Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Botol air minum yang jarang dicuci akan menjadi tempat kuman atau bakteri. Selain itu, saat dicuci pun terkadang beberapa bagian botol tidak dapat dijangkau sehingga tidak tercuci bersih. Tentu saja, botol minum memang harus dicuci secara rutin agar tidak ada pertumbuhan jamur dan bakteri.
Rudolph Bedford, MD, ahli gastroenterologi di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, California, mengatakan jika bakteri dapat menumpuk di dalam botol air di lingkungan yang lembab sehingga penting untuk dibersihkan setiap hari.
"Karena ini adalah lingkungan yang lembab, memungkinkan bakteri untuk berkembang biak, berpotensi menyebabkan gejala seperti mual, muntah, dan diare," kata Robert Glatter, MD, asisten profesor pengobatan darurat di Northwell Health dan dokter yang merawat di Rumah Sakit Lenox Hill, seperti dikutip dari Health.com.
Lebih lanjut, dia mengatakan jika bakteri seperti E. coli yang menyebabkan gastroenteritis dan keracunan makanan dan bahkan jamur bisa menyelubungi bagian dalam botol.
Dilansir dari mirror.co.uk, Minggu (16/1), ahli kebersihan Leslie Reichert,mengatakan jika air yang berbau sedikit berbeda atau tidak terasa segar dapat menjadi indikasi bahwa Anda tidak membersihkan botol minum air Anda dengan bersih.
Selain jamur, dia juga mengatakan jika kuman bahkan lumut dapat tumbuh subur di area botol minum yang lembap. Sehingga perlu untuk dicuci setiap kali selesai digunakan.
Dalam hal pembersihannya, apabila Anda kesulitan menjangkau dan membersihkan bagian bawah botol, lanjutnya, Anda dapat menggunakan sikat botol untuk menjangkau dan menggosok bagian bawah botol dan yang lebih kecil untuk membersihkan tutupnya.
Selain sikat botol, Anda juga dapat menggosoknya dengan sikat gigi khusus untuk pembersihan yang sangat dalam. Untuk membersihkannya, Anda dapat memilih bahan-bahan berikut.
1. Sabun dan air
Donna Smallin Kuper, teknisi pembersih rumah bersertifikat IICRC dan penulis Cleaning Plain & Simple mengatakan bahwa mencuci dengan tangan dengan campuran sabun pencuci piring dan air panas adalah metode pembersihan yang aman dan efektif.
Pastikan untuk mencuci dan mengeringkan dengan kain bersih (atau handuk kertas) untuk menghindari masuknya kembali bakteri atau serangga berbahaya lainnya. Buang air sabun ke seluruh botol, dengan cara yang sama seperti mencuci cangkir kopi atau gelas atau mug bekas lainnya. Jangan lupa memastikan untuk menghilangkan kotoran yang menumpuk di bagian bawah atau di dekat area tutup. Kemudian bilas dengan air untuk menghilangkan sisa sabun sebelum dikeringkan.
2. Cuka
Sebotol cuka juga dapat mendisinfeksi botol air minum. "Anda juga dapat menggunakan cuka encer, yang membantu membunuh sebagian besar bakteri (bukan virus), sekaligus berfungsi sebagai zat pengering," kata Dr. Glatter. "Isi setengah botol dengan cuka putih, setengah lainnya dengan air," lanjutnya. Pastikan Anda menggunakan sekitar 1/4 cangkir cuka. Tutup botol dan biarkan campuran airnya berputar-putar sebelum membiarkannya terendam. Biarkan semalaman dan bilas di pagi hari.
3. Hidrogen peroksida
Jika bagian dalam botol agak berlendir atau berbau, Anda bisa menggunakan hidrogen peroksida toga persen. "Ini adalah metode yang saya sukai untuk disinfektan. Bersihkan botol dan tutupnya secara menyeluruh dengan sabun dan air dan bilas dengan air panas. Kemudian tuangkan sekitar 1/4 cangkir hidrogen peroksida ke dalam botol, ganti, dan tutup rapat," kata Kuper. Kocok botol dengan kuat, lalu tuangkan hidrogen peroksida, dan bilas dengan air terakhir untuk memastikan semuanya hilang.
4. Tablet pembersih air
Tablet pembersih air sangat mudah dilakukan. Isi botol Anda dengan air, masukkan tablet sesuai petunjuk pada kemasannya, dan diamkan setidaknya selama 30 menit. Kemudian cukup bilas botol. (OL-12)
Tim peneliti yang dipimpin oleh ahli biologi kelautan, yakni Shana Gofferdi yang berasal dari Occidental College, mencatat bahwa laba-labat laut tidak hanya mampu bertahan hidup saja
Setelah satu dekade misteri, ilmuwan mengungkap bakteri Vibrio pectenicida sebagai penyebab sea star wasting disease di Pantai Barat Amerika Utara.
Jangan buru-buru injak kecoa! Temukan 6 alasan ilmiah mengapa membunuh kecoa hingga hancur berbahaya dan cara aman membasminya di rumah.
Apabila keringat berlebih dari aktivitas tersebut bertemu dengan bakteri di ketiak, maka muncullah bau ketiak.
Aplikasi bakteri pereduksi nitrat terpilih yang memiliki aktivitas mereduksi N2O tinggi dapat menurunkan emisi N2O di lahan sawah.
Tim ilmuwan Tiongkok berhasil mengidentifikasi spesies bakteri baru yang belum pernah ditemukan di Bumi. Mikroorganisme ini terdeteksi di dalam Stasiun Luar Angkasa Tiangong
Jamur hitam merupakan jamur yang berwarna hitam kehijauan yang tumbuh di tempat yang lembab dan gelap.
Spesies ini diberi nama Morchella rinjaniensis, merujuk pada lokasi penemuannya, dan menjadi spesies jamur Morchella tropis pertama dari Indonesia.
PENYEBARAN jamur beracun Aspergillus flavus dapat meningkat sekitar 16%, sehingga 1 juta orang lebih berisiko mengalami infeksi jamur yang mematikan ini di Eropa.
Ulat grayak musim gugur (fall armyworm) telah menjadi hama global yang mengancam ketahanan pangan di lebih dari 80 negara.
Para ilmuwan dikejutkan penemuan seekor katak hidup di Ghats Barat, India, yang memiliki jamur dari genus Mycena tumbuh di kulitnya.
Keringat berlebihan akibat olahraga atau pekerjaan di luar ruangan dan kurang menjaga kebersihan kulit menciptakan lingkungan yang ideal bagi jamur untuk berkembang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved