Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Film Ketika Berhenti di Sini yang disutradarai Umay Shahab akan tayang pada 27 Juli. Film ini berkisah tentang Dita (Prilly Latuconsina) yang berusaha berdamai kehilangan pasangannya Ed (Bryan Domani) setelah meninggal akibat kecelakaan.
Meski Dita telah bersama pasangan barunya Ifan (Refal Hady) dan menjalani hidup baru, bayang Ed masih belum sepenuhnya terlupakan oleh Dita. Hal itu kian dipersulit dengan kacamata yang dilengkapi fitur kecerdasan buatan (AI/artificial intelligence) peninggalan Ed untuk Dita.
“Film ini cukup lama dikembangkan. Sebenarnya sejak awal saya cukup memiliki kekhawatiran dengan ceritanya karena ada elemen yang menurut saya terlalu modern dan belum ada ketika itu. Bagaimana ini bisa disampaikan ke penonton supaya film ini juga punya kedekatan, karena akan dirilis di bioskop. Tapi ternyata ketakutan itu terbantahkan. Sebab, teknologi AI sekarang ini kian lazim,” ujar produser Yahni Dahmayanti dalam konferensi pers seusai pemutaran film sesi media, di XXI Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Senin, (24/7).
Yahni pun mengatakan tidak bisa dipungkiri ide yang dibawa Umay dan Prilly tersebut punya relevansi bagi generasi Z. Sehingga, menurutnya, juga penting menerima ide dan gagasan yang dibawa oleh para generasi lebih muda di film. Sebab itu baginya regenerasi juga menjadi hal penting dalam film.
Prilly, yang turut mendirikan studio produksi Sinemaku Pictures, yang memproduksi film ini mengatakan ia ingin membuat generasi muda tidak takut masuk ke industri film. Prilly melihat, banyak generasi muda yang melihat industri film bukanlah pilihan yang menjanjikan.
“Di sini, kami memerhatikan jam kerja dan hak para aktor serta kru. Kepentingan mereka kami pikirkan. Ketika membangun Sinemaku Pictures sejak film pertama kami, Kukira Kau Rumah, kami ingin membangun cara kerja serta ekosistem yang baik,” kata Prilly.
Properti kacamata yang ada di film, yang menjadi elemen utama film ini, bagi Yahni juga menjadi pengandaian momen kehilangan bagi banyak orang saat pandemi.
“Banyak orang yang kehilangan semasa pandemi. Dan setelah kehilangan itu, ada yang mungkin ingin didatangi oleh orang yang sudah meninggal lewat mimpi. Kacamata di film ini seolah menjadi pengandaian mimpi atau bagaimana kita bertemu dengan orang yang sudah tiada. Semoga pesannya juga sampai,” lanjut Yahni.
Film yang juga dibintangi Cut Mini, Indra Brasco, Lutesha, dan Sal Priadi ini juga akan ditayangkan di Malaysia pada 17 Agustus mendatang.(M-3)
Dengan mempertemukan lagi Tom Hanks dan Robin Wright, film Here sukses menampilkan eksperimen sinematik yang out of the box, tetapi sebaliknya dari sisi emosional.
Film ini berkisah tentang teror mengerikan yang terjadi di rumah tua milik kolektor bernama Risang Wisangko.
Kinds of Kindness terdiri atas tiga bagian cerita dibintangi oleh pemeran yang sama. Membawa kembali komedi gelap nan absurd sang sutradara.
Dalam catatan Koalisi Seni, sepanjang 2010-2023 ada 40 kasus pelanggaran kebebasan di sektor film. Terbanyak ketiga dari seluruh sektor kesenian.
Po karakter utama dalam franchise Kung Fu Panda melanjutkan petualangannya dalam Kung Fu Panda 4 yang rilis pada Minggu (3/3/24).
Ia pun merasa senang bisa memerankan karakter perempuan yang berani menyuarakan pendapat dan gagasannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved