Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Film tentang anak Papua yang dibintangi dan diproduksi oleh anak-anak Papua, Orpa akan tayang di jaringan bioskop mulai 7 September. Theo Rumansara menjadi sutradara sekaligus penulis film Orpa, dengan produser Axel Putra, Dani Huda, Giovanni Rahmadeva, Cornelio Sunny dan produser eksekutif Axel Putra dan Ismail Basbeth.
Film Orpa adalah hasil dari program lokakarya Jendela Papua yang dilakukan Qun Films. Sayembara pencarian empat sineas terbaik Papua yang memproduksi satu film panjang secara kolektif. Keempat pemenang sayembara Jendela Papua telah mendapatkan pelatihan proses pembuatan film secara intensif di Jakarta selama satu minggu.
Selain mendapatkan pelatihan tentang proses pembuatan film dari para mentor sineas ternama di Indonesia, para pemenang sayembara juga dibimbing penulis naskah profesional untuk mengembangkan ide cerita mereka menjadi skenario film yang siap diproduksi. Dari keempat cerita, cerita milik Theo Rumansara yang dipilih untuk difilmkan.
“Ini bisa disebut film panjang pertama tentang Papua yang disutradarai oleh orang asli Papua (OAP). Theo lahir dan besar di Papua. Secara kru, 70% juga teman-teman dari Papua. Kami yang dari Jakarta paling produser, DOP, di bagian tata suara dan musik,” kata produser film Orpa Giovanni Rahmadeva saat konferensi pers usai penayangan terbatas sesi media di Jakarta, Jumat, (1/9).
Film Orpa berkisah tentang Orpa (16), gadis Papua yang akan dinikahkan oleh ayahnya dengan orang kaya dari Jayapura. Enggan dengan nasibnya untuk menjadi ibu rumah tangga, dia memutuskan untuk melarikan diri suatu malam untuk mengejar mimpinya bersekolah di Wamena, di mana dia ingin belajar lebih banyak tentang efek medis dari tanaman Papua.
Dalam perjalanannya ia berpapasan dengan Ryan (28), calon musikus asal Jakarta dan setuju untuk membawanya ke Wamena. Dalam perjalanan mereka, persahabatan di antara keduanya terjalin erat ketika menghabiskan waktu bersama. Tapi perjalanan mereka menemui kesulitan saat mereka dikejar oleh ayah Orpa dan desa yang menuduh Ryan kabur dari kasus pembunuhan.
Dalam rangkaian menyambut penayangan film Orpa di bioskop, penayangan film secara keliling dilaksanakan di 19 kota di seluruh Indonesia. Jayapura, Sorong, Manokwari, Ambon, Kupang, Malang, Makassar, Surabaya, Kediri, Jember, Cirebon, Yogyakarta, Solo, Semarang, Pekalongan, Balikpapan, Bogor, Lampung, dan Bandung. Hampir semua jadwal penayangan terjual habis, bahkan beberapa kota menambah jam layar.
Sebelumnya, Orpa juga telah menjelajah ke berbagai festival film. Di antaranya JAFF, CinemaAsia (Belanda), Zabaikalsky International Film Festival, Chita (Rusia), Balinale International Film Festival meraih AICEF Prize (For Cross Cultural Filmmaking), Teens International Film Festival World of Wonders, Kaliningrad (Rusia), FICDEH International Film Festival For Human Rights (Kolombia), dan Middlebury New Filmmakers Festival (Amerika Serikat).
“Sejak akhir tahun lalu hingga sekarang kami memang sudah berkeliling ke berbagai festival di hampir empat benua. Ternyata reaksi audiens internasional terhadap film ini menarik, karena mereka juga baru tahu tentang bagian lain Indonesia yang mayoritas muslim, di film ini ternyata ada juga yang katolik. Ada keragaman ras. Memang kami ingin test the market dulu, setelah melihat responsnya cukup baik, akhirnya sekarang bisa kami bawa ke bioskop, dan bisa disaksikan di seluruh bioskop Indonesia mulai 7 September,” tambah Giovanni.
Ia juga menambahkan, meski filmnya telah berkeliling secara internasional, yang utama sebenarnya adalah pesannya tersampaikan ke keluarga Papua. Tentang bagaimana isu pernikahan anak yang masih jamak terjadi di sana.(M-3)
Dengan mempertemukan lagi Tom Hanks dan Robin Wright, film Here sukses menampilkan eksperimen sinematik yang out of the box, tetapi sebaliknya dari sisi emosional.
Film ini berkisah tentang teror mengerikan yang terjadi di rumah tua milik kolektor bernama Risang Wisangko.
Kinds of Kindness terdiri atas tiga bagian cerita dibintangi oleh pemeran yang sama. Membawa kembali komedi gelap nan absurd sang sutradara.
Dalam catatan Koalisi Seni, sepanjang 2010-2023 ada 40 kasus pelanggaran kebebasan di sektor film. Terbanyak ketiga dari seluruh sektor kesenian.
Po karakter utama dalam franchise Kung Fu Panda melanjutkan petualangannya dalam Kung Fu Panda 4 yang rilis pada Minggu (3/3/24).
Ia pun merasa senang bisa memerankan karakter perempuan yang berani menyuarakan pendapat dan gagasannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved