Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Suhu rata-rata global pada awal Juni adalah yang terhangat yang pernah dicatat oleh unit pemantauan iklim Uni Eropa untuk periode tersebut. Catatan ini mengalahkan rekor sebelumnya dengan margin yang substansial.
Berita tersebut muncul saat fenomena iklim El Nino secara resmi telah tiba, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan cuaca ekstrem dan rekor suhu yang lebih tinggi
"Suhu udara permukaan rata-rata global untuk hari-hari pertama Juni 2023 adalah yang tertinggi dalam catatan data untuk periode ini dengan selisih yang substansial," kata lembaga pemantau cuaca eropa, Copernicus Climate Change Service (C3S).
Berdasarkan catatan mereka, pada 8 dan 9 Juni tahun ini, suhu harian rata-rata global sekitar 0,4C lebih hangat dari rekor sebelumnya untuk hari yang sama. Lembaga itu baru-baru ini juga mengumumkan bahwa lautan global lebih hangat bulan lalu daripada rekor bulan Mei lainnya (lihat grafis).
Dikatakan juga bahwa pada awal Juni, suhu global melebihi suhu pada tingkat pra-industri yakni 1,5C, yang merupakan batas paling maksimal untuk menahan laju pemanasan global seperti yang diserukan pada Perjanjian Paris 2015.
Menurut data, suhu rata-rata global harian berada pada atau di atas ambang batas 1,5C antara 7-11 Juni, dan mencapai maksimum 1,69C di atasnya pada 9 Juni.
Meskipun ini adalah pertama kalinya batas tersebut terlampaui pada bulan Juni (musim panas), batas ini juga pernah terlampaui beberapa kali di musim dingin dan musim semi dalam beberapa tahun terakhir. "Setiap bagian (periode) penting untuk menghindari konsekuensi yang lebih parah dari krisis iklim," kata Burgess.
El Nino, yang berarti "Anak Kecil" dalam bahasa Spanyol, ditandai dengan suhu permukaan laut yang lebih hangat dari rata-rata di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur dekat khatulistiwa. Pola cuaca terakhir seperti ini terjadi pada 2018-19 dan berlangsung rata-rata setiap 2-7 tahun sekali.
Sebagian besar tahun terhangat dalam catatan terjadi selama El Nino, dan para ilmuwan khawatir bahwa musim panas ini dan berikutnya dapat mencapai rekor suhu di darat dan di laut.
"Karena El Nino saat ini terus berkembang, ada alasan periode dalam 12 bulan mendatang di mana suhu udara rata-rata global akan kembali melebihi tingkat pra-industri lebih dari 1,5C," kata Copernicus. (AFP/M-3)
Ayom All Purpose Sunscreen Body Lotion. Produk yang berfungsi sebagai tabir surya sekaligus body lotion itu memiliki kandungan SPF 50
Sebelum pemanasan global ada pendinginan global. Telaah sebelumnya menunjukkan dunia perlahan-lahan mendingin selama setidaknya 1.000 tahun sebelum pertengahan abad ke-19.
Hasil sejarah itu kemudian digunakan untuk membuat prediksi masa depan dan mengungkapkan kemungkinan tak akan ada es laut di Arktik dalam waktu 15 tahun.
Pemerintah Indonesia telah meninggalkan jejak terkait dengan kebijakan pengelolaan sampah di Indonesia.
Apalagi, prediksi Jakarta bakal tenggelam dalam 10 tahun mendatang, turut mendapat sorotan dari pemimpin dunia, seperti Presiden AS Joe Biden.
AJANG Jakarta E-Prix ibu kota turut ambil bagian dalam upaya menghadapi perubahan iklim dengan mempromosikan kendaraan ramah lingkungan.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa kondisi cuaca ekstrem berupa curah hujan sangat tinggi akan terus bertahan hingga Maret-April 2025.
Empat perempuan muda tersebut yakni Yola, asal Kota Kupang, Karmelita asal Kabupaten Nagekeo, Ina, asal Kabupaten Lembata dan Helda asal Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Di tengah krisis iklim dan krisis pangan, peran petani milenial dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci penting bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Workshop pemilahan sampah diharapkan dapat mengedukasi kalangan anak anak untuk peduli lingkungan sejak dini.
Mengawali rangkaian acara menyambut ulang tahun, Swiss-Belresort Dago Heritage dan Zest Sukajadi Bandung menggelar kegiatan penanaman 141 pohon di Taman Hutan Raya, Ir. H. Djuanda, Bandung.
Konsorsium SNAPFI, merupakan tim proyek penelitian kolaboratif antara Pusat Perubahan Iklim Institut Teknologi Bandung (PPI-ITB) dengan Deutsches Institut für Wirtschaftsforschun
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved