Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Twitter Mulai Hapus Tanda Centang Biru di Akun Pengguna

Adiyanto
21/4/2023 05:36
Twitter Mulai Hapus Tanda Centang Biru di Akun Pengguna
Logo Twitter(Olivier DOULIERY / AFP))

Twitter mulai menghapus tanda centang biru secara massal pada Kamis (20/4). Simbol yang sebelumnya digunakan untuk menandakan akun terverifikasi dan terpercaya itu, termasuk milik Paus, Donald Trump, dan Justin Bieber, kini tidak ada lagi.

Pemilik Twitter Elon Musk, berencana mengenakan tarif bagi para pemilik akun dengan centang biru tersebut US$8 sebulan. Langkah itu menurutrnya akan mendemokratisasi jurnalisme dan memberdayakan suara rakyat.

Akun dengan centang biru biasanya dimiiki selebritas dan politisi serta wartawan, Namun, pada Kamis tanda centang biru itu telah dihilangkan termasuk akun sejumlah wartawan di AFP dan organisasi berita lainnya.

Politisi dan badan resmi juga tampaknya terkena dampaknya, termasuk Senator AS Brian Schatz yang keberatan dengan kemungkinan efek pada kepercayaan publik jika terjadi bencana. "Seharusnya ada cara lain untuk memverifikasi bahwa mereka nyata di situs web ini," cuitnya. "Saya tidak mengeluh tentang tanda centang saya sendiri, saya hanya berpikir selama bencana alam penting untuk mengetahui akun lembaga yang kredibel," tulisnya.

Penghapusan tanda centang biru menyusul pertengkaran antara Twitter dan berbagai organisasi berita yang keberatan dengan label yang harus  ditambahkan ke akun mereka yang menunjukkan bahwa mereka "berafiliasi dengan negara" atau "didanai pemerintah."

Radio publik Swedia Sveriges Radio mengatakan minggu ini akan berhenti men-tweet, mengikuti jejak stasiun radio AS NPR dan penyiar Kanada CBC. Kepemilikan Twitter di bawahj kendali Musk telah menyebabkan ribuan staf diberhentikan dan pengiklan meninggalkan platform tersebut. Pengguna mengeluh bahwa ujaran kebencian dan informasi yang salah telah berkembang biak dan akun dengan pandangan ekstrem mendapatkan daya tarik karena moderasi konten yang lebih sedikit.

Bulan ini, pendapatan Twitter dari iklan diperkirakan akan turun drastis pada tahun 2023. Analis di Insider Intelligence mengatakan mereka memangkas perkiraan pendapatan di seluruh dunia sebelumnya sebesar US$4,74 miliar lebih dari sepertiga menjadi US$2,98 miliar karena kepercayaan publik yang memburuk terhadap platform ini.

Menurut firma riset Pathmatics, 14 dari 30 pengiklan teratas di Twitter berhenti beriklan di platform itu sejak Musk mengambil alih pada 27 Oktober. Insider Intelligence mencatat bahwa upaya Musk untuk membangun layanan berlangganan "tidak akan menggantikan pendapatan iklan yang hilang." (AFP/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya