Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Bermain video gim tidak membahayakan kemampuan kognitif anak kecil, demikian temuan penelitian terbaru yang diterbutkan dalam dalam Journal of Media Psychology. Temuan itu menepis kekhawatiran yang telah didengar orangtua selama bertahun-tahun bahwa anak-anak yang menghabiskan waktu berjam-jam bermain video gim, atau memilih gim dengan genre tertentu, akan menunjukkan hasil yang tidak sehat dalam kemampuan kognitif mereka.
"Penelitian kami tidak menemukan hubungan semacam itu, terlepas dari berapa lama anak-anak bermain dan jenis permainan apa yang mereka pilih," kata Jie Zhang, profesor di University of Houston College of Education, AS dan anggota tim penelit studi tersebut, seperti dikutip situs Science Daily, Selasa (14/2)
Dalam mencapai kesimpulan itu, tim peneliti memeriksa kebiasaan bermain video gim dari 160 siswa praremaja sekolah umum perkotaan yang beragam (70% dari rumah tangga berpenghasilan rendah), yang mewakili kelompok usia yang kurang dipelajari dalam penelitian sebelumnya. Siswa yang berpartisipasi melaporkan bermain video gim rata-rata 2,5 jam setiap hari, dengan kelompok gamer terberat menghabiskan sebanyak 4,5 jam setiap hari.
Tim mencari hubungan antara permainan video gim siswa dan kinerja mereka pada tes kemampuan kognitif standar, yang dikenal sebagai CogAT, yang mengevaluasi keterampilan verbal, kuantitatif, dan nonverbal/spasial. CogAT dipilih sebagai ukuran standar, berbeda dengan nilai yang dilaporkan guru atau penilaian pembelajaran yang dilaporkan sendiri yang diandalkan oleh proyek penelitian sebelumnya.
"Secara keseluruhan, baik durasi bermain maupun pilihan genre video gim tidak memiliki korelasi yang signifikan dengan ukuran CogAT. Hasil tersebut menunjukkan tidak ada hubungan langsung antara bermain video gim dan kinerja kognitif, terlepas dari apa yang telah diasumsikan," kata May Jadalla, peneliti utama studi tersebut..
Namun penelitian tersebut mengungkapkan jenis permainan tertentu yang digambarkan membantu anak-anak membangun keterampilan kognitif yang sehat juga tidak menunjukkan efek yang dapat diukur.
"Studi saat ini menemukan hasil yang konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa jenis permainan yang tampaknya meningkatkan fungsi kognitif pada orang dewasa muda tidak memiliki dampak yang sama pada anak-anak yang jauh lebih muda," kata C. Shawn Green, profesor di University of Wisconsin-Madison, AS.
Para ahli juga memperingatkan bahwa waktu bermain gim membuat seseorang kecanduan akan membuatrnya menjauh dari aktivitas lain yang lebih produktif seperti pekerjaan rumah.
“Hasil studi menunjukkan orangtua mungkin tidak perlu terlalu khawatir tentang kemunduran kognitif di antara anak-anak yang mencintai video gim, hingga kelas lima. Jumlah video gim yang wajar seharusnya akan baik-baik saja. Teruskan saja mengawasi perilaku obsesif," kata Zhang. (M-3)
Keterlambatan bicara merupakan masalah yang dihadapi banyak anak usia dini di sekitar kita, namun sebagian besar orang tua tidak menyadarinya.
Hingdranata Nikolay menjadi orang pertama di Indonesia yang dilisensikan oleh Dr.Richard Bandler dan The Society of NLP untuk menjalankan program NLP berlisensi di Indonesia.
Kondisi dunia semakin cepat berubah, sehingga anak-anak akan menghadapi masa depan yang semakin menantang.
Negara harus hadir melindungi kesehatan masyarakat Indonesia tanpa kecuali, termasuk anak, melalui penerbitan regulasi yang berpihak pada kesehatan masyarakat.
Perubahan lingkungan dan gaya hidup yang tidak sehat dinilai menjadi faktor utama pemicu titik balik tersebut.
Dari sudut pandang evolusioner, katanya, berkedip adalah bagian dari respons melarikan diri atau melawan terhadap ancaman yang tampak.
Seorang ayah melakukan kekerasan kepada anak usai viral kedapatan tengah melakukan perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved