Tepache adalah minuman berkhasiat yang terbuat dari olahan kulit nanas dan difermentasi dengan gula bernama piloncillo, sejenis gula merah dari tebu yang mirip dengan gula jawa biasa. Biasanya tepache disajikan dingin dengan tambahan es batu dan taburan bubuk kayu manis.
Minuman asal Meksiko ini memiliki cita rasa khas asam, manis, sedikit pedas, dan sensasi soda alami yang dihasilkan dari proses fermentasi. Biasanya Tepache digunakan sebagai minuman suci oleh suku Maya. Hal ini merupakan bagian dari budaya praktik fermentasi lokal yang luas.
Ada berbagai teori tentang asal usul nama minuman tersebut, beberapa di antaranya termasuk kata Nahuatl Tepiātl, yang berarti “minuman jagung” atau kata Nahuatl lainnya Tepacoa yang artinya “menggiling.” dan kata Opata Tepatzi, yang berarti “wanita cantik”.
Seperti dilansir dari Tasitng Table pada Selasa (7/3), minuman yang banyak ditemukan di wilayah Meksiko Tengah ini mengandung ragi alami yang dihasilkan dari proses fermentasi. Hal itu membuat Tepache dapat bertahan selama 1 minggu, terhitung dari hari pertama pembuatan.
Di Meksiko, Tepache biasanya dijual dengan es di pasar jalanan yang disebut tianguis, disajikan dari mug tanah liat atau dalam kantong plastik bening dengan sedotan. Sementara itu, di wilayah Barat Daya Amerika Serikat, minuman ini biasanya mudah ditemukan di bar jus atau restoran tradisional Meksiko. (M-3)