Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
CEKER-CEKER yang semula berada dalam mesin pendingin itu kemudian berpindah ke wajan yang sebelumnya telah mengeluarkan aroma pedas sekaligus sedap dari bumbu bersemu merah.
Dimasak beberapa menit saja, kemudian ditaburi irisan daun jeruk, Ceker Begal pun siap dinikmati! Pedas dengan rasa gurih dan manis berpadu enak. Muda pun penasaran dan membuat janji dengan sang pemilik Ceker Begal, Hendra Rizky Ramanda.
Di sela kesibukan mengawasi timnya di arena Pasar Senggol Summarecon Mal Bekasi, Jawa Barat, Kamis (5/5), ia menceritakan serunya bisnis kuliner kreatif di Bandung. Menu-menu baru terus tercipta dengan rasa dan nama yang atraktif.
Dinamisnya kreativitas anak-anak muda Bandung itu pula yang membuat mereka yang aktif berjualan food truck dan di car free day itu diundang dalam pesta kuliner tahunan itu. Selain Ceker Begal, ada pula food truck dengan menu andalan ketan susu alias tansu bernama Warung Tansu yang didirikan Rizky Firyan dan Henny Rina serta Cireng Galing Nyinden yang dikelola Pepey. Simak obrolan Muda dengan Hendra tentang kiatnya merintis bisnis!
Sudah berapa lama nih kamu berwirausaha?
Sudah tiga tahun setengah. Berawal dari berdagang keong sawah atau tutut, ada kios serta stan setiap car free day dan Bandung Culinary Night yang rutin diadakan dengan lokasinya berganti-ganti. Itu program dari Pemerintah Kota Bandung. Alhamdulillah usahanya masih jalan dan pada saat puasa biasanya omzet meningkat berkali-kali lipat.
Kalau ceker begal sudah berapa lama?
Wah! Kalau ini mah masih baru, baru buka dua minggu yang lalu. Ini pengembangan usaha saya yang baru selain tutut.
Kenapa memilih berwirausaha?
Lebih baik jadi pengusaha daripada kerja. Kalau kerja, pertama, waktu kita disita. Kedua, disetir sama orang lain. Ketiga, kerjanya sebulan digajinya cuma sekali. Kalau usaha, pendapatannya kadang kecil kadang besar. Tapi setiap hari dapat duit!
Makanan yang dijual di Ceker Begal?
Ada ceker, sayap, sama kepala ayam. Cekernya Rp20 ribu per porsi, kalau sayap Rp18 ribu, dan kepalanya Rp15 ribu. Bumbunya pakai cabai, tapi kepedasannya bisa disesuaikan dengan selera pembeli.
Kenapa pilih ceker?
Kalau daging ayam yang diolah jadi masakan, sudah kebanyakan, orang-orang pada bosan. Kalau ceker kebanyakan dibuat soto. Jadi saya mengolah ceker jadi makanan baru. Alhamdulillah banyak yang suka. Di Bandung memang sudah ada juga yang berdagang seperti ini, tapi masing-masing ada keistimewaannya. Kalau sayae, nggak pelit bumbu. Kalau memang konsumen inginnya pedas, ya bisa dibuat pedas banget.
Ceritakan dong tingkat kepedasannya?
Kami punya tiga level: dikejar begal, dibacok begal, sama dicabok mitoha atau digampar mertua. Semakin tinggi levelnya, cabai rawitnya semakin banyak.
Modal dan pendapatannya?
Sekitar Rp20 juta. Kalau pendapatan antara Rp1 juta hingga Rp8 juta. Yang paling besar saat weekend.
Tantangan saat menjalankan usaha ini?
Persiapannya, lama kalau sudah siap. Berjualannya sih mudah. Memasak bisa dilakukan ringkas langsung di depan pembeli. Dengan tutut, sejenis keong sawah, ceker, serta kepala ayam, Hendra Rizky Ramanda eksis di berbagai keriaan kuliner.
Cerita Ceker Begal Target setelah Ceker Begal?
Ya pastinya ngembangin menu. Pokoknya inovasi terus sesuai tren. Sekarang kan orang-orang suka pedas, jadi saya bikin ceker pedas. Kalau sukanya manis, ya saya bakal bikin ceker manis.
Anak-anak Bandung sangat kreatif ya, rahasianya apa?
Ya memang, di car free day dan Bandung Culinary Night, hampir enggak ada makanan yang sama. Semuanya mengulik jenis makanan, rasa, dan tampilan yang baru. Selain itu, kami juga tergabung di Huap-Huap, komunitas pebisnis kuliner di car free day serta Bandung Culinary Night, salah satu hasilnya, ya ikut acara seperti ini.
Kiat untuk pengusaha muda lain yang ingin mengeksplorasi makanan-makanan yang kreatif?
Siapkan niat, modal, jangan besar kepala, dan yang paling penting jangan mengeluh ketika pendapatan masih kecil saat merintis di awal. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved