Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Jika para pemimpin dunia dan kepala bank pembangunan multilateral yang saat ini berkumpul di Paris mengakui bahwa tujuan iklim bergantung pada pembenahan arsitektur keuangan global, itu akan menjadi hal yang bersejarah. Demikian diungkapkan Jeffrey Sachs, seorang ekonom pembangunan terkemuka, Kamis (22/6).
Di sela KTT Paris yang akan berakhir Jumat (23/6), AFP mewawancarai mantan penasihat untuk IMF, Bank Dunia, yang kini menjabat Direktur Pusat Pembangunan Berkelanjutan Universitas Columbia, seputar tema konferensi mengenai Pakta Baru Pembiayaan Global (New Global Financing Pact). Berikut nukilannya:
Seberapa penting KTT ini untuk mengatasi berbagai krisis yang melanda dunia?
Para pemimpin dunia dan sejumlah lembaga internasional akhirnya mengakui bahwa arsitektur keuangan global tidak mampu mengatasi tantangan untuk memenuhi 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan Perjanjian Iklim Paris 2015.
Oleh karena itu, tindakan khusus yang diminta dalam KTT ini, seperti meningkatkan pembiayaan bank pembangunan multilateral, merupakan langkah maju yang penting.
Apa tiga langkah konkret yang akan menunjukkan bahwa KTT ini dapat mengubah arah dari tujuan sebelumnya?
Pertama adalah peningkatan pembiayaan oleh Bank Dunia dan bank pembangunan multilateral regional (MDB) dari sekitar US$100 miliar per tahun menjadi sekitar US$500 miliar per tahun. KTT G20 di New Delhi pada September harus menyepakati hal ini.
Kedua adalah mengorientasikan semua lembaga -- badan-badan PBB, IMF, Bank Dunia, MDB regional, pemerintah nasional, seputar rencana jangka panjang untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB, serta Perjanjian Paris. Idealnya, kita harus menambahkan target dalam merawat keanekaragaman hayati di bawah Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati seperti yang dicanangkan pada pertemuan Kunming dan Montreal. Selain itu juga target (menjaga suhu) laut agar tidak semakin menghangat seperti yang dicanangkan pada High Seas Treaty (Perjanjian Lautan Tinggi).
Ketiga, mengakhiri konflik geopolitik antara AS dan Rusia, serta antara AS dan Tiongkok. AS ingin menjadi hegemon global tetapi era itu sudah lama berlalu. Seluruh dunia perlu memberi tahu mereka untuk bekerja sama, bukan untuk mencoba mendominasi lagi. Kami membutuhkan kerja sama internasional yang luas.
Seberapa penting KTT ini untuk KTT iklim (COP28) bulan Desember di Dubai?
Jika para pemimpin yang hadir di sini (Paris) menegaskan dengan jelas dan berani mengatakan bahwa arsitektur keuangan global perlu diperbaiki untuk mengaktifkan SDG’s dan Perjanjian Paris, KTT itu akan menjadi pertemuan yang bersejarah.
Bagaimana rasio yang tepat dari keuangan publik dan swasta?
Tergantung sektornya. Pembiayaan publik sangat penting untuk beberapa bidang penting, seperti kesehatan, pendidikan, konservasi keanekaragaman hayati, ketahanan iklim, infrastruktur perkotaan, transportasi umum, jaringan jalan antarkota, transmisi listrik, dan perlindungan sosial.
Pembiayaan swasta berpotensi tersedia untuk pembangkit listrik independen, konektivitas digital, dan sektor industri. Apa yang disebut pembiayaan campuran (pembiayaan publik plus swasta dalam program terstruktur), sangat penting untuk berbagai dimensi dekarbonisasi, seperti elektrifikasi kendaraan, pegelolaan air di perkotaan dan saluran pembuangan, serta akses internet global.
Saat dampak perubahan iklim semakin luas, dana yang dibutuhkan untuk mitigasi dan mengatasi kerugian tentunya akan bertambah. Lalu, dari mana uangnya?
Ada dua masalah di sini. Yang pertama adalah biaya transformasi menjadi energi nol karbon. Biaya tambahan dari sistem energi nol karbon di atas sistem energi bahan bakar fosil, tidaklah besar.
Sistem nol karbon lebih padat modal dan dengan demikian lebih mahal dalam jangka pendek, tetapi penghematan bahan bakar di masa depan membuat biaya sistem nol karbon yang "diratakan" kira-kira sama dengan sistem bahan bakar fosil. Tetapi tetap saja, energi padat modal: dunia perlu menghabiskan triliunan dolar setiap tahun untuk energi.
Isu kedua adalah biaya adaptasi terhadap perubahan iklim. Semakin lama kita menunda mengakhiri emisi gas rumah kaca, semakin mahal pula biaya adaptasi dan kerugian serta kerusakan akibat bencana. Setiap tahun, dunia telah kehilangan ratusan miliar dolar akibat bencana, dan mungkin triliunan per tahun akibat hilangnya produktivitas karena perubahan iklim.(M-3)
Dua studi terbaru menunjukkan dunia kemungkinan besar telah melampaui ambang batas pemanasan global 1,5 derajat Celsius yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan Indonesia tidak ingin terjebak dengan skenario kesepakatan iklim Perjanjian Paris atau Paris Agreement mengenai transisi energi.
Presiden AS Donald Trump pertama kali menarik AS keluar dari perjanjian iklim tersebut pada 2019.
Presiden Donald Trump kembali berjanji untuk menarik Amerika Serikat dari perjanjian iklim Paris, setelah sebelumnya mencabut keputusan serupa pada 2017.
Pemanasan global yang mencapai hampir 1,2C sejauh ini telah menimbulkan dampak mematikan yang semakin besar di seluruh dunia.
Budy Sugandi selaku Ketua Umum Indonesian Council of Youth Development (ICYD) menjadi salah satu delegasi pemuda Indonesia yang terpilih berada di forum COP-28 Dubai.
Meski dunia menjaga pemanasan global di bawah 1,5 derajat celcius, pencairan lapisan es di dunia tetap melaju tak terkendali.
Peningkatan suhu juga sangat dipengaruhi oleh emisi gas rumah kaca (GRK), seperti karbon dioksida yang dihasilkan dari aktivitas manusia.
Penyebab Pemanasan Global: Faktor & Dampak Buruknya. Pemanasan global mengkhawatirkan? Pelajari penyebab utama, faktor pendorong, dan dampak buruknya bagi bumi. Temukan solusinya di sini!
Terwujudnya Taman Kehati diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan ekosistem.
Gambar satelit NASA menunjukkan dampak pemanasan global di Alaska. Di mana lapisan salju tahun lalu telah menghilang dan menyisakan hamparan tanah kosong yang luas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved