Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Menjadi generasi sandwich membutuhkan pengelolaan keuangan yang mumpuni. Pasalnya mereka harus menanggung hidup 3 generasi yaitu orang tuanya, diri sendiri, dan anaknya.
Generasi sandwich yang baik, kata Annisa Steviani, Financial Expert, adalah mereka yang mampu menjalankan perannya secara seimbang.
Kunci suksesnya tiga; Pertama, mengelola keuangan secara tepat. Kedua, disiplin menabung dan investasi. Ketiga, mengubah mindset.
“Banyak Gen Z yang memiliki mindset dan pola pikir bahwa mereka menjadi korban dari kegagalan finansial orangtua, sehingga merasa terbebani dan direpotkan akibat hal itu. Padahal dari dulu orangtua sudah melakukan yang terbaik dengan akses informasi dan keterbatasan yang mereka punya," ucap Annisa Steviani dalam acara Indonesia Millennial & Gen-Z Summit (IMGS) dalam sesi "Generasi sandwich: The Impact and How to Handle It", pekan lalu.
Pengelolaan uang diwujudkan dengan membentuk skala prioritas, penyusunan bujet yang seimbang dan pengeluaran yang terukur. Ini untuk memastikan generasi sandwich tidak terjebak pada kesulitan uang.
“Sedangkan menabung dan investasi harus dilakukan sejak dini sebagai pengingat bahwa hidup tidak hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk masa mendatang yang tidak diketahui,” kata Annisa.
Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar pada acara yang sama mengatakan bahwa aplikasi Jago bisa membantu generasi sandwich mengelola uang sekaligus rajin dalam berinvestasi,
Ada empat jenis Kantong yang bisa dibuat oleh generasi sandwich untuk memudahkan pengelolaan uang.
Pertama, Kantong . Fitur ini memudahkan pengguna untuk mengalokasikan dana sesuai dengan kebutuhan mereka, termasuk untuk kebutuhan sehari-hari, liburan, dana pendidikan dan juga biaya untuk kebutuhan bulanan orang tua.
Cara kerja fitur Kantong bisa dibilang sama dengan digitalisasi amplop. Prinsip utamanya memisahkan uang berdasarkan tujuannya. Jadi, ada kantong untuk kebutuhan sehari hari, pendidikan anak, liburan, dan sebagainya. Kantong bisa dipersonalisasi sesuai dengan profil pengguna.
“Nasabah dapat membuat hingga 40 kantong, yang memiliki nomor rekening yang berbeda untuk setiap kantongnya. Ini memudahkan pengguna untuk mengatur dana masuk dan keluar langsung dari kantong yang diinginkan hanya cukup dari satu rekening Bank Jago,” kata Kharim.
Kemudian ada Kantong Bersama. Kantong Bersama. Ini sangat membantu generasi sandwich membuat urunan dengan saudara nya yang lain dalam menopang kebutuhan finansial orang tua secara bersama sama.
Para pihak yang terlibat dalam Kantong Bersama juga bisa men setting auto debet di tanggal yang telah ditentukan. Jadi, perpindahan uang ke Kantong Bersama berlangsung secara otomatis.
Ketiga ada Kantong Investasi Salah satu keunggulan Aplikasi Jago adalah kemampuannya tertanam dalam aplikasi lain sehingga transaksi bisa berlangsung secara seamless, tanpa repot top up dan anti ribet.
Saat ini, aplikasi Jago telah terintegrasi dengan platform Stockbit untuk investasi saham dan Bibit.ID untuk investasi di reksadana.
Terakhir adalah Kantong Belanja. Seperti yang dijelaskan Annisa, kunci sukses pengelolaan uang terletak pada penyusunan bujet belanja yang terukur dan mengimplementasikannya secara konsisten.
Untuk memudahkan pengelolaan uang belanja, pengguna aplikasi Jago bisa membuat Kantong Belanja yang kemudian dihubungkan ke aplikasi Gopay.
Kantong Belanja yang dihubungkan ke aplikasi Gopay akan mendisiplinkan pengguna dalam membelanjakan uangnya. Semua transaksi tercatat dan dapat ditelusuri riwayatnya, sehingga pengguna mudah melakukan evaluasi terhadap pengeluarannya. (E-1)
Sosok Kaluna di film Home Sweet Loan sedang viral. Ia menjadi potret keberhasilan generasi sandwich.
Generasi sandwich ini rentan mengalami banyak tekanan karena mereka merupakan sumber utama penyokong hidup orang sekitarnya.
Optimalisasi bonus demografi saat ini mutlak dilakukan, salah satunya penguatan kualitas anak-anak dan remaja.
Generasi sandwich (kelompok masyarakat yang harus membiayai orangtua, diri sendiri, dan anak mereka) mayoritas memilih rumah tapak kecil tetapi lokasinya strategis.
Film bergenre drama keluarga berjudul 1 Kakak 7 Ponakan menceritakan kehidupan dan perjuangan Moko sebagai generasi sandwich.
Generasi sandwich: terjebak tanggung jawab finansial ganda? Pelajari pengertian, penyebab, dan dampak fenomena ini. Temukan solusi meringankan beban! Pengertian dan Dampaknya
Transformasi digital di sektor keuangan Indonesia berkembang begitu pesat. Itu ditandai dengan adopsi teknologi pada sistem pembayaran yang semakin meningkat.
Indonesia memiliki sebuah capaian dalam sektor investasi digital, yakni menjadi yang terbesar di ASEAN dengan menduduki peringkat ke-2.
Indonesia Emas 2045, sebuah visi besar untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan nasional, menempatkan ekonomi digital sebagai salah satu pilar utama.
Di era digital saat ini, penggunaan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan telah menjadi kebutuhan yang tidak terelakkan. Salah satunya dalam hal transaksi keuangan.
Melalui platform digital, konsumen dapat mengakses informasi terkait produk, melakukan konsultasi online gratis, serta membeli dengan cepat dan mudah.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kawiyan menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi dan membina anak agar aman saat mengakses ruang digital.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved