Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan 11 bahan kimia dalam plastik yang berkontribusi terhadap penambahan berat badan. Para peneliti mengamati sekitar 34 produk plastik yang berbeda, termasuk wadah yoghurt, spons dapur, dan botol sampo/minuman. Dari pengamatan itu, mereka menemukan sebanyak 11 dari 55.000 komponen kimia di dalamnya diketahui dapat mengganggu metabolism tubuh.
"Eksperimen kami menunjukkan bahwa produk plastik biasa mengandung campuran zat yang dapat menjadi faktor yang relevan dan kerap diabaikan di balik kelebihan berat badan dan obesitas," kata Martin Wagner, seorang profesor di Universitas Sains dan Teknologi Norwegia, seperti dikutip dari dailymail.co.uk, akhir Januari lalu.
Untuk waktu yang lama, para ahli percaya bahwa sebagian besar bahan kimia plastik akan bertahan dalam produk sehari-hari ini, tetapi Wagner dan timnya telah menunjukkan bahwa bahan-bahan tersebut larut dalam jumlah besar. Hal ini memungkinkan bahan kimia untuk kemudian masuk ke dalam tubuh.
Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa beberapa plastik mengandung bahan kimia pengganggu endokrin, juga dikenal sebagai 'obesogen', yang dapat mempengaruhi perkembangan dan kesuburan manusia.
Tim kali ini menemukan lebih dari 55.000 komponen kimia yang berbeda dalam produk dan mengidentifikasi 629 zat, 11 di antaranya diketahui sebagai bahan kimia pengganggu metabolisme yang berkaitan pada kenaikan berat badan.
Ini dikarenakan bahan kimia dari sepertiga produk plastik yang diselidiki, ditemukan berkontribusi pada pengembangan sel lemak dalam percobaan laboratorium. Zat-zat dalam produk ini memprogram ulang sel-sel prekursor menjadi sel-sel lemak, yang pada gilirannya dengan cepat berlipat ganda dan mengumpulkan lebih banyak lemak. (M-4)
Kegiatan pengelolaan dan daur ulang sampah ini menggandeng Waste4Change untuk melakukan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir.
Jikaa dihitung secara kasar sejak tahun 2018 hingga tahun 2023, kerugian yang disebabkan oleh masalah pencemaran sampah plastik di laut Indonesia diperkirakan mencapai Rp2.000 triliun.
Sampah yang dihasilkan dari kegiatan masyarakat di Indonesia juga bisa masuk ke Samudera Hindia hingga ke Madagaskar.
Warga akan diedukasi modul Plastic, Sustainability & You Education (PSYE) untuk meningkatkan kesadaran tentang penggunaan plastik berkelanjutan dan pengelolaan limbah yang efektif.
Target pemerintah Indonesia dalam menurunkan kebocoran sampah plastik dari aktivitas masyarakat sebesar 70 persen pada 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved