Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
BEBERAPA hari lalu, saya ditegur seorang kawan lantaran terlihat tidak memakai masker saat berfoto. Lewat pesan Whatsapp, dia mengatakan seharusnya saya tetap mematuhi protokol kesehatan di mana pun (kecuali waktu tidur dan di rumah tentu saja). Kawan saya ini bukan dokter, tetapi apa yang ia sampaikan ada benarnya, apalagi di momen itu saya sedang bersama beberapa kawan yang juga tidak mengenakan masker. Saya tidak tersinggung sama sekali dengan teguran itu. Kepadanya saya berterima kasih dan berjanji untuk tidak lagi mengulangi kesalahan.
Apa yang dilakukan kawan saya tadi ialah hal kecil, tapi amat besar maknanya. Badan Kesehatan Dunia (WHO) maupun para pakar kesehatan pun menyarankan demikian. Kita, sebagai masyarakat, mesti memercayai science. Itu satu-satunya pilihan jika ingin terhindar dari penularan covid-19. Pentingnya menjaga protokol kesehatan yang disarankan para pakar kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan seringnya mencuci tangan, suka atau tidak suka, mesti menjadi laku kita sehari-hari di tengah wabah ini.
Sebagai makhluk sosial, manusia memang butuh sosialisasi dan bertemu orang. Kita tidak mungkin terus-menerus mengurung diri di rumah. Apalagi sebagian dari kita juga masih ada yang harus bekerja di kantor atau beraktivitas lainnya di luar rumah. Sebisa mungkin memang stay at home, tapi kalaupun terpaksa harus bepergian hal yang bisa dilakukan tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Memang pengap memakai masker terus menerus, tapi mau tidak mau itu harus jadi bagian laku dan gaya hidup kita sehari-hari.
Di beberapa negara, salah satunya India, kasus covid-19 kembali melonjak lantaran warga dan pemerintahnya lengah dengan membiarkan mereka beraktivitas seperti biasa setelah menjalankan program vaksinasi dan angka penularan melandai. Ini harus jadi pelajaran bagi kita semua. Memang butuh pengorbanan dan kesabaran ekstra dalam memutus rantai penyebaran virus ini.
Ramadan yang beberapa hari lagi dijalani umat muslim, tentunya harus menjadi momen untuk semakin menempa lagi kesabaran itu. Bukankah dalam berbagai kitab, puasa disebut sebagai laku menahan diri?
Sebisa mungkin hindari bukber (buka bersama) yang dihadiri banyak orang dan berpotensi terjadi penularan. Lebih baik kumpul dan beribadah bersama keluarga tercinta di rumah. Kalaupun terpaksa mesti menghadiri acara buka puasa di luar rumah, ya tetap ingat dan patuhi ‘pesan ibu’ yang dititipkan lewat Bang Doni Monardo, Ketua Satgas Penanganan Covid-19. Selain itu, yang juga tidak kalah penting, jangan pernah lelah untuk saling mengingatkan seperti yang dilakukan kawan saya tadi. Terlihat sepele memang, tapi tindakan itu mungkin bisa menyelamatkan ribuan nyawa. Selamat berpuasa, salam sehat untuk kita semua.
BPBD Jawa Timur membagikan masker ke seluruh pengendara maupun warga di wilayah Jember dan sekitarnya, menyusul erupsi Gunung Raung yang menyemburkan abu vulkanik
Masker tepung beras dan yoghurt viral sejak tahun 2024 karena banyak konten kreator kecantikan yang mencoba tren yang populer di Korea Selatan (Korsel) itu.
Selain berdebu, tempat penampungan hewan kurban di pinggir jalan sering kali kurang bersih dan berbau menyengat.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Saat digunakan di kulit, panthenol secara alami akan diubah oleh tubuh menjadi vitamin B5.
Infeksi HMPV dan Influenza A tidak hanya menyebabkan gejala ringan seperti flu, tetapi juga komplikasi serius, termasuk pneumonia, bronkitis, hingga gagal napas.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
Studi Nature Communications ungkap pandemi Covid-19 mempercepat penuaan otak rata-rata 5,5 bulan, meski tanpa infeksi. Siapa yang paling terdampak?
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved