Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Mengenal Hidrosfer, Lapisan Air yang Menyelimuti Bumi

Devi Harahap
30/4/2022 08:10
Mengenal Hidrosfer, Lapisan Air yang Menyelimuti Bumi
Pengunjung menyaksikan gambaran Planet Bumi di Planetarrium Shanghai, Tiongkok(Hector RETAMAL / AFP)

Hidrosfer adalah sebuah lapisan air berbentuk seperti bola atau bulatan air yang menyelimuti permukaan Bumi. Diketahui, lapisan hidrosfer terdiri dari permukaan air yang membeku di Bumi, air yang tersimpan di dalam tanah, batuan, dan titik-titik air yang ada di atmosfer.

Dilansir dari Britannica Jum’at (29/4), permukaan planet yang ditinggali manusia ini banyak diisi oleh air, sebanyak 70% permukaan Bumi ditutupi oleh air. Selain itu, di permukaan Bumi terdapat sekitar 1,4 milyar kilometer kubik air yang terlihat dalam berbagai bentuk, seperti uap dan es.

Komposisi zat air yang sangat banyak ini tersebar di berbagai wilayah perairan seperti di laut, danau, sungai, dan air bawah tanah. Sedangkan dalam bentuk yang lain, air tersedia sebagai gletser, gunung es, dan permukaan air yang mengalami proses pembekuan.

Air yang termasuk dalam bentuk uap, bisa dilihat  sebagai awan dan kabut. Berbagai bentuk dari lapisan hidrosfer ini membuat bumi memiliki struktur dan tampilan yang berbeda jika dibandingkan dengan planet lainnya di tata surya. Jika dilihat dari luar angksa, hidrosfer ini yang pada akhirnya membuat Bumi terlihat seperti kelereng berwarna biru dengan campuran variasi corak yang tidak ditemukan di planet lain.

Dalam proses pembentukan hidrosfer atau yang lebih dikenal dengan siklus hidrologi ini, maka tidak akan lepas dari siklus air. Hal ini akan berkaitan dengan air dipermukaan Bumi yang akan mengalami proses peredaran atau daur ulang secara berurutan dan terus menerus.

Air di hidrosfer terus bergerak melalui siklus hidrologi. Siklus ini dimulai dari menguapnya air ke udara dan berkumpul membentuk awan. Air yang menguap ini berasal dari danau, lautan, atau sumber air terbuka lainnya.

Siklus hidrologi disebabkan karena terjadinya pemanasan oleh sinar matahari yang membuat air di seluruh permukaan bumi menguap. Saat uap air mencapai ketinggian tertentu, temperatur uap air akan semakin menurun dan terkondensasi. Awan yang sudah tidak sanggup menahan uap air yang sangat banyak akan menyebabkan terjadinya presipitasi atau jatuhnya air hujan.

Jatuhnya air hujan bisa hadir dalam dua bentuk yaitu hujan air atau salju. Air yang jatuh ke Bumi akan masuk ke dalam tanah dan berkumpul kembali ke tempat air terbuka lainnya, seperti danau dan lautan. Setelah sampai di tempat air yang terbuka, air akan kembali menguap.

Walaupun begitu, hanya sebagian kecil air yang tersedia di Bumi yang merupakan air tawar yang bisa dimanfaatkan untuk kehidupan manusia sehari-hari, seperti memasak, mandi, dan mencuci. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya