Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Repotnya Mencari Pemegang Hak Cipta Lagu Lawas

Fathurozak
17/6/2021 13:40
Repotnya Mencari Pemegang Hak Cipta Lagu Lawas
Manajer program Irama Nusantara Gerry Apriryan.(Screen shot zoom )

Lagu Baru dari Masa Lalu adalah mini album yang dikerjakan Irama Nusantara bersama musisi Indonesia saat ini. Album itu berisi lima lagu, Walau Dalam Mimpi (Ermy Kullit), Dunia Yang Ternoda (Jimmie Manopo), Terbanglah Lepas (Yockie), Kisah Insani (Chrisye), dan Senja dan Kahlua (Transs). Lagu-lagu tersebut dibawakan ulang oleh Dhira Bongs, Vira Talisa feat Adoria, Aya Anjani feat Parlemen Pop, Mondo Gascaro feat Andien, dan Kurosuke.

Dalam prosesnya, Irama Nusantara butuh waktu setidaknya hingga setengah tahun sejak awal menyodorkan proyek hingga rampung. Mereka yang sempat goyang terkait finansial untuk mengurusi pengarsipan, pun kemudian mendapat sokongan dari MLDSpot, sebagai sponsor. Mini album ini, menjadi salah satu upaya yang dilakukan, agar sumber pendanaan untuk kerja pengarsipan menjadi lebih berkelanjutan. Selain itu juga dengan mengandalkan kinerja penjualan album fisik dan klik dari streaming.

Namun, dalam prosesnya, untuk mengurus perizinan (clearance) dan mencari siapa pemegang hak cipta dari lima lagu tersebut, Irama Nusantara cukup kerepotan. Manager program Irama Nusantara Gerry Apriryan mengungkap upayanya itu setidaknya butuh waktu sebulan untuk sekadar membereskan izin dari lima lagu yang dibawakan ulang.

“Ada kendala untuk melakukan clearance. Urusin rights satu lagu, melacaknya siapa pencipta dan yang bertanggung jawab atas hak ciptanya juga susah. Praktiknya masih kompleks. Ini kemudian menjadi semacam latihan bagi Irama Nusantara, ternyata praktik dan realitanya hak cipta musik populer di Indonesia seperti itu,” katanya dalam konferensi pers virtual, Rabu, (16/6).

“Karena ini cover, jadi kami hanya mengurus hak mekanikal ke pencipta. Dan karena rekamannya tidak dieksploitasi, jadi tidak mengurus ke masing-masing pemegang master lagu,” sambungnya.

Salah satu yang paling susah dilacak adalah Senja dan Kahlua, yang diciptakan Hafil Perdanakusuma. Setelah mencari ke mana-mana dan tidak ketemu kontak yang bisa dihubungi, akhirnya ia mencoba menelusuri di situs yang dikelolanya, Irama Nusantara. Dari situ, Gerry kemudian mendapat informasi Hafil juga pernah menulis lagu bersama Irianti Erningpraja. Nama terakhir  itu lalu menjadi kunci Gerry untuk menemukan kontak Hafil.

“Waktu kuliah ingat ibu salah satu teman gue adalah temannya Irianti. Jadi mencoba dari situ dan akhirnya ketemu.”

Dari hasil penjualan mini album dan hasil monetisasi dari platform streaming selain digunakan untuk kerja pengarsipan Irama Nusantara nantinya juga akan dibagikan ke para pemegang hak cipta lagu yang diaransemen.

“Kami sangat bangga bisa ambil bagian dalam upaya melestarikan serta mempopulerkan kembali karya-karya musisi legendaris Indonesia. Ini bisa menjadi pesan generasi yang lebih muda, Indonesia memiliki warisan musik yang sangat banyak dan juga dapat menjadi referensi untuk menciptakan karya berkualitas di masa mendatang,” ungkap perwakilan MLDSpot Goardan Saragih. (M-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik