Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Marissa Anita memulai karier aktingnya dari teater di kampus. Ketika itu, ia harus menampilkan lakon panggung yang menjadi salah satu tugas jurusannya di pendidikan bahasa Inggris. Sejak saat itulah dia pun mulai jatuh cinta pada seni peran. Film panjang pertamanya adalah Selamat Pagi, Malam (2014) garapan sutradara Lucky Kuswandi. Setelah itu, ia kemudian berperan di beberapa judul film, seperti Istirahatlah Kata-Kata, Perempuan Tanah Jahanam, Ali & Ratu-Ratu Queens, dan Yuni.
Dalam setiap pengambilan peran, Marissa mengaku selalu melihat dimensi karakter yang diperankannya. Salah satu yang bakal mutlak ditolaknya adalah ketika ia cuma ditawari karakter perempuan satu dimensi, penurut, dan lemah.
“Kalau yang merendahkan perempuan, saya tidak mau. Dan tidak tertarik bergabung di proyek itu. Saya cukup beruntung, dari kesempatan yang datang ke saya, ditawari peran perempuan yang karakternya unik. Penting bagi saya harus memanikan bukan saja satu sisi perempuan yang lemah dan penurut tapi lebih dari itu,” kata Marissa dalam diskusi panel virtual Netflix Women Who Rule The Screen: Southeast Asia, Rabu, (23/3).
Ketika suatu proyek film datang, peraih piala citra pemeran pendukung FFI 2021 itu akan bertanya siapa sutradara dan penulis. Jika memungkinkan dia harus bertemu dengan si sutradara. Ia juga harus membaca skenarionya sebelum ikut casting.
Menurut Marissa karakter perempuan yang dimainkan tidak harus melulu protagonis. “Saya cenderung menyukai karakter perempuan yang kompleks. Tidak berarti harus selalu karakter baik. Dan saya ingin melihat lebih banyak lagi yang seperti ini di film Indonesia.”
Saat ini Marissa sedang mempelajari penulisan skenario. Ia tengah mengikuti lokakarya terbatas dengan sutradara Joko Anwar. Marissa pun berharap akan semakin banyak perempuan penulis dan sutradara di Indonesia. Sebab, menurutnya, perspektif perempuan penting dan perlu untuk disampaikan dalam medium film.
“Saya berharap jumlah perempuan penulis dan sutradara di Indonesia bisa semakin bertambah. Terakhir saya terlibat di filmnya Kamila Andini yang ditulisnya bersama Prima Rusdi. Berkisah tentang Yuni yang hidup di masyarakat yang masih sangat menjunjung tinggi patriarki. Ini relevan bagi perempuan di Indonesia. Dalam hal ini, perempuan dan laki-laki sama-sama memiliki sudut pandangnya. Oleh karena itu, saya berharap nantinya lebih banyak perempuan berkecimpung di industri film Indonesia. Agar perempuan juga merasa mereka tidak terbatas gender.” (M-4)
Acara ini merupakan puncak dari rangkaian pelatihan dan pendampingan yang telah mereka jalani selama enam kali pertemuan dalam Program Glorious Golo Mori.
Perempuan Indonesia punya peran besar dalam perjuangan kemerdekaan, mulai dari pendidikan, perlawanan bersenjata, hingga politik.
Program SisBerdaya dan DisBerdaya ini menjadi salah satu implementasi nyata dari komitmen tersebut, sekaligus strategi menjembatani kesenjangan digital di kalangan pelaku UMKM perempuan.
HAPPY Girlfriend Day (gf day) diperingati pada tiap 1 Agustus. Hari tersebut menjadi perayaan pasangan romantis. Namun, bukan saja untuk mereka yang memiliki pasangan,
KEBERPIHAKAN terhadap korban dalam tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang kerap melibatkan perempuan harus dikedepankan.
SETIAP tanggal 1 Agustus, media sosial dipenuhi ucapan penuh kasih bertuliskan Happy Girlfriend Day. Peringatan ini sejatinya ialah bentuk apresiasi bagi para perempuan hebat di hidup.
Tim sepak bola perempuan usia 12–15 tahun di berbagai sekolah akan dibentuk untuk menciptakan ruang aman dan suportif bagi anak perempuan untuk berlatih dan mengikuti kompetisi sepak bola.
KESETARAAN gender menjadi kunci penting dalam perusahaan sebagai upaya menerapkan prinsip environmental, social, governance (ESG), khususnya pada pilar sosial.
PENELITI Gender dari Pusat Riset Politik BRIN Kurniawati Hastuti Dewi mengatakan, tindakan khusus sementara diperlukan untuk memperkuat keterwakilan perempuan di politik.
Bukan perempuan tidak bisa berdaya, melainkan memang kesempatan untuk berdaya sangat kurang karena stigma dan perempuan kerap terpapar multiperan.
Tingkatkan kesadaran gender: Pelajari cara efektif mengedukasi, mengubah perspektif, dan menciptakan masyarakat inklusif. Baca tips & strategi praktisnya!
Tingkatkan kesadaran gender siswa! Tips praktis dan strategi efektif membangun lingkungan belajar inklusif dan adil. Baca selengkapnya di sini!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved