Bertepatan dengan HUT ke-77 Kemerdekaan RI dan terinspirasi dari keragaman budaya serta keindahan Indonesia, Saskara, sebuah jenama lokal, meluncurkan Werni sajadah dan mukena dengan nuansa Jawa Timur. Werni merupakan Seri Nusantara ketiga, menyusul Purak Barik yang terinspirasi dari tarian Suku Dayak, Kalimantan Utara dan Kilau Mandalika yang menunjukkan pesona mutiara Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Budaya Jawa Timur yang dipilih kali ini adalah wayang kulit. Wayang adalah salah satu kebudayaan Indonesia yang status legendarisnya diakui UNESCO. Nama “wayang” berasal dari kata “Ma Hyang” yang memiliki arti menuju kepada roh spiritual, dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa. Wayang yang dalam pementasannya dimainkan oleh seorang dalang dengan iring-iringan musik gamelan ini juga merupakan salah satu media penyebaran Islam di Tanah Jawa pada masa lalu.
Dalam keterangan resminya, yang diterima Media Indonesia, Rabu (17/8), CEO dan desainer Saskara, Andya Kartika (Tika) mengatakan nama Werni dan nama- nama lima variannya diambil dari bahasa Jawa dan memiliki makna-makna khusus yang berkaitan erat dengan karakter pria dan wanita.
Secara garis besar, produk Werni dibagi menjadi tiga kategori; mukena yang dilengkapi pouch, sajadah wanita, dan sajadah pria. Untuk mukena dan sajadah wanita, koleksi Werni terdiri dari Jenar yang berarti semangat yang membaja, Naya memiliki arti mulia, Anna yang berarti kebaikan hati, Nara yang memiliki arti wanita yang bahagia, dan Maya berarti lembut.
Sedangkan untuk sajadah pria terdiri dari Dipa yang berarti cahaya, Praya yang berarti cerdas, Arya memiliki arti terhormat, Aruna berarti kemuliaan, serta Kresna bermakna bijaksana.
“Selain makna khusus, mukena Werni memiliki daya tarik lainnya, yaitu ukurannya yang kecil dan ringan, karena menggunakan bahan ultra fine velvet yang sangat halus, tipis, sejuk, namun tidak mudah kusut,” katanya.
Saskara adalah brand lokal yang mengusung tema Nusantara di setiap koleksinya. Mereka meyakini masih banyak kebudayaan dan keindahan Indonesia yang belum dikenal oleh masyarakat luas.
Oleh karena itu, mereka terinspirasi untuk meluncurkan 31 Seri Nusantara lainnya yang mengangkat pesona dan keindahan dari provinsi-provinsi lain di Indonesia, sehingga kebudayaan Nusantara dapat dikenal oleh khalayak luas. (M-4)