Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
Mengulang modus perayaan tahun lalu, EoS tahun ini kembali diadakan secara daring. Festival film benua biru yang biasanya mengokupasi gedung-gedung kebudayaan di Jakarta dan di beberapa kota besar di Indonesia, kali ini kembali punya kesempatan menjangkau penonton yang lebih luas.
Berlangsung pada 15-21 September, film yang dibawa Eos tahun ini jumlahnya lebih banyak bila dibandingkan tahun lalu. Dari 41 film bertambah menjadi 54 film, termasuk film pendek pemenang pitching tahun 2020. Seperti biasanya, EoS akan membagi ke dalam seksi fiksi dan dokumenter.
Berikut beberapa film yang patut jadi perhatian dan masuk daftar tontonan kamu selama festival berlangsung, yang bisa diakses secara gratis di situs festivalscope.com.
1. Collective (Rumania)
Mari mulai dari genre dokumenter dulu. Film dokumenter asal Rumania, Collective, adalah nomine dokumenter dan international feature terbaik di Academy Awards 2021.
Film ini mengikuti kisah dari peristiwa kebakaran yang terjadi di klub malam Colectiv, yang memakan 27 korban jiwa dan 180 luka-luka pada 2015. Tak lama kemudian, semakin banyak korban luka bakar yang meninggal dari luka yang sebenarnya tidak mengancam nyawa. Dokumenter ini adalah investigasi akan korupsi di sistem kesehatan Rumania. Kamu bisa menonton film ini mulai 23 September.
2. Rockfield: The Studio on the Farm (Inggris)
Masih di genre dokumenter, kali ini datang dari Inggris. Kalau kamu penggemar musik, pasti enggan melewatkan Rockfield: The Studio on the Farm.
Film arahan Hannah Berryman ini bakal menampilkan aksi di antaranya Coldplay, Stone Roses, Oasis. Rockfield: The Studio on the Farm mengikuti kisah Ward bersaudara yang mengubah warisan peternakan keluarga mereka menjadi studio musik yang menjadi saksi lahirnya musisi-musisi legendaris. Film ini bisa kamu tonton mulai 21 September.
3. Any Day Now (Finlandia)
Diangkat dari kisah masa kecil sutradara Hamy Ramezan, film Any Day Now bercerita tentang keluarga pengungsi dari Iran yang nyaris dideportasi saat permohonan suaka mereka ditolak.
Setelah mengajukan banding terakhir, mereka berusaha menjalani kehidupan sehari-hari dengan bersikap positif, menghargai setiap momen kehidupan yang ada.
Any Day Now menjadi pembuka Europe on Screen 2021. Film ini merupakan nomine dalam program Generation Kplus untuk Best Feature Film di Berlin International Film Festival 2021.
4. Red Soil (Prancis)
Seorang perawat bernama Nour dipekerjakan di pabrik kimia tempat ayahnya bekerja. Dengan bantuan seorang jurnalis muda, ia menemukan banyak rahasia gelap perusahaan. Nour harus memilih antara menyelamatkan ayahnya, atau melaporkan rahasia gelap tersebut kepada pihak berwenang.
Film garapan sutradara Farid Bentoumi ini merupakan official selection untuk Cannes Film Festival 2020. Kamu bisa menyaksikannya mulai 16 September.
5. Stop-Zemlia (Ukraina)
Masha yang penyendiri menjalani tahun terakhirnya di sekolah bersama kedua sahabatnya, Yana dan Senia. Jatuh hati dengan seorang pria tampan memaksa Masha keluar dari zona nyamannya. Ini adalah gambaran autentik dan sensitif dari dunia anak muda di saat-saat resah, penyesuaian diri dan jatuh cinta.
Film arahan sutradara Kateryna Gornostai ini menjadi Best Feature Film di program Generation 14plus Berlin International Film Festival 2021. Kamu bisa menyaksikannya mulai 18 September.
6. We Are the Thousand
Pada 2015, seorang ahli biologi kelautan yang sangat menyukai musik rock berhasil mengumpulkan seribu musisi di Italia untuk bermain musik bersama, demi meyakinkan band Foo Fighters datang. Bermula dari petisi, akhirnya terciptalah band rock terbesar di dunia.
Film arahan sutradara Anita Rivaroli ini akan menjadi film penutup di EoS 2021. Film ini meraih penghargaan Audience Award di Hot Docs International Documentary Festival 2021 dan Audience Award di SXSW Film Festival 2021. Kamu bisa menyaksikannya mulai 27 September.
7. Tiga Film Pendek SFPP (Indonesia)
Selain menyaksikan film-film fiksi dan dokumenter Eropa, di EoS 2021 kamu juga bisa menyaksikan film pendek pemenang Short Film Pitching Project (SFPP) EoS 2020.
Film pemenang SFPP adalah Ghulam (sutradara Nashiru Setiawan), yang mengisahkan Ghulam dan Kecap yang nekat memutar film di layar tancap meski mendapat kecaman dan teror dari oknum setempat untuk membatalkan pemutaran film karena dianggap mengandung unsur pornografi.
Film Kepada Istriku/Marta, I’m Home (Patrick Warmanda), berkisah tentang Yohan, yang setelah kematian istrinya, ia menyimpan sebuah peti mati di kamarnya dan bersikeras untuk ditinggal sendiri. Hal ini pun membuat anak-anaknya bingung terhadap perilaku sang ayah.
Film Tour de Serpong (Steven Vicky S), berkisah tentang Anton yang kabur dari rumahnya demi kuliah di Paris. Setelah ditipu agen beasiswa, Anton malah berakhir di Serpong. Lalu ia bertemu Komang, pedagang kopi keliling yang membantunya mencari Paris di Serpong.
Ketiga film pendek itu bisa kamu saksikan mulai 22 September. (M-2)
Presiden Emmanuel Macron menyerukan agar negara-negara Eropa mengurangi ketergantungan ganda terhadap Amerika Serikat dan Tiongkok.
Gelombang panas ekstrem melanda Eropa. Spanyol dan Inggris mencatat rekor suhu tertinggi.
Gelombang panas ekstrem melanda sebagian besar wilayah Eropa. Shun mencapai pertengahan 40 derajat celsius.
PARA menteri luar negeri Eropa dijadwalkan menggelar pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi di Jenewa, Swiss, Jumat (20/6).
MENTERI Luar Negeri (Menlu) Jerman, Prancis, dan Inggris dijadwalkan akan bertemu dengan Menlu Iran Abbas Araghchi pekan ini untuk mencari solusi diplomatik atas konflik Iran-Israel.
Tiga pemain timnas yang bermain di Eropa, yaitu Thom Haye, Justin Hubner, dan Shayne Pattynama, kontraknya habis dan tidak diperpanjang klub masing-masing.
Selain bazar, acara ini menghadirkan pelatihan Bouquet Creative yang digagas Alvin dan diikuti lebih dari 100 ibu-ibu pelaku usaha kreatif.
Dari masyarakat, pedagang, pengunjung lokal dan domestik sampai turis mancanegara, mengagumi event budaya yang menjadi ciri khas Kota Pariaman ini.
Masuk daftar Karisma Event Nusantara (KEN) tahun lalu, festival ini kembali lolos kurasi Kementerian Pariwisata RI sebagai satu dari 110 kegiatan terbaik 2025.
HIJRIAH Food Festival 2025 digelar dalam menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.
Festival ini merupakan inisiatif acara yang lahir dari Rembuk Kreatif Nasional GeKrafs (Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional)
Malam penutupan menampilkan dua film IMAX yang diproduksi di Indonesia: UNDER THE SEA karya Howard Hall (AS, Kanada) dan BORN TO BE WILD karya David Lickley (AS)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved