Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
MENJADI guru bagi anak-anak yang kurang beruntung telah dilakoni Selina Jeslyn Manua dalam lima tahun terakhir.
Setiap Sabtu, siswa kelas 11 Sekolah Pelita Harapan, Lippo Village itu memberikan pelajaran Bahasa Inggris dan Matematika kepada 60 hingga 80 anak yang berusia dari enam hingga dua belas tahun dalam dua sesi.
Pandemi membuat aktivitas yang dijalani sejak 2016 silam harus sedikit berubah. Pembelajaran dilakukan melalui jaringan atau online. Aplikasi Google Meet menjadi penyambung pelajaran tambahan yang diberikan Selina setiap Sabtu pagi di Sekolah Anak Kolong Jembatan Tiga.
"Sedih tidak bisa langsung bertatap muka. Tapi anak-anak masih semangat untuk terus belajar," ujar perempuan pegiat sosial dan pendidikan itu.
Dari pengalaman mengajar itu, Selina melihat peranan buku pelajaran amat penting bagi para siswa. Terutama pada saat pandemi ini, dimana mereka tidak bisa berinteraksi secara fisik. Buku bisa menggantikan keberadaan guru saat sedang tidak dalam kelas online.
Tidak hanya bagi para murid, kehadiran buku yang bisa jadi pegangan para pengajar juga tidak kalah pentingnya. Atas dasar itulah ia mencurahkan waktunya untuk menyusun buku sebagai panduan mengajar bahasa Inggris. Dan akhirnya lahirlah buku Express Train To English.
Penerbitan ini juga dapat terjadi atas bantuan donatur sehingga biaya cetak Rp 25 juta untuk 1.000 eksemplar bisa dapat tertangani.
"Buku ini dapat terwujud atas sumbangan para donor yang telah membeli buku dimuka untuk disumbangkan ke murid di Sekolah Anak Kolong Jembatan Tiga dan Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah di Denpasar, Bali," jelasnya.
Sumbangan buku ke Rumah Sakit Sanglah dirasakan tepat karena bisa mengisi waktu luang bagi anak-anak yang sedang menjalani perawatan atau pengobatan di rumah sakit itu.
Satu hal yang menjadi kerisauan Selina adalah keberlangsungan pengajar bagi anak-anak kolong yang diajarnya selama ini. Selina memang merupakan pengajar tetap, selama ini ia dibantu oleh beberapa teman yang membantu namun tidak permanen.
Bagi yang berminat untuk bergabung untuk menjadi relawan bisa menghubungi Selina melalui DM di Instagram @keretabaca.
"Silahkan DM saya bila ingin bergabung menjadi pengajar ataupun pendonor," tandasnya. (M-4)
Mahasiswa diajak mengenali lebih dalam cara kerja platform fintech peer-to-peer (P2P) lending, dan mengenal risiko dan manfaat dari pemanfaatan teknologi finansial.
Sepanjang Januari hingga Mei 2025, layanan ini membukukan 443 juta transaksi, didukung oleh 1,19 juta agen yang tersebar di 67.013 desa di seluruh Indonesia.
Lo Kheng Hong menekankan mahasiswa agar tidak mudah tergiur janji keuntungan cepat. Karena itu pentingnya kesabaran dalam berinvestasi.
Orangtua, pendidik, dan berbagai lembaga kini mulai menyasar kalangan anak dan remaja untuk menanamkan literasi keuangan yang bisa menyeimbangkan kebutuhan dan keinginan.
Kemenag meningkatkan pendidikan berkualitas yang merata melalui peningkatan kualitas pendidikan agama Islam (PAI) bagi guru PAI dan siswa muslim di sekolah.
Manajemen keuangan merupakan pengetahuan esensial bagi generasi muda untuk membentuk kebiasaan yang baik dalam mengelola uang.
Lebih dari sekadar karya tulis, buku karya Connie Rahakundini Bakrie ini adalah seruan dan ajakan untuk membangkitkan kesadaran kolektif bangsa akan makna sejati berbangsa dan bernegara.
Hingga Juni 2024, telah disalurkan 490 Al-Qur’an dan 13.790 buku tulis ke sekolah-sekolah dasar di wilayah Tangerang.
Buku ini bukan hanya kumpulan resep, melainkan potret kehidupan harian masyarakat Indonesia dari sudut pandang kuliner.
ASTA Index mengatasi keterbatasan metode pengukuran konvensional yang hanya fokus pada indikator makro.
Buku tersebut merupakan bagian dari komitmen dan kontribusi IFSR dalam mendukung pelaksanaan MBG yang telah ditetapkan sebagai program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Literasi digital tak hanya mampu menggunakan perangkat tetapi juga tentang mampu mengevaluasi informasi secara kritis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved