TEKNIK pembuatan dan motif yang unik dari kain tenun membuat banyak orang mengolahnya kembali menjadi pakaian. Lalu, susah nggak ya untuk mencucinya?
Rupanya untuk melakukan pencucian pada jenis kain adati itu pun tak sulit meskipun tak bisa disamakan dengan pakaian lain. Anda bisa mencucinya di rumah dengan tangan. Berikut beberapa cara mencuci kain tenun agar awet dan warnanya tidak memudar:
1. Dicuci dengan Air Dingin
Perancang busana Bai Soemarlono yang konsisten mengangkat wastra Indonesia dalam berbagai karya busana bersama rekannya, Joe Lim, menggelar peragaan busana bertajuk Pelesir untuk label mode berkesinambungan besutannya, ohmmbybai di Cork&Screw Country Club, Jakarta. Karya Pelesir merupakan hasil kolaborasi dirinya bersama Cita Tenun Indonesia (CTI), sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang wastra.
Bai bermain dengan media Tenun Ikat, Lurik dan Batik untuk menampilkan deretan figur publik dengan beragam bentuk tubuh, gaya dan profesi sebagai perwujudan mode inklusif.
Bai mengatakan pakaian tenun sebaiknya dicuci di air dingin. Anda tidak boleh merendam kain tenun di air panas. Selain itu, sebaiknya jangan mengucek dan memeras, apalagi menggunakan mesin cuci untuk mempertahankan serat kain.
"Dicuci pakai air dingin dan (dikasih) detergen sedikit aja, pakai lerak bisa. Terus, pakai sabun mandi juga bisa," kata Bai ketika ditemui Media Indonesia usai konferensi pers peragaan busana bertajuk Pelesir, Senin (29/5).
"Mendingan direndam lama dulu di air dingin, terus pas mau dicuci baru disabunin. Jadi, kan kotorannya (kain tenun) udah agak lembek, jadi pas dicuci udah ngikut (kotoran)," lanjutnya.
2. Pengeringan
Selain memperhatikan pencuciannya, juga penting memperhatikan pengeringan kain tenun setelah dicuci. Bai mengatakan Anda harus menghindari sinar matahari langsung karena dapat membuat warna kain lebih cepat pudar.
"Kalau untuk pengeringan lebih baik jangan langsung di bawah sinar matahari karena pewarnaan alam jadi bisa sedikit pudar," ungkap Bai.
Baca juga: Perajin Kain Tenun Badui Kembali Bangkit Penuhi Permintaan
Selanjutnya, Anda sebaiknya menggunakan lapisan kain atau kertas saat menyetrika pakaian dari kain tenun. Atur suhu setrika agar tidak terlalu panas untuk menjaga warna supaya tetap natural. Anda sebaiknya juga disarankan menggantung busana dari kain tenun dengan hanger ketimbang melipatnya.
Tip Padu Padan Busana Garis Bergelombang
Ohmmbybai mengenalkan Tenun Ikat Motif Galaran yang dalam bahasa Jawa, mengacu pada motif serat kayu pohon, yang juga terlihat seperti gelungan ombak dan kulit kuda zebra.
Bai juga memberikan tip untuk orang yang memiliki kelebihan berat badan atau gemuk, memadu padankan pakaian berpola garis bergelombang sebaiknya memilih yang bergelombang diagonal.
"Orang dengan berat badan besar mungkin ambil yang diagonal. Jadi (motif galaran) kita ada diagonal dan horizontal. Motifnya sama tapi kalau diperhatikan lain (berbeda) sebenarnya," ujar Bai.
Bai juga merekomendasikan untuk menggunakan motif tenun ikat yang memiliki pola garis bergelombang cukup besar dengan pola garis bergelombang yang tipis. Misalnya, atasan dengan motif garis yang cukup besar dengan bawahan motif garis yang tipis agar tidak terlihat ramai dan tampil dengan gaya kasual tapi elegen.
Dalam menciptakan karya busana ready to wear (baju siap pakai) mulai dari atasan, bawahan, jas, dan lainnya yang tersedia untuk berbagai gender (unisex), Bai bekerja sama dengan perajin binaan Cita Tenun Indonesia di Jawa Tengah. Tenun Ikat Galaran ini dikerjakan menggunakan metode pewamaan alami.(M-4)