Headline
Istana minta Polri jaga situasi kondusif.
Beberapa perilaku sederhana kerap kali diabaikan dan jarang diperhatikan saat berkomunikasi dengan pasangan seperti berbohong, berteriak, dan lainnya. Di samping itu, ada juga kebiasaan yang lebih berbahaya yang dilakukan seseorang ke pasangannya tanpa menyadari dapat merusak hubungan mereka dalam jangka panjang.
Salah satunya, mengabaikan kepentingan pasangan. Bersikap egois dan selalu mementingan kepentingan sendiri juga dapat berpotensi pada rusaknya sebuah hubungan. Hubungan yang baik akan saling membangun dan bekerja sama untuk kepentingan kedua belah pihak.
Berikut beberapa hal-hal yang tampaknya tidak penting yang dilakukan pasangan sepanjang waktu tetapi pada kenyataannya dapat merusak hubungan, seperti dilansir dari huffpost.com, Selasa (9/11).
1. Mengabaikan kepentingan pasangan
Memiliki minat yang berbeda dari pasangan tidak akan membuat sebuah hubungan rusak. Ini lebih berkorelasi kepada memperhatikan dan menghargai setiap keinginan satu sama lain.
"Misalnya, jika pasangan Anda ingin berbagi lagu dengan Anda, penting untuk menunjukkan minat pada apa yang mereka sukai atau mendengarkannya, bahkan jika Anda mungkin tidak menyukai genre musik itu," kata seorang terapis pernikahan dan keluarga di Los Angeles, Abigail Makepeace.
"Anda tidak harus menikmati lagunya, tetapi cukup mendengarkan atau berbicara tentang apa yang mungkin dinikmati pasangan Anda," lanjutnya.
2. Tidak mengucapkan terima kasih untuk hal-hal kecil
Lantaran hanya dianggap hal-hal kecil sehingga ini membuat kebanyakan orang merasa tidak perlu mengucapkan terima kasih. Padahal ucapan itu sangat dibutuhkan oleh pasangan. Dengan ucapan tersebut seolah-olah memberikan penghargaan kepada pasangan atas apa yang mereka lakukan untuk Anda. Perlu diketahui, jika mengabaikan ini terus menerus dapat menimbulkan kebencian dari waktu ke waktu.
"Hubungan yang baik bukan tentang gerakan besar. Mereka dibangun dan dipelihara melalui momen kecil sehari-hari," kata terapis Nicole Saunders dari Charlotte, North Carolina.
3. Lalai tentang kebersihan pribadi
Melewatkan mandi sesekali bukanlah masalah besar, tetapi ketika lalai dalam menjaga kebersihan pribadi menjadi kebiasaan, itu bisa menghalangi keintiman dan menjadi sumber konflik dalam hubungan.
"Tidak menyikat gigi, mandi, bercukur, dan lainnya dapat membuat pasangan kita tidak peduli, terutama ketika kita tahu bahwa itu mengganggu mereka dan kita masih tidak berniat untuk menanganinya dengan lebih baik," kata terapis dari California utara, Kurt Smith, yang berspesialisasi dalam konseling laki-laki.
4. Mengkritik pasangan alih-alih meminta apa yang dibutuhkan
Kritik yang dimaksud saat Anda mungkin membentak pasangan Anda dan mengatakan sesuatu seperti, "Kamu selalu terlambat untuk makan malam. Mengapa kamu tidak pernah tepat waktu? Kamu sangat tidak pengertian."
Dalam contoh di atas, Anda dapat mencoba mengatakan, "Aku merasa diabaikan ketika kamu tidak memberi tahu jika kamu akan terlambat. Aku ingin kamu menelepon sebelumnya sehingga aku bisa merencanakan makan malam yang sesuai."
5. Tidak mempertahankan kehidupan di luar hubungan
Anda harus memiliki hubungan pertemanan, keluarga, dan lainnya di luar hubungan dengan pasangan. "Sangat penting untuk memiliki waktu terpisah secara teratur, apakah itu waktu untuk melakukan hal yang berbeda dengan orang yang berbeda, atau hanya menikmati acara malam hari di acara terpisah atau di ruangan berbeda yang terlibat dalam hobi yang berbeda," kata terapis Nicole Saunders dari Charlotte, North Carolina.
6. Memeriksa ponsel pasangan tanpa izin
Sering memeriksa ponsel pasangan bisa mengakibatkan hubungan yang tidak baik lantaran itu sebenarnya pelanggaran privasi mereka.
"Jika Anda memeriksa ponsel pasangan Anda untuk mengonfirmasi kesetiaan mereka, itu adalah cerminan dari kurangnya kepercayaan dalam hubungan tersebut," kata Makepeace.
Psikolog Ryan Howes mengatakan jika pasangan juga menginginkan sedikit dari hidup mereka untuk diri mereka sendiri. Ini dikarenakan, setiap orang akan memiliki ruang privasi sendiri untuk hidupnya meskipun sudah memiliki pasangan.
7. Tidak menepati janji
Saat Anda memiliki kebiasaan mengatakan bahwa Anda akan melakukan sesuatu dan kemudian mengabaikannya, baik secara sadar atau tidak, hal itu dapat membuat jarak antara Anda dan pasangan dari waktu ke waktu. Ini dapat mengikis kepercayaan dalam hubungan.
"Jelaskan dengan tepat mengapa Anda tidak dapat menepati janji yang telah dibuat. Jadikan situasi seperti ini sebagai pengecualian, bukan aturan, terutama saat Anda berusaha untuk membangun kepercayaan," kata penulis masalah hubungan, Sheri Stritof. (M-4)
Penggunaan pacar AI di platform seperti Character.AI makin populer, tetapi pakar memperingatkan risikonya.
Cinta bukan hanya soal perasaan, tapi juga ilmiah. Pelajari efek hormon ini saat jatuh cinta dan patah hati.
Studi terbaru menunjukkan memelihara kucing dapat mengurangi stres, memperkuat kesehatan mental, serta memberikan efek positif bagi kesehatan fisik.
Konferensi internasional psikologi ulayat kali ini menjadi istimewa karena sekaligus memperingati 100 tahun kontribusi ilmiah psikolog ternama Albert Bandura.
Ingin minta maaf dengan tulus? Ini panduan minta maaf dari para ahli.
Dilansir dari The Atlantic, pareidolia merupakan fenomena psikologi saat setiap orang dapat melihat bentuk tertentu pada gambar biasa, namun persepsinya cenderung berbeda dengan orang lain.
Penting bagi keluarga maupun orangtua yang memiliki remaja bisa memahami perubahan perilaku remaja agar bisa mendeteksi dini jika anak mereka mengalami masalah kesehatan mental.
Istilah married single mom muncul di media sosial. Simak penjelasan fenomena ini berikut.
Remaja yang sedang menghadapi krisis pencarian identitas biasanya lebih rentan terpengaruh godaan untuk ikut menyalahgunakan narkoba.
PENGUATAN peran orangtua dibutuhkan dalam mendukung upaya meningkatkan kualitas kesehatan keluarga di tanah air.
PERUSAHAAN wajib membangun budaya kerja inklusif berdampak nyata bagi karyawan lintas tahap kehidupan dan kemampuan melalui kebijakan progresif yang relevan.
Anak-anak yang tumbuh tanpa kehadiran ayah lebih cenderung mengalami masalah perilaku, depresi, rasa rendah diri, dan kegagalan dalam pendidikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved