Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
MENGUAP memang hal yang lumrah. Kendati demikian, sering menguap bisa menimbulkan situasi yang tidak nyaman, misalnya ketika dalam situasi penting.
Kita bisa dianggap kebosanan atau tidak sopan karena menguap di tengah-tengah rapat atau acara formal lainnya. Nyatanya, studi ilmiah menunjukkan jika menguap tidak berhubungan dengan rasa bosan.
Dilansir dari psychologytoday.com, Senin (17/5), sebuah studi yang dibuat oleh pakar perilaku biologi Jorg JM Massen dan timnya mengungkapkan jika menguap merupakan upaya mendinginkan otak. Studi yang telah diterbitkan di jurnal Communications Biology itu berdasarkan riset mereka akan perilaku menguap oleh manusia dan 101 spesies lainnya.
Para ilmuwan menganalisis video dari 1.291 menguap berbeda yang dibuat oleh manusia, 46 spesies burung dan 54 spesies mamalia, termasuk simpanse, kucing dan lainnya. Selain itu, para peneliti mengekstrak data tentang ukuran otak dan jumlah spesies yang menguap dari penelitian sebelumnya.
Ilmuwan tersebut menemukan hubungan yang besar dan signifikan secara statistik antara durasi menguap dan ukuran otak serta jumlah sel saraf di otak. Asosiasi ini ditemukan baik untuk mamalia dan burung.
Penemuan ini memberikan dukungan kuat untuk hipotesis pendinginan otak tentang menguap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menguap adalah mekanisme evolusi lama untuk mencegah otak dari kepanasan yang terjadi pada semua spesies hewan yang menguap.
Menurut hipotesis pendinginan otak, tujuan dari kontraksi otot dan menghirup secara mendalam selama menguap guna membuang darah yang lebih panas dari kepala dan menggantinya dengan darah yang lebih dingin. Mendinginkan otak penting karena jika otak terlalu panas dari aktivitas sel saraf dan suhu di sekitarnya dapat mengganggu fungsi otak.
Hipotesis menguap juga mengungkapkan jika mendinginkan otak menunjukkan bahwa hewan dengan otak lebih besar dan lebih banyak sel saraf akan menguap lebih sering dan lebih lama, karena otak yang lebih besar membutuhkan lebih banyak upaya untuk mendinginkan daripada otak yang lebih kecil.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, stereotip bahwa orang yang menguap selama percakapan itu bosan atau tidak tertarik dengan percakapan tersebut adalah salah dan terbantahkan. Sebaliknya, studi tersebut menunjukkan bahwa orang menguap untuk menjaga otak mereka tetap berfungsi, yang cukup penting selama percakapan. (M-1)
Latihan fisik ringan selama 5 menit terbukti membantu menurunkan tekanan darah tinggi secara alami.
Tak hanya untuk mengembangkan adonan, baking soda juga bermanfaat untuk kesehatan dan kebersihan. Simak cara pakainya dan efek sampingnya.
Sejak dahulu, rumput laut telah menjadi primadona dalam bidang kesehatan, industri, dan kuliner berkat kandungan gizinya yang melimpah.
Program Dokter Spesialis Keliling (Speling) yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin mampu menarik dukungan internasional.
Menjaga kebugaran kini telah menjadi bagian penting dari gaya hidup modern.
Ingin minta maaf dengan tulus? Ini panduan minta maaf dari para ahli.
Dilansir dari The Atlantic, pareidolia merupakan fenomena psikologi saat setiap orang dapat melihat bentuk tertentu pada gambar biasa, namun persepsinya cenderung berbeda dengan orang lain.
Perasaan sedih dan stres saat harus kembali ke rutinitas usai liburan dalam dunia psikologi disebut dengan istilah post holiday blues.
Pondok Pesantren Darunnajah menghadirkan Darunnajah Assessment and Development Center (DADC), sebuah pusat asesmen dan pengembangan psikologis bagi santri, pendidik, dan masyarakat umum.
Pentingnya peran psikologi sebagai disiplin ilmu dan praktik dalam mendukung pembangunan bangsa, terutama dalam menciptakan masyarakat yang sehat secara mental dan berdaya saing.
Saat ini, timnas U-20 sedang menjalani pemusatan latihan di Jakarta, yang dijadwalkan berlangsung sejak 5-30 Januari sebelum tampil di Piala Asia U-20 di Tiongkok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved