Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
Kabar baik untuk pecinta anjing dan kucing atau yang sering disebut anak bulu (anabul). Tak lama lagi kalung pintar canggih yang dapat melacak dan memantau kesehatan fisik anabul akan segera hadir di pasaran.
Kalung canggih tersebut akan segera diluncurkan oleh perusahaan teknologi asal Prancis, Invoxia. Invoxia mengklaim kalung tersebut akan memiliki fitur-fitur yang setara dengan yang ada di Apple Watch 7 terbaru.
Dilansir dari theverge.com, Selasa, (4/1), kalung pelacak aktivitas anabul sebenarnya sudah muncul sejak beberapa tahun terakhir. Namun, hingga saat ini kalung-kalung tersebut hanya dilengkapi dengan fitur GPS untuk melacak lokasi anabul.
CEO Invoxia, Amelie Caudron, mengatakan kalung pintar Invoxia akan dilengkapi dengan beberapa fitur pemantau kesehatan. Di antaranya detak jantung, hembusan napas, hingga pemantau aktivitas harian, dan waktu istirahat.
Mereka mengembangkan sistem di dalam kalung tersebut dengan pakar teknologi dan ahli kardiologi hewan. Dengan begitu sistem pemantau benar-benar sesuai dengan kondisi fisik anabul.
“Akan ada radar di bagian dalam kalung yang menghadap leher dan memancarkan sinyal radio. Itu yang akan memantau kondisi tubuh hewan peliharaan,” ujar Caudron.
Ia juga menjelaskan, kalung tersebut dirancang untuk tidak terganggu oleh bulu. Jadi tak perlu khawatir jika anabul memiliki bulu yang sangat tebal, kalung tersebut tetap akan dapat berfungsi dengan maksimal.
Hasil pemantauan dari kalung tersebut dapat dilihat pada aplikasi yang terhubung di perangkat seluler atau komputer pemilik anabul. Koneksi dapat dijangkau melalui bluetooth atau WiFi.
Caudron mengatakan kalung pintar Invoxia akan dirilis untuk publik secara global pada pertengahan tahun 2022. Diperkirakan harga jual dari kalung tersebut ialah sekitar Rp1,4 juta. Selain perangkat kalung, pemilik juga akan dikenakan biaya langganan aplikasi sekitar Rp180 ribu per bulan. (The Verge/M-2)
Saat ini penggunaan CT Scan belum merata di seluruh rumah sakit Indonesia. Dari 3.200 RS yang ada di Indonesia, baru ada sekitar 1.500 CT Scan yang tersedia.
Seminar dan Workshop PERSI Wilayah Jawa Timur tahun ini bertema “Strategi Rumah Sakit untuk Bertahan di era Turbulensi JKN."
Produsen alat kesehatan (alkes) asal Tiongkok, Allmed Medical, akan membangun pabrik baru di lahan seluas 24,8 hektare di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Jawa Tengah.
Pemerintah terus mendorong penerapan TKDN dalam industri alat kesehatan. Langkah itu dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan industri nasional.
Menkes mengatakan perlu ada strategi agar barang-barang yang dibutuhkan masyarakat pada saat gawat darurat (emergency) dapat diproduksi secara domestik.
Prodia Group mengaku kebanjiran order, bahkan kewalahan memenuhi permintaan produksi pembuatan alat tes pemeriksaan kesehatan gratis.
Teknologi membuka peluang efisiensi baru — mulai dari underwriting yang lebih cepat dan presisi, hingga klaim otomasi dan prediksi risiko berbasis perilaku.
Rumah Pendidikan menyediakan layanan spesifik bagi berbagai pemangku kepentingan pendidikan, mulai dari Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan, Ruang Murid, Ruang Bahasa, hingga Ruang Sekolah.
Kemitraan ini diresmikan melalui acara penandatanganan kerja sama yang berlangsung di Jakarta pada Senin (7/7).
Program ini membuka kesempatan bagi mahasiswa aktif dari seluruh Indonesia untuk memperoleh kuota hingga 2.000 beasiswa senilai Rp14 juta guna mengikuti pelatihan teknologi.
MariaDB, penyedia solusi database open-source global, menggelar kegiatan MariaDB Meetup di Jakarta International College sebagai bagian dari kunjungan strategis di Indonesia.
Ada kesalahan operator dalam penerapan teknologi hakim garis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved