Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pasien yang Pernah Terjangkit Covid-19 Punya Kekebalan yang sama dengan Mereka yang telah Divaksin

Adiyanto
17/2/2023 09:44
Pasien yang Pernah Terjangkit  Covid-19 Punya Kekebalan yang sama dengan Mereka yang telah Divaksin
ilustrasi: Vaksinasi tetap penting untuk menciptakan kekebalan dari serangan virus covid-19(MI/SUMARYANTO BRONTO)

Sebuah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan di jurnal Lancet, menyatakan mereka yang pernah terjangkit virus Covid-19 bakal memiliki kekebalan yang sama dengan mereka yang telah divaksin.

Para peneliti mengatakan sepuluh bulan setelah tertular Covid, seseorang memang masih memiliki risiko kembali tertular dan dirawat, namun 88% lebih rendah terhindar dari risiko kematian.

“Itu membuat kekebalan alami ini, setidaknya hampir setara dari dua dosis vaksin Pfizer atau Moderna,” kata studi tersebut, Jumat (17/2)

Meskipun demikian, para penulis penelitian itu menekankan bahwa temuan mereka seharusnya tidak menyurutkan orang untuk menjalani vaksinasi, yang tetap merupakan cara teraman untuk mendapatkan kekebalan.

Studi yang dipimpin oleh Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) yang berbasis di AS itu mengatakan, kesimpulan itu adalah analisa paling komprehensif tentang berapa lama perlindungan diri sebagai bentuk kekebalan.

Para peneliti meninjau 65 studi dari 19 negara hingga September 2022, yang berarti beberapa mencakup periode ketika virus jenis Omicron berjangkit di seluruh dunia. Omicron terbukti lebih menular daripada jenis sebelumnya, tetapi tidak terlalu parah.

"Vaksin tetap menjadi penting bagi semua orang untuk melindungi populasi berisiko tinggi seperti mereka yang berusia di atas 60 tahun dan mereka yang memiliki penyakit penyerta," kata rekan penulis studi Caroline Stein dari IHME mengingatkan.

Studi ini juga memberikan gambaran yang lebih akurat tentang seperti apa Covid di masa depan, karena lebih banyak orang yang divaksinasi terinfeksi ulang, memperoleh kekebalan hibrida.

"Dalam jangka panjang, sebagian besar infeksi akan terjadi pada orang dengan perlindungan kuat terhadap penyakit parah karena infeksi sebelumnya, vaksinasi, atau keduanya," kata Cheryl Cohen, ahli epidemiologi di Institut Nasional untuk Penyakit Menular Afrika Selatan. (AFP/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya