan monolog Sang Kembang Bale di Bandung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved