Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Polandia Temukan Kasus Penularan Virus Flu Burung pada Kucing

Adiyanto
17/7/2023 17:16
Polandia Temukan Kasus Penularan Virus Flu Burung pada Kucing
ilustrasi: Peternakan unggas di Prancis. Sejak akhir 2021, Eropa mengalami wabah flu burung terburuk.(LOIC VENANCE / AFP)

Badan Kessehatan Dunia (WHO) mengatakan Polandia menjadi negara pertama yang melaporkan meningkatnya kasus flu burung yang menular pada  kucing. Namun begitu, mereka menyebut risiko infeksi pada manusia tetap rendah.

Menuurt WHO sejak otoritas kesehatan Polandia menginformasikannya bulan lalu tentang kematian kucing yang tidak biasa di seluruh negeri, sebanyak 29 kucing dinyatakan positif terkena flu burung H5N1.

Mereka menyatakan 14 hewan yang terinfeksi itu dilaporkan telah disuntik mati, sementara 11 lainnya telah mati. Kematian terakhir dilaporkan pada 30 Juni.

"Sumber paparan kucing terhadap virus saat ini tidak diketahui dan penyelidikan epizootik sedang berlangsung," kata WHO dalam sebuah pernyataan.

Sejak akhir 2021, Eropa mengalami wabah flu burung terburuk, sementara Amerika Utara dan Selatan juga mengalami wabah serupa.

Hal ini menyebabkan pemusnahan puluhan juta unggas di seluruh dunia. Banyak di antaranya yang terjangkit virus jenis H5N1, yang pertama kali muncul pada tahun 1996.

Baru-baru ini ada lonjakan infeksi yang mengkhawatirkan pada mamalia. Badan kesehatan PBB menunjukkan bahwa infeksi H5NI secara sporadic pada kucing sebelumnya telah dilaporkan.

"Tapi ini adalah laporan pertama dari sejumlah besar kucing yang terinfeksi di wilayah geografis yang luas di suatu negara," katanya.

Sejauh ini tidak ada laporan manusia yang terinfeksi virus tersebut meski ada kontak dengan kucing. Infeksi flu burung pada manusia jarang terjadi, namun bila terjadi dapat menyebabkan penyakit yang parah dengan tingkat kematian yang tinggi.

Kasus H5N1 pada manusia biasanya merupakan akibat dari paparan langsung atau tidak langsung terhadap unggas hidup atau mati yang terinfeksi atau lingkungan yang terkontaminasi.

Sejak 2020, WHO menyatakan telah menerima 12 laporan kasus H5N1 pada manusia di seluruh dunia. Empat di antaranya adalah kasus yang parah, sementara delapan kasus ringan atau tanpa gejala. (AFP/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik