Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Sering Menguap? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Nike Amelia Sari
18/5/2021 19:30
Sering Menguap? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Perilaku menguap berkaitan dengan upaya tubuh untuk mendinginkan otak.(Sammy Williams/ Unsplash)

MENGUAP memang hal yang lumrah. Kendati demikian, sering menguap bisa menimbulkan situasi yang tidak nyaman, misalnya ketika dalam situasi penting. 

Kita bisa dianggap kebosanan atau tidak sopan karena menguap di tengah-tengah rapat atau acara formal lainnya. Nyatanya, studi ilmiah menunjukkan jika menguap tidak berhubungan dengan rasa bosan.

Dilansir dari psychologytoday.com, Senin (17/5), sebuah studi yang dibuat oleh pakar perilaku biologi Jorg JM Massen dan timnya mengungkapkan jika menguap merupakan upaya mendinginkan otak. Studi yang telah diterbitkan di jurnal Communications Biology itu berdasarkan riset mereka akan perilaku menguap oleh manusia dan 101 spesies lainnya. 

Para ilmuwan menganalisis video dari 1.291 menguap berbeda yang dibuat oleh manusia, 46 spesies burung dan 54 spesies mamalia, termasuk simpanse, kucing dan lainnya. Selain itu, para peneliti mengekstrak data tentang ukuran otak dan jumlah spesies yang menguap dari penelitian sebelumnya.

Ilmuwan tersebut menemukan hubungan yang besar dan signifikan secara statistik antara durasi menguap dan ukuran otak serta jumlah sel saraf di otak. Asosiasi ini ditemukan baik untuk mamalia dan burung.

Penemuan ini memberikan dukungan kuat untuk hipotesis pendinginan otak tentang menguap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menguap adalah mekanisme evolusi lama untuk mencegah otak dari kepanasan yang terjadi pada semua spesies hewan yang menguap.

Menurut hipotesis pendinginan otak, tujuan dari kontraksi otot dan menghirup secara mendalam selama menguap guna membuang darah yang lebih panas dari kepala dan menggantinya dengan darah yang lebih dingin. Mendinginkan otak penting karena jika otak terlalu panas dari aktivitas sel saraf dan suhu di sekitarnya dapat mengganggu fungsi otak.

Hipotesis menguap juga mengungkapkan jika mendinginkan otak menunjukkan bahwa hewan dengan otak lebih besar dan lebih banyak sel saraf akan menguap lebih sering dan lebih lama, karena otak yang lebih besar membutuhkan lebih banyak upaya untuk mendinginkan daripada otak yang lebih kecil.


Berdasarkan hasil penelitian tersebut, stereotip bahwa orang yang menguap selama percakapan itu bosan atau tidak tertarik dengan percakapan tersebut adalah salah dan terbantahkan. Sebaliknya, studi tersebut menunjukkan bahwa orang menguap untuk menjaga otak mereka tetap berfungsi, yang cukup penting selama percakapan. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya