Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEBUAH studi yang dilakukan selama 4 tahun di Aberdeenshire mengungkap jika domba dapat melawan serbuan tumbuhan beracun.
Tanaman bernama Hogweed besar bisa tumbuh hingga 5 meter dan getah yang terkandung di batang serta daunnya dapat menyebabkan luka bakar pada kulit. Biasanya, tanaman tersebut dikendalikan dengan menyemprot menggunakan pestisida. Selain itu bisa juga dengan membuang bagian kepala bunga untuk mencegah penyebaran bijinya.
Peneliti menemukan wilayah yang terkena serbuan hogweed bisa diberantas dengan menggembalakan domba di sekitarnya. Sejak 2019, Scottish Invasive Species Initiative (SISI) telah memantau sebaran domba di area hutan raksasa yang didominasi hogweed di dekat Sungai Deveron di Macduff.
Studi tersebut menunjukkan dengan menggembalakan hewan di sekitarnya bisa menyebabkan akar tunggang dari tanaman yang dimakan mati. Para peneliti menemukan "prajurit berbulu" tidak terpengaruh oleh getah beracun.
SISI mengatakan uji coba ini bisa membuat domba digunakan di tempat lain, mereka dapat dibiarkan merumput dengan aman. Project Officer SISI Karen Muller mengatakan pentingnya melakukan pemantauan secara reguler.
"Ini berkaitan dengan aktivitas penggembalaan kami setiap tahun sehingga bisa menemukan keseimbangan yang tepat menekan sebaran hogween raksasa, tetapi bisa tetap melindungi spesies tanaman aslinya," ungkapnya.
"Kami mengurangi tekanan penggembalaan selama beberapa tahun pertama dan menetapkan aturan mengendalikan hogweed raksasa dengan dampak terbatas pada flora asli," imbuhnya.
Baca juga: Kembangkan Domba Batur di Dieng, Ganjar Kolaborasikan Peternak dan Perguruan Tinggi
Pemilik tanah Dan Gordon mengatakan ada kemajuan pesat di lokasi tempat hogweed tumbuh secara besar-besaran.
"Hogweed raksasa benar-benar mendominasi hutan dan akan sangat rumit serta mahal untuk ditangani dengan menggunakan pestisida," kata Gordon.
"SISI mencoba memberikan pendekatan alternatif dan disambut baik. Saya sangat senang dengan hasilnya," tukasnya.
Hogweed raksasa berasal dari Pegunungan Kaukasus Eropa dan Asia Tengah lalu diperkenalkan sebagai tanaman hias di taman Inggris pada abad ke-19. Tanaman ini dapat menyebar dengan cepat dan setiap kepala berbunga dapat menghasilkan hingga 50.000 biji.(BBC/M-4)
Beberapa tanaman hias mengandung zat beracun yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada hewan peliharaan, mulai dari iritasi mulut hingga gagal ginjal.
KECUBUNG memiliki sisi dualisme yaitu dapat dijadikan sebagai obat dan juga racun dan dikategorikan sebagai tumbuhan yang bersifat halusinogen dan tidak boleh digunakan secara bebas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved