Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menyatakan Indikator global kritis dari krisis iklim memecahkan rekor pada tahun 2021. Hal ini ditandai dari naiknya lautan hingga tingkat emisi yang memerangkap panas di atmosfer.
WMO mengatakan ini adalah tanda-tanda yang jelas dari dampak aktivitas manusia di planet ini yang membawa efek jangka panjang. Cuaca ekstrem, yang oleh WMO disebut sebagai wajah sehari-hari dari darurat iklim, mendatangkan banyak korban jiwa dan menyebabkan kerugian ratusan miliar dolar.
Kekeringan dan banjir memicu kenaikan harga pangan yang diperparah pada tahun 2022. Laporan Keadaan Iklim Global WMO pada tahun lalu juga menemukan fakta tujuh tahun terakhir sebagai rekor terpanas.
“Laporan keadaan iklim hari ini adalah narasi suram kegagalan umat manusia untuk mengatasi gangguan iklim. Bahan bakar fosil merupakan faktor yang berdampak pada lingkungan dan ekonomi,” kata Sekjen PBB, António Guterres seperti dilansir The Guardian, Kamis (19/5).
“Satu-satunya masa depan yang berkelanjutan adalah dengan energi terbarukan. Angin dan matahari sudah tersedia, dan dalam banyak kasus, lebih murah daripada batu bara dan bahan bakar fosil lainnya. Jika kita bertindak bersama, transformasi energi terbarukan dapat menjadi proyek perdamaian abad ke-21,” imbuhnya.
Prof Petteri Taalas, sekretaris jenderal WMO, mengatakan “Iklim berubah di depan mata. Gas rumah kaca yang disebabkan oleh manusia akan menghangatkan planet ini selama beberapa generasi mendatang. Beberapa gletser telah mencapai titik tidak bisa kembali dan ini akan memiliki dampak jangka panjang di dunia, di mana lebih dari 2 miliar orang sudah mengalami kesulitan air.”
“Sistem peringatan dini sangat diperlukan untuk menyelamatkan nyawa, namun ini hanya tersedia di kurang dari setengah dari 187 negara anggota WMO.” (M-4)
Mencairnya gletser memuci letusan gunung api yang lebih sering dan eksplosof, yang memperparah krisis iklim.
Penelitian terbaru mengungkap hilangnya hutan tropis menyebabkan pemanasan global berkepanjangan setelah peristiwa Great Dying 252 juta tahun lalu.
Pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca meningkat, anggaran karbon Bumi diperkirakan akan habis dalam waktu 3 tahun ke depan.
Meski dunia menjaga pemanasan global di bawah 1,5 derajat celcius, pencairan lapisan es di dunia tetap melaju tak terkendali.
Peningkatan suhu juga sangat dipengaruhi oleh emisi gas rumah kaca (GRK), seperti karbon dioksida yang dihasilkan dari aktivitas manusia.
Penyebab Pemanasan Global: Faktor & Dampak Buruknya. Pemanasan global mengkhawatirkan? Pelajari penyebab utama, faktor pendorong, dan dampak buruknya bagi bumi. Temukan solusinya di sini!
Daerah pertemuan angin atau konferensi juga berpotensi terbentuk di Laut Andaman, Laut Cina Selatan, Laut Natuna bagian utara, perairan utara Maluku Utara, Papua
Prakiraan BMKG potensi cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan berpotensi melandai di Jabodetabek. Tapi masih ada potensi angin kencang di Banten
MASYARAKAT di 15 kabupaten dan kota di Jawa Timur diminta waspada.
Ketidakteraturan atmosfer memicu kemunduran musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, memunculkan cuaca ekstrem yang terus berlanjut.
Ibu hamil juga bisa memanfaatkan beragam bahan pangan yang kaya vitamin C untuk memenuhi kebutuhan vitamin hariannya dalam menjaga imun tubuh.
BMKG merilis prakiraan cuaca 8 Juli 2025 yang mencakup potensi cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved