Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebuah penelitian di Swiss menunjukkan liputan media tentang penelitian iklim sebagian besar dilakukan dengan cara yang cenderung memprovokasi kelambanan, alih-alih mendorong perilaku pro-lingkungan yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Sebagian besar liputan media tentang krisis iklim berfokus pada proyeksi jangka panjang yang luas dan kisaran ancaman yang sempit, seperti mencairnya gletser dan menghilangnya beruang kutub, demikian menurut sekelompok peneliti di University of Lausanne (UNIL) yang berspesialisasi dalam geosains dan psikologi tersebut.
"Jenis narasi ini tidak mengaktifkan mekanisme yang diketahui dari penelitian psikologi yang mungkin melibatkan perilaku pro-lingkungan pada pembaca," kata mereka dalam sebuah pernyataan pada Kamis (20/4) lalu, saat mereka mempresentasikan penelitian tersebut.
"Sebaliknya, pilihan selektif media atas unsur-unsur tertentu dari penelitian perubahan iklim bisa menjadi bumerang, memprovokasi penyangkalan dan penghindaran," kata mereka.
Untuk studi yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Global Environmental Change ini, para peneliti menganalisis koleksi sekitar 50 ribu publikasi ilmiah tentang perubahan iklim untuk tahun 2020 dan meneliti mana yang berhasil masuk ke media arus utama.
Analisis mengungkapkan media cenderung mengambil penelitian dalam bidang ilmu alam dan terlalu fokus pada proyeksi iklim skala besar yang akan terjadi jauh di masa depan. Para peneliti memperingatkan pendekatan ini dapat menyebabkan kemungkinan reaksi menjauhkan persoalan iklim dari masyarakat.
Fabrizio Butera, seorang profesor psikologi UNIL dan salah satu penulis studi tersebut, memperingatkan bahwa "individu yang terpapar fakta-fakta ini, tidak merasa prihatin secara langsung dari dampak perubahan iklim dan akan cenderung ke arah perlakuan informasi yang periferal, dangkal dan teralihkan".
Rekan penulis Marie-Elodie Perga, seorang profesor di UNIL Institute of Earth Surface Dynamics, setuju. "Jika tujuan mediasi penelitian adalah untuk memberikan dampak sosial, tampaknya kita menekan semua tombol yang tidak berfungsi," katanya dalam pernyataan tersebut.
“Ancaman skala besar diketahui menciptakan ketakutan, dan dihadapkan dengan artikel deskriptif murni yang hanya menyoroti elemen selektif dari perubahan iklim, masyarakat akan cenderung mengabaikan masalah tersebut,” kata para peneliti.
Butera menekankan penelitian tentang perilaku manusia menunjukkan, bahwa rasa takut dapat menyebabkan perubahan perilaku, tetapi hanya jika masalah yang disajikan disertai dengan solusi.
Untuk menginspirasi tindakan, Perga menyarankan media harus memperlakukan masalah lingkungan dengan cara berorientasi solusi dan berusaha untuk menunjukkan bahwa perubahan iklim memiliki konsekuensi langsung pada gaya hidup kita, lingkungan terdekat kita, atau keuangan kita. (AFP/M-3)
PSSI berencana melayangkan gugatan hukum kepada tayangan Mata Najwa demi mendapatkan identitas wasit yang diduga terlibat dalam pengaturan pertandingan di Liga 1 Indonesia 2021-2022.
Baginya, jika media tidak dapat hidup, salah satu pilar demokrasi akan hilang dan pada akhirnya masyarakat tidak cerdas dan kritis.
Pria yang menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika pada 2007-2009, itu, bercerita tidak ambil pusing saat diburu wartawan karena selalu menggunakan data dalam menjawab pertanyaan
SEBULAN terakhir, publik disuguhi perdebatan tentang Publisher Rights. Regulasi baru yang hendak disahkan sebagai peraturan presiden.
KPU DKI berharap agar media terus menjadi mitra dalam menyosialisasikan tahapan pilkada serta paslon yang ada.
Jumlah kekerasan terhadap jurnalis atau media bergerak fluktuatif. Angka tertinggi berada di 2016 dengan jumlah kasus 81, sedangkan angka terendah ada pada 2019 dengan jumlah kasus 26.
Media Indonesia menggelar uji kompetensi wartawan (UKW) sesuai dengan standar Dewan Pers dengan mengusung tema Peran pers membangun Indonesia maju.
Polres Tangerang Selatan, Banten menunda gelar perkara kasus dugaan intimidasi terhadap jurnalis yang dilakukan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kota Tangerang Selatan.
Dewan Pers perlu menyusun panduan peliputan sehingga berita yang dihasilkan oleh pers tetap menjamin hak-hak para pihak dalam suatu perkara pidana tertentu.
Awak pers yang ingin mencari informasi dan wawancara tatap muka dengan pejabat dinas tidak diperbolehkan masuk tanpa ada janji.
PEC berkeyakinan jumlah jurnalis yang meninggal setelah terpapar Covid-19 sebenarnya akan lebih tinggi.
Pasangan itu, Yehia Mousa dan Alaa Al-Samahi, dituduh oleh otoritas Mesir mendalangi pembunuhan mantan jaksa agung Mesir Hisham Barakat pada 2015.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved