Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Perusahaan Fast Moving Consumer Good (FMCG) , Procter & Gamble (P&G) terpilih sebagai Knowledge Partner dalam acara Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023, yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) pada 7 September 2023 di, Jakarta.
P&G yang menjadi satu-satunya perusahaan dari sektor FMCG diberikan kesempatan menjadi Knowledge Partner pada acara tersebut untuk menggelar sesi diskusi tematik dengan tema “Keberlanjutan Lingkungan dan Ekonomi Sirkular sebagai Standar Bisnis Baru (Sustainability and Circular Economy as the New Business as Usual).” Sesi tersebut melibatkan media, serta puluhan mahasiswa dari universitas terkemuka di Indonesia, serta para partisipan ISF 2023 secara umum.
Pada sesi tematiknya, P&G bersama para mitranya menguraikan implementasi bisnis berkelanjutan dan ekonomi sirkular sebagai strategi baru dalam industri global.
Seperti tertera dalam keterangan resmi yang diterima, secara global, P&G telah berkomitmen untuk menjalankan inisiatif keberlanjutan lingkungan melalui P&G Ambition 2030. Dalam kerangka komitmen keberlanjutan lingkungan ini, P&G bertujuan mengurangi emisi dalam lima aspek bisnis utamanya hingga tahun 2030, yakni pada aspek Material dan Kemasan, aspek Operasi, aspek Transportasi, aspek Penggunaan Produk (Consumer Use) dan aspek Akhir Masa Pakai Produk (Product End of Life).
Di Indonesia, P&G menerjemahkan komitmen global tersebut lewat tiga pilar utama, yaitu Iklim (Climate), Air (Water), dan Limbah (Waste) di berbagai aspek bisnisnya. Dalam pilar Iklim, pabrik P&G Indonesia telah mengaktifkan listrik terbarukan dan meningkatkan efisiensi transportasinya untuk mengurangi emisi karbon.
Pada pilar Air, upaya daur ulang telah diterapkan untuk mengurangi penggunaan air secara efisien. Di sisi Limbah, berbagai inisiatif telah diambil baik pada level produksi maupun penggunaan produk. Sejak pertama kali beroperasi, pabrik P&G Indonesia telah lama menjalankan praktik Zero Waste to Landfill untuk mengelola sampah produksinya dengan baik. Di level hilir setelah konsumsi, mereka menjalankan program Conscious Living yang melibatkan masyarakat dalam pengumpulan dan pengelolaan sampah kemasan plastik melalui aplikasi digital.
“Kami selalu memastikan bahwa setiap aktivitas bisnis yang dilakukan selalu mempertimbangkan aspek lingkungan yang berkelanjutan, mulai dari proses produksi, rantai pasokan produk, hingga aspek kemasan setelah dipakai konsumen,” ujar Saranathan Ramaswamy selaku Presiden Direktur P&G Indonesia.
Dalam acara itu, Dr. Ir. Prima Mayaningtias, M.Si, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, menyampaikan dukungannya pada P&G, “Kami menyadari bahwa tantangan sampah plastik adalah tantangan global, sehingga kami sangat mengapresiasi upaya para pelaku industri dalam menggerakkan ekonomi sirkular melalui program dan inisiatif keberlanjutan lingkungan seperti yang dilakukan oleh P&G Indonesia, yang sejalan dengan upaya kami dalam pengurangan limbah dan dekarbonisasi global.” (M-3)
Kegiatan pengelolaan dan daur ulang sampah ini menggandeng Waste4Change untuk melakukan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir.
Jikaa dihitung secara kasar sejak tahun 2018 hingga tahun 2023, kerugian yang disebabkan oleh masalah pencemaran sampah plastik di laut Indonesia diperkirakan mencapai Rp2.000 triliun.
Sampah yang dihasilkan dari kegiatan masyarakat di Indonesia juga bisa masuk ke Samudera Hindia hingga ke Madagaskar.
Warga akan diedukasi modul Plastic, Sustainability & You Education (PSYE) untuk meningkatkan kesadaran tentang penggunaan plastik berkelanjutan dan pengelolaan limbah yang efektif.
Target pemerintah Indonesia dalam menurunkan kebocoran sampah plastik dari aktivitas masyarakat sebesar 70 persen pada 2025.
BRIN terus melakukan penelitian dengan memanfaatkan kecerdasan buatan dalam mendeteksi jenis sampah plastik. Termasuk, melibatkan akademisi dari berbagai multidisiplin ilmu.
Penelitian terbaru memicu kekhawatiran global setelah ilmuwan menemukan sekitar 27 juta ton nanoplastik mengambang dan tersuspensi di Samudra Atlantik Utara.
UPAYA membangun ekosistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan kian mendesak di tengah meningkatnya tekanan terhadap industri pengguna plastik.
Pelibatan anak-anak dalam berbagai upaya mengurangi sampah plastik disebuat bisa membuat kesuksesannya lebih maksimal.
Sampah plastik multilayer diolah menjadi serpihan (flakes) yang dapat dimanfaatkan oleh industri daur ulang.
Di tengah meningkatnya polusi plastik, seorang guru di SDN 003 Bontang Utara, Bontang, menunjukkan bahwa perubahan dapat dimulai dari ruang kelas.
KOTA Surabaya akan menjadi lokasi pertama proyek kemitraan pemerintah Indonesia dan UEA dalam penanganan sampah plastik sungai untuk mencegah kebocoran di perairan laut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved