Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
Celeste Saulo dari Argentina menjadi presiden perempuan pertama Badan Meteorologi Dunia (WMO). Saulo, yang sebelumnya menjabat wakil presiden WMO dan juga kepala badan cuaca Argentina sejak 2014, menang telak dalam kongres badan iklim dan cuaca PBB itu, yang digelar di Jenewa, Kamis (1/6).
Peran WMO dalam perubahan iklim semakin menonjol dan Saulo, 59, kemungkinan besar akan menjadi tokoh terkenal dalam masalah dunia yang mendesak ini.
"Di masa-masa ketika ketidaksetaraan dan perubahan iklim menjadi ancaman global terbesar, WMO harus berkontribusi untuk memperkuat layanan meteorologi dan hidrologi untuk melindungi populasi dan ekonomi mereka, menyediakan layanan yang tepat waktu dan efektif, serta sistem peringatan dini," kata Saulo setelah pemilihannya.
"Ambisi saya adalah untuk memimpin WMO menuju skenario di mana suara semua anggota didengar secara setara, memprioritaskan mereka yang paling rentan, serta mengambil tindakan yang selaras dengan kebutuhan dan kekhasan masing-masing."
WMO bertugas menyatukan upaya internasional dalam memantau gas rumah kaca, permukaan laut, suhu, pencairan gletser, dan indikator perubahan iklim lainnya. Upaya itu bergantung pada ribuan stasiun cuaca untuk mengukur parameter utama atmosfer, kondisi di darat, dan lautan.
Peringatan dini
Pemilihan kepemimpinan diadakan pada hari terakhir kongres yang dihadiri 193 negara anggota WMO, yang berlangsung setiap empat tahun. Kongres yang dibuka pada 22 Mei itu memilih tema untuk memastikan bahwa setiap orang di planet ini dilindungi oleh sistem peringatan dini untuk peristiwa cuaca berbahaya pada akhir 2027. Tujuan ini menempatkan kriosfer (stilah yang merujuk kepada bagian dari permukaan Bumi yang membeku, seperti lapisan es di laut, danau, sungai, salju, serta glasier) menjadi prioritas utama, mengingat meningkatnya dampak pencairannya pada kenaikan permukaan laut.
Pertemuan ini juga menyetujui inisiatif baru yang bertujuan untuk meningkatkan pemantauan gas rumah kaca global melalui sistem terintegrasi pengamatan berbasis ruang dan permukaan.
"Tujuan utamanya adalah bekerja untuk negara anggota dan teritori dan membawa suara mereka, suara negara kurang berkembang, negara pulau kecil, negara berkembang, bekerja sama untuk mencapai prioritas kita," kata Saulo kepada AFP.
“Peringatan dini untuk semua adalah inisiatif utama, kami akan mengusahakannya, kami akan mencapainya. Saya optimistis, masyarakat juga optimis dan kita bisa berubah menjadi lebih baik.”
Saulo, direktur Badan Meteorologi Nasional Argentina, mengalahkan tiga tokoh senior WMO lainnya dalam pemilihan ini. Mereka adalah orang nomor dua di WMO saat ini, yakni wakil sekretaris jenderal Rusia-Swiss Elena Manaenkova; serta orang nomor tiga, yakni asisten sekretaris jenderal China Zhang Wenjian, serta wakil presiden kedua Albert Martis dari Curacao.
Dalam pemilihan ini, Saulo memenangkan mayoritas dua pertiga suara yang dibutuhkan pada putaran pertama dengan 108 suara. Pesaing terdekatnya, Zhang, mendapat 37 suara, kata seorang sumber diplomatik. "Ilmu pengetahuan Argentina terus diakui di dunia," kata Presiden Argentina Alberto Fernandez di Twitter. "Sungguh membanggakan!" (AFP/M-3)
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Pencairan gletser akibat perubahan iklim terbukti dapat memicu letusan gunung berapi yang lebih sering dan eksplosif di seluruh dunia.
Kemah pengkaderan ini juga mengangkat persoalan-persoalan lingkungan, seperti perubahan iklim yang mengakibatkan bencana alam.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Fenomena salju langka menyelimuti Gurun Atacama, wilayah terkering di dunia, menghentikan sementara aktivitas observatorium ALMA.
Dalam serangkaian lokakarya yang digelar selama lima hari tersebut, para musisi membahas akar penyebab krisis iklim, peran seni dan budaya dalam mendorong perubahan nyata.
Mencairnya gletser memuci letusan gunung api yang lebih sering dan eksplosof, yang memperparah krisis iklim.
Penelitian terbaru mengungkap hilangnya hutan tropis menyebabkan pemanasan global berkepanjangan setelah peristiwa Great Dying 252 juta tahun lalu.
Pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca meningkat, anggaran karbon Bumi diperkirakan akan habis dalam waktu 3 tahun ke depan.
Meski dunia menjaga pemanasan global di bawah 1,5 derajat celcius, pencairan lapisan es di dunia tetap melaju tak terkendali.
Peningkatan suhu juga sangat dipengaruhi oleh emisi gas rumah kaca (GRK), seperti karbon dioksida yang dihasilkan dari aktivitas manusia.
Penyebab Pemanasan Global: Faktor & Dampak Buruknya. Pemanasan global mengkhawatirkan? Pelajari penyebab utama, faktor pendorong, dan dampak buruknya bagi bumi. Temukan solusinya di sini!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved