Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
BANYAK dari kita berpikir bahwa makan pada malam hari dalam porsi besar dapat berfungsi sebagai bekal untuk keesokan harinya. Namun penelitian terbaru menunjukkan aktivitas tersebut justru bisa membuat perut lebih lapar di pagi hari, bukan hanya untuk jenis makanan cepat saji, namun juga termasuk makanan bergizi.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cell Metabolism mengungkapkan pusat pengatur lapar berada di otak, tepatnya di batang otak dan hipotalamus. Ada banyak hal yang dapat memengaruhi nafsu makan seseorang dan membangkitkan rasa lapar, seperti kadar gula darah dan hormon seperti ghrelin, leptin, tiroid, insulin.
Seperti dilansir dari Science Daily, Selasa (4/10) kadar gula dalam tubuh akan meningkat setelah makan. Kadar gula yang tinggi ini akan memberikan sinyal ‘kenyang’ ke otak, sehingga seseorang itu pun akan berhenti makan.
Meskipun penelitian ini hanya melibatkan 16 orang yang kelebihan berat badan atau obesitas, para peneliti mengontrol mereka secara baik dengan beberapa indikator seperti mengatur jenis makanan yang konsumsi peserta, banyaknya aktivitas fisik yang mereka lakukan, durasi tidur, dan bahkan faktor-faktor seperti suhu kamar dan paparan cahaya.
Para peserta diberi jadwal istirahat teratur selama tiga minggu dan diberi makanan siap saji pada waktu yang ditentukan. Para peserta secara acak dimasukkan ke dalam salah satu dari dua kelompok: kelompok yang makan pada pukul 8 pagi, 12 siang, dan 4 sore, kemudian untuk kelompok yang lain makan pada pukul 12 siang, 4 sore, dan 8 malam.
Para peneliti juga mengukur tingkat rasa lapar dan nafsu makan bersama dengan lemak tubuh peserta, suhu, dan banyak energi yang mereka gunakan. Para peserta kemudian beristirahat selama beberapa minggu dan berganti kelompok.
Hasil penelitian menunjukkan hormon ghrelin, yang menyebabkan nafsu makan naik, meningkat pada kelompok yang terlambat makan. Sementara hormon leptin yang memberi sinyal saat kenyang, lebih rendah pada kelompok ini dibandingkan dengan kelompok yang makan lebih awal.
Perbedaan Rasio ghrelin terhadap leptin meningkat signifikan pada kelompok yang makan lebih lambat. Selain itu, mereka makan empat jam kemudian akan merasa lapat dua kali lipat. Mereka juga mengingatkan lebih banyak makanan dengan garam, tepung, dan daging, daripada kelompok makan sebelumnya.
Seorang peneliti dari Brigham and Women's Hospital Division of Sleep and Circadian Disorders, Nina Vujovi, Ph.D., menemukan fakta bahwa makan empat jam kemudian membuat perbedaan yang signifikan untuk tingkat rasa lapar kita, cara kita membakar kalori setelah kita makan, dan cara kita menyimpan lemak.
"Makan larut malam dapat menurunkan kemampuan tubuh dalam membakar kalori sehingga bisa mengganggu tidur, menurunkan energi dan menyebabkan tubuh menahan lemak. Pada dasarnya, makan terlambat dapat menyebabkan rasa lebih lapar dari biasanya tanpa merasa kenyang seperti jika makan lebih awal," imbuhnya.
Ahli diet Keri Gans, tidak terkejut dengan temuan ini. Dia mengatakan semakin lama menunggu untuk makan, semakin lama pula tubuh mengejar rasa lapar. Ini hampir bisa dianggap sebagai efek domino, begitu akhirnya mengambil satu gigitan, maka tubuh tidak bisa berhenti. (M-1)
TIM peneliti asal Korea Selatan berhasil menciptakan inovasi baru pengalihan molekuler yang bisa membalikkan transisi sel kanker menjadi tidak ganas.
Vitamin D kerap diasosiasikan sebagai suplemen yang mampu memperlambat penuaan. Vitamin D memang penting untuk membangun otot dan tulang.
Penelitian ini berawal dari kearifan lokal masyarakat Jawa yang telah lama memanfaatkan sarang tawon angkut-angkut untuk menyembuhkan luka, terutama pada bekas khitan.
Perpanjangan kerja sama ini merupakan tonggak penting hubungan dan kolaborasi kedua perguruan tinggi yang telah berjalan selama 10 tahun.
Para peneliti dari Vesuvius Challenge berhasil menguraikan gulungan naskah PHerc. 172 yang terkubur akibat letusan Gunung Vesuvius, mengungkap judul dan penulisnya.
Jika kita menyeduh kopi, butiran kopi bubuk akan terekspos air panas. Air panas ini akan mengekstraksi komponen yang dikandung kopi seperti aroma, minyak, dan bagian lainnya.
Kebiasaan bermain dan melihat konten menggunakan gawai bisa membuat anak susah memusatkan perhatian dan menyebabkan penurunan kemampuan sensorik anak.
Kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi bisa meningkatkan risiko terkena diabetes melitus tipe 2.
GAMBAR Prabowo Subianto dan Joko Widodo yang sedang duduk bersama di tempat makan menjadi salah satu bingkai yang dipajang di bagian depan.
Makan terlalu malam atau saat tubuh bersiap untuk istirahat dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, resistensi insulin, dan gangguan metabolisme lainnya.
PENGEBOMAN Israel di Jalur Gaza terus berlanjut pada hari pertama hari raya Idul Fitri. Beberapa serangan udara pada Minggu dini hari waktu setempat menewaskan puluhan orang.
Makan terlalu banyak juga dapat mengganggu sistem pencernaan kita, menyebabkan perut kembung, indigestion dan juga masalah reflux gastroesofagfeal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved