Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Akuisisi grup Djarum pada klub kasta ketiga liga Italia Calcio Como (Como 1907) pada tahun lalu membawa rencana panjang.
Selain di lapangan, rencana itu juga hadir dalam pengembangan konten klub tersebut. Salah satu yang kini sudah diproduksi adalah dokuseries Como 1907: The Real Story. Mola Tv, yang juga satu grup dengan Djarum menjadi studio yang memproduksi dokuseries itu.
Diproduksi selama kurun setahun, perwakilan Mola Tv Mirwan Suwarso membeberkan bujetnya menelan angka Rp 3 miliar. "Karena kami produksinya pegang sendiri, jadi bisa tekan biaya selama setahun produksi itu, ya sekitar Rp 3 miliar," kata Mirwan saat konferensi pers, Selasa, (20/4) di kantor Mola tv, Prince Centre Building, Jakarta Pusat.
"Kami punya skala proyeksi yang besar dengan Como ini. Secara operasional tentu tidak kecil. Tujuannya membuat aset yang kami miliki 100% ini bisa dikembangkan menjadi konten dan brand internasional," tambah Mirwan, yang juga mengatakan Como bisa menjadi modal kekayaan intelektual (intellectual property/IP) untuk platformnya, sembari berkaca pada Netflix yang kini menjadi outlet drakor dan Disney dengan koleksi Marvel dan film Indonesianya.
Sementara itu, beberapa OTT global sebenarnya juga berinvestasi pada konten yang berfokus pada olahraga. Selain Netflix yang punya dokuseries Sunderland Till I Die dua musim, Amazon baru-baru ini juga memiliki kesepakatan dengan bintang Manchester United Paul Pogba untuk membuat dokuseries berjudul The Pogmentary.
Mirwan pun menyatakan proyeksi dokuseries Como tidak berhenti di musim pertamanya. Ia bahkan sudah mengungkap soal rencana produksi untuk musim keduanya, meski dirinya mengakui itu juga masih terkendala dengan situasi pandemi saat ini.
Calcio Como adalah klub yang bermarkas di Sinigaglia, Como, Italia utara. Kota dengan lanskap Pegunungan Alpen dan danau Como ini berbatasan dengan Swiss.
Berdiri sejak 1907, klub tersebut harus naik turun dari kasta Serie A bahkan sempat ke Serie D. Mulai dari 1949 pertama kali mereka duduk di Serie A tapi hanya bertahan dua musim, hingga harus turun kasta, dan naik lagi ke Serie A pada 80-82. Periode apik Como terjadi pada 1984-1989, mereka bertahan selama lima musim di kasta Serie A.
Dalam dokuseries ini, juga tampil. eks pemain mereka yang menjadi legenda kota tersebut, Gianluca Zambrotta. Zambrotta bergabung dengan klub asal kota kelahirannya saat ia berusia 17 tahun pada 1994. Ia bermain di Como selama tiga tahun, sebelum akhirnya dibeli Bari dan kemudian dibeli Juventus. Ia menjadi andalan bagi klub berjuluk La Vecchia Signora dengan turut mempersembahkan scudetto Serie A. (M-2)
Makanan khas Italia memiliki perbedaan dan karakteristik yang khas dibandingkan hidangan daerah lain, di antaranya penggunaan minyak zaitun di hampir setiap jenis makanan.
Frigorifero d'Arte jadi istimewa berkat seni lukis tangan tradisional dari Sicilia, Italia, dengan kolaborasi bersama Dolce & Gabbana.
Busana dengan gaya khas Italia 1951 tampil di koleksi dari merek fesyen asal Italia Max Mara, berkolaborasi dengan merek dasi asal Italia E. Marinella.
Makanan Italia telah memenangkan hati jutaan pelancong dari seluruh dunia dengan citarasa yang menggoda dan kekayaan tradisi kuliner yang mendalam.
Ekspansi bisnis di Indonesia ini akan dilakukan secara bertahap.
BIGLAND Bogor Hotel menghadirkan Italian Perfetto, all you can eat sajian khas Italia di Koersi Sky Cafe.
JAWA Barat sudah siap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17. Stadion Si Jalak Harupat, di Soreang, Kabupaten Bandung, akan menjadi salah satu lokasi pertandingan.
Pemkot Bandung merasa bangga terhadap generasi muda yang siap mengharumkan nama baik Kota Bandung
Kegiatan tersebut dilakukan bekerja sama dengan Midea dan Rumah Cemara di Bandung, Jawa Barat.
Persikas mengalami krisis keuangan, sehingga managemen tidak dapat membayar gaji pemain. Akibatnya, performa pemain di lapangan pun terimbas.
Piala Gothia merupakan salah satu turnamen sepak bola pemuda terbesar di dunia yang rutin digelar sejak 1975. Ajang tersebut diikuti oleh tim-tim dari berbagai negara dunia.
Peneliti Liverpool Hope University merekrut 30 pemain sepak bola berusia antara 18 dan 21 tahun yang bermain seminggu sekali.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved