Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Hilangkan Hampa dengan Hamper

Dony Tjiptonugroho Redaktur Bahasa Media Indonesia
06/6/2021 05:05
Hilangkan Hampa dengan Hamper
Dony Tjiptonugroho Redaktur Bahasa Media Indonesia(Dok. Pribadi)

MALAM sudah mendekat ke pukul 21.00 ketika saya tiba di kantor jasa pengiriman barang. Rasa khawatir bahwa kantor itu tidak lagi menerima paket karena sudah menjelang jam tutup sirna. Masih buka.

Ketika paket saya sedang diproses, datang seorang ibu dengan bungkusan yang hendak dikirimkannya. Ukuran bungkusannya tidak besar, kurang-lebih 30 sentimeter di sisi terpanjangnya. Ia juga lega karena kantor kurir itu masih buka.

Petugas di meja pelayanan masih memasukkan data paket saya. Seorang bapak yang duduk tidak jauh dari petugas itu tiba-tiba bangkit.

“Sini saya bantu biar cepat,” katanya kepada petugas itu. Bungkusan ibu itu diambilnya lalu diletakkan di atas timbangan.

“Isinya apa, Bu?” Ia bertanya setelah mencatat angka pada timbangan.

“Mukena, Pak. Itu hamper Lebaran,” jawab si ibu.

Saya spontan tersenyum mendengar jawaban si ibu. Pada bulan puasa tahun ini hamper Lebaran termasuk istilah yang saya lihat jadi tren, selain curi start mudik.

Berkirim hamper Lebaran lebih sering saya dengar, lihat, dan baca daripada berkirim parsel Lebaran. Memangnya beda?

Saya lihat di kamus Merriamwebster.com, kata benda hamper dimaknai sebagai ‘a large basket usually with a cover for packing, storing, or transporting articles (such as food or laundry)’. Yang lekat dengan makna itu ialah keranjang.

Masih menurut Merriamwebster.com, nomina hamper diketahui pertama kali digunakan pada abad ke-14. Makna hamper ketika itu sama dengan apa yang sudah disebut. Jadi, selama ratusan tahun maknanya tidak berubah.

Sejarah dan etimologi hamper, menurut kamus itu juga, berasal dari kata dalam Middle English, hanaper, yang bermakna ‘case to hold goblets’, atau wadah untuk menyimpan cawan berkaki seperti piala.

Di Indonesia, Kamus Inggris-Indonesia edisi diperbarui (2014) susunan John M Echols dan Hassan Shadily mencantumkan ‘keranjang’ sebagai makna nomina hamper. Contohnya juga singkat, clothes hamper atau keranjang pakaian.

Sementara itu, Kamus Besar Bahasa Indonesia melalui KBBI Daring cepat sekali menyerap hamper tanpa perubahan berarti, selain menegakkan huruf miring kata asing, hamper. KBBI Daring memuat hamper sebagai nomina bermakna ‘parsel’. Iya, itu saja maknanya. Kamus itu seperti menggoda pembaca untuk sowan ke lema parsel guna mengetahui apa isinya.

KBBI Daring memuat parsel sebagai nomina yang bermakna ‘bingkisan yang berisi berbagai hadiah, seperti aneka kue, makanan dan minuman dalam kaleng, barang pecah belah, yang ditata apik dalam keranjang dan dikirimkan kepada orang-orang tertentu pada hari raya’.

Sejak kecil saya tahu ada parsel Lebaran yang maksudnya bingkisan yang dikirim dalam bermacam wadah, dari keranjang kotak, bulat, atau elips, boks kayu, hingga rak rotan. Jauh sebelum pandemi, parsel hari raya menjadi bermakna ganda karena ada yang dikirim ke pejabat dan menimbulkan kontroversi.

Kini dalam situasi pandemi orang menyemarakkan Hari Raya Idul Fitri dengan berkirim bingkisan Lebaran dengan sebutan hamper. Mengisi rasa hampa karena tidak bisa hadir dan berjumpa dengan orangtua, keluarga, atau orang yang dirindukan di daerah berbeda. Tidak jadi masalah, bingkisannya berkeranjang atau berbungkus dus.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya