Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DUA kali sudah Hari Raya Idul Fitri dirayakan di tengah wabah korona. Dalam Idul Fitri tahun ini, pemerintah memberlakukan kebijakan larangan mudik pada 6-17 Mei 2021. Hal itu dilakukan demi mencegah atau setidaknya meminimalkan terjadinya penularan yang masif di tengah euforia perayaan Lebaran. Mengingat mudik menjelang Idul Fitri sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat muslim Tanah Air, pemerintah berupaya menahan keinginan itu melalui cara sosialisasi dan edukasi terkait dengan risiko mudik di saat pandemi covid-19. Adapun di lapangan, dilakukan penyekatan pada beberapa titik jalur mudik di Jawa dan Sumatra. Namun, tetap saja para pemudik mencari cara untuk lolos dari penyekatan demi ber-Lebaran di kampung halaman.
Tak jarang aparat yang bertugas di lapangan mendapat caci maki dari pemudik yang terjaring penyekatan dan diminta memutar balik ke tempat asal. Beberapa kejadian seperti itu bahkan viral di media sosial. Warganet pun menghujat perilaku tak pantas para pemudik terhadap petugas di titik penyekatan itu. Memang, semua kejadian itu diselesaikan secara damai, dengan permintaan maaf dari para pemudik arogan tersebut kepada petugas. Namun, di media sosial, warganet tak puas dengan cara penyelesaian seperti itu. Beberapa dari mereka antara lain menulis ‘Habis caci maki petugas, selesai dengan materai’ atau ‘Ke mana-mana bawa materai ah, kalau habis marahin petugas, bisa selesai dengan materai’.
Ada yang menarik dari komentar para warganet itu, yakni ‘selesai dengan materai’--selanjutnya saya mengganti kata materai menjadi meterai (kata yang baku). ‘Selesai dengan meterai’ pun menjadi ungkapan yang banyak dipakai, bahkan digunakan untuk beberapa judul berita di media daring.
Seperti diketahui, ungkapan atau biasa juga disebut idiom adalah gabungan kata yang membentuk arti baru dan tidak dapat ditafsirkan dengan kata pembentuk dasarnya. Sederhananya, ungkapan adalah gabungan kata yang mempunyai makna baru dan tidak dapat diartikan satu per satu kata. Umumnya ungkapan digunakan seseorang untuk mengiaskan sesuatu. Ia bisa terdiri atas gabungan dua kata atau lebih.
Dalam suatu konteks peristiwa, gabungan dua kata memiliki dua kemungkinan makna; denotasi (sebenarnya) dan konotasi (kias). Karena itu, untuk mengetahui gabungan kata tersebut ungkapan atau bukan, harus dilihat konteks kalimat yang menyertainya.
‘Selesai dengan meterai’ termasuk sebuah ungkapan karena tidak menunjukkan arti yang sebenarnya bahwa tinggal membawa meterai selesai sudah segala urusan. Ungkapan itu sebenarnya bermakna penyelesaian sebuah kasus--misalnya tadi soal caci maki terhadap aparat yang tengah bertugas oleh pemudik-- dengan cara kekeluargaan atau damai. Kenapa meterai ‘dibawa-bawa’? Karena biasanya dalam penyelesaian kasus secara damai selalu disertai dengan surat pernyataan/ perjanjian dari kedua belah pihak yang terkait, yang dibubuhi dengan meterai. Fungsi meterai di sini ialah memberikan nilai hukum pada dokumen atau surat pernyataan/perjanjian tersebut.
Ungkapan ‘selesai dengan meterai’ dari para warganet itu sebenarnya bentuk sindiran ketidaksetujuan mereka dengan penyelesaian damai kasus-kasus penghinaan oleh para pemudik tak beretika terhadap aparat yang tengah menjalankan tugas penyekatan. Harus ada efek jera memang terhadap para pemudik arogan itu. Minimal, kalau menurut Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni, diberikan sanksi kerja sosial. Boleh juga dicoba.
Kamu yang ingin mengetahui apa itu ice breaking, berikut penjelasan tentang hal tersebut!
Yuk main teka-teki lucu dan menghibur ini dengan teman.
SUDOKU atau dikenal juga dengan tebak angka (number place) merupakan teka-teki logika.
Bapak tuh KORUPTOR yang ciamik, Paling berani tapi okeeeee. Ampuuun... Jangan dipuja puji dooong..
PANDEMI covid-19 menghantam hampir seluruh aspek kehidupan manusia, tak terkecuali kesehatan jiwa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved