Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
New York Youth Symphony, memenangkan Grammy untuk kategori penampilan orkestra terbaik, Dalam pengumuman pemenang yang digelar di Crypto.com Arena, Los Angeles Amerika Serikat, Minggu malam atau Senin (6/2) WIB, mereka mengalahkan beberapa kelompok orkestra elite di dunia, termasuk Berlin dan Los Angeles Philharmonic Orchestra.
"Saya tidak bisa berkata-kata," kata konduktor Michael Repper, 32, kepada AFP di belakang panggung setelah menerima penghargaan tersebut. "Saya memiliki sekitar 97 pesan teks di ponsel saya yang tidak sabar untuk saya baca," imbunya.
Kelompok okestra yang terdiri remaja berusia 12 hingga 22 tahun ini, merupakan tim orkestrasi pemuda pertama yang meraih kategori tersebut. Saat pandemi covid-19 lalu, mereka merekam album tanpa judul yang didedikasikan untuk menghormati komponis kulit hitam. Album tersebut diproduseri oleh Judith Sherman, yang tahun ini juga meraih Grammy untuk produser musik klasik tahun ini.
"Seluruh proyek ini adalah bukti dari dampak luar biasa yang dapat dimiliki anak muda," kata Repper. "Ini adalah momen yang luar biasa, tidak hanya untuk orkestra kami, tetapi juga untuk anak muda di mana pun." (AFP/M-3)
Menyajikan perpaduan multigenre yang mencakup pop, R&B, dan alternatif khas Devin, EP Blue Skies dari Devin Kennedy hadir dengan focus track All Because I Love Someone.
Mengusung sound dengan bass drop khas dubstep, Ciko mengaku banyak terinspirasi dari genre yang ia geluti dahulu yakni post-hardcore dan death metal.
Bernuansa dream-pop dan shoegaze, Shed dari Shye membahas tentang kesedihan masa lalu yang tidak bisa kita ubah.
Moxide terinspirasi oleh legenda Nu Metal seperti Slipknot, Korn, Deftones, Mudvayne, Rage Against the Machine, Mudvayne, Limp Bizkit dan Sevendust.
Didirikan pada 1 Januari 2006, Disco Ethnic dikenal sebagai pengusung musik neo ethnic—perpaduan instrumen tradisi Jawa Barat dengan musik modern yang dikemas kontemporer.
Kumpulan karya Nadine Makalew bagaikan roller coaster yang mencerminkan dirinya mencari identitas dan mengarungi tantangan-tangan yang dilewati oleh Nadine ketika hidup merantau di luar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved