Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak Masuk Daftar Film Terbaik Asia

Fathurrozak
25/8/2021 12:32
Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak Masuk Daftar Film Terbaik Asia
Film Marlina si Pembunuh Dalam Empat Babak masuk daftar film Asia terbaik oleh perempuan sutradara.(Instagram Mouly Surya)

Pada 2015, mendiang Kim Jiseok, mantan direktur program BIFF, merencanakan Asian Cinema 100 untuk edisi BIFF ke-20. Untuk program tersebut, ia meminta para profesional film di seluruh dunia untuk merekomendasikan 10 film Asia terbaik untuk dimasukkan dalam daftar 100 teratas. Dengan daftar yang akan diperbarui setiap lima tahun. 

BIFF menyiapkan pembaruan pertama pada tahun 2020 yang mencerminkan pendapat 140 profesional film di seluruh dunia. Sebagai bagian dari proyek ini, survei dilakukan untuk memilih 10 film Asia terbaik oleh sutradara perempuan. Setiap lima tahun, BIFF akan mengevaluasi kembali dan memperbarui 'Asian Cinema 100' dengan berfokus pada aspek-aspek spesifik dalam industri sinema Asia dan tren estetika sinema Asia.

Dalam edisi BIFF ke-26, yang menampilkan daftar film terbaik Asia yang disutradarai perempuan, film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak adalah satu di antara 10 film. 

Film yang disutradarai Mouly Surya itu berjejer dengan film Salaam Bombay! (1988, India) oleh Mira Nair, Blackboards (2000, Iran) oleh Samira Makhmalbaf, A Simple Life (2011, Hong Kong, China) oleh Ann Hui, The Murmuring (1995, Korea) oleh Byun Youngjoo, Suzaku (1994, Jepang) oleh Kawase Naomi, The Day I Became a Woman (2000, Iran) oleh Marzieh Meshkini, Take Care of My Cat (2001, Korea) oleh Jeong Jae-eun, Capernaum (2018, Lebanon) oleh Nadine Labaki, dan Wadjda (2012, Arab Saudi) oleh Haifaa Al-Mansour.

“10 film Asia terbaik yang terpilih dalam program khusus, 'Wonder Women Movies', akan diputar pada edisi BIFF tahun ini. Sebuah buku fitur khusus, yang akan mencakup komentar dari para sutradara dan surat rekomendasi dari para profesional industri, akan diterbitkan. Juga akan ada berbagai program, salah satunya adalah Special Talk antara sineas Korea, sineas perempuan internasional dan penonton di BIFF tahun ini,” bunyi pernyataan festival, dikutip dari situs resmi, Rabu (25/8).

BIFF akan berlangsung pada 6-15 Oktober. Dalam catatannya, sutradara Mouly Surya mengatakan tentang film Marlina sebagai film yang kerap dirujuk oleh orang-orang jika membicarakan tentang kekerasan seksual, dan menjadi wajah dari gerakan perempuan.

"Saya tidak tahu kapan saya mulai menyebut film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak seolah-olah—atau dia—adalah seseorang. Mungkin saat itu saya melihat seorang perempuan memegang poster Marlina di Women's March. Atau ketika Saya menerima ratusan fan art Marlina, yang saya pikir ini adalah film ‘arthouse’” kata Mouly. 

“Atau setiap kali ada diskusi tentang hak-hak perempuan atau kekerasan seksual, dan warganet akan mengangkat Marlina. Saya melihatnya itu menginspirasi dan menyentuh hati penonton, potret isu tertentu mengingatkan orang pada film. Sekarang, Marlina lebih dari kerja keras yang telah kami lakukan atau niat di balik setiap pengambilan gambar — tidak ada yang penting lagi karena mengambil nyawa sendiri.” (M-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya