Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
Tim peneliti dari New York University School of Medicine menemukan fakta memprihatinkan. Mereka menemukan fakta bahwa kotoran bayi mengandung mikroplastik tinggi.
Tingginya kandungan mikroplastik pada kotoran bayi bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata yang terdapat pada kotoran orang dewasa. Perbedaannya mencapai 10 sampai 20 kali lipat lebih banyak.
Melansir dari theguardian.com, Kamis, (23/9), jenis mikroplastik yang mendominasi di kotoran bayi adalah PET (polyethylene terephthalate). PET merupakan jenis plastik yang umum terkandung dalam bahan tekstil, botol minum, hingga kerangka ponsel.
"Paparan mikroplastik pada manusia merupakan masalah yang harus diperhatikan. Kita harus berupaya mengurangi paparannya pada anak-anak khususnya. Produk untuk anak sebaiknya bebas dari plastik," ujar peneliti Departemen Pediatri, NYU School of Medicine, Profesor Kurunthachalam Kannan.
Kannan mengatakan ia terkejut ketika mengetahui kotoran bayi mengandung mikroplastik lebih banyak dibadingkan rata-rata orang dewasa. Namun, hal itu dikatakannya memang sangat mungkin terjadi mengingat kebiasaan bayi yang lebih sering terpapar plastik.
"Bayi memiliki kebiasaan memasukkan benda ke mulut seperti mainan hingga benda-benda lain di sekitarnya. Selain itu produk untuk bayi dan anak umumnya juga lebih banyak yang menggunakan plastik. Mulai dari botol susu, alat makan, hingga mainan," ujarnya.
Saat ini, berbagai penelitian penelitian tentang dampak mikroplastik pada tubuh manusia memang belum memiliki hasil yang signifikan. Umumnya semua masih dalam proses.
Namun, Kannan meyakini selayaknya bahan kimia lain, mikroplastik akan memiliki dampak negatif jika terendap dalam jumlah banyak dan lama pada tubuh. Khususnya pada bagian sistem pencernaan hingga otak yang saling berhubungan. (The Guardian/M-2)
TAK mudah melangkah keluar dari kenyamanan, namun Almi membuktikan bahwa keberanian mencoba membuka pintu peluang besar.
Era Soekamto mengatakan akan terus melestarikan dan mempromosikan batik melalui karya-karya rancangannya sebagai seorang desainer serta menghadirkan platform Nusantara Wisdom.
Riset Akademik dalam Olahraga Prestasi Studi yang dilakukan Reilly, Bangsbo, dan Franks (2000) mencatat bahwa olahraga prestasi tidak lagi sekadar ajang unjuk kekuatan fisik dan bakat alami.
Profesor di Indonesia memiliki waktu yang sedikit untuk melakukan riset atau penelitian karena waktunya dihabiskan untuk mengajar di kampus.
Pentingnya regulasi yang proporsional, khususnya di sektor kesehatan. Salah satu contohnya adalah perlunya pendekatan berbasis bukti dalam mengatur produk tembakau alternatif.
WAKIL Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie optimis terhadap masa depan riset Indonesia.
Pameran tahunan Mommy N Me kembali digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, mulai Jumat (27/6).
Sinar matahari memang memiliki efek positif untuk mengurangi kuning dengan panjang gelombang tertentu yang dimiliki sinar ini, namun hanyalah sebagai penetrasi bukan mengobati.
Penyebabnya adalah keluar ASI rata-rata pada saat anak berusia 3-5 hari sehingga terjadi dehidrasi dari anak tersebut dan itu salah satu penyebab kuning.
Bayi yang mengalami anemia akan mengalami gejala klinis berupa iritabel atau merengek, lesu, dada berdebar-debar, sakit kepala sampai dengan tidak lincah saat berlari.
Tidak memotong tali pusat selama satu sampai tiga menit ditujukan supaya aliran darah dari ibu melalui plasenta ke dalam tali pusat bayi lebih lama.
Masalah kulit bayi seperti ruam popok, kemerahan, hingga iritasi, masih menjadi keluhan umum yang sering dihadapi para orangtua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved