Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
Usai sudah dwitarung Dadang Subur alias Dewa Kipas melawan Woman Grandmaster (WGM) Irene Sukandar. Laga ini berakhir dengan skor 0-3 dan telah menjadi tontonan yang amat menarik, sekaligus mengundang perhatian kalangan pecinta catur se-Indonesia.
Akan tetapi, ada juga sosok yang tidak kalah menarik dari pertandingan yang disiarkan secara daring melalui akun Youtube, Deddy Corbuzier, Senin, (22/3) ini. Sosok itu adalah atlet catur nasional, Chelsie Monica yang pada kesempatan tersebut menjadi komentator bersama GM Susanto Megaranto.
Lantas, siapakah sosok Chelsie tersebut? Berikut adalah fakta di balik perempuan penyandang gelar Woman International Master (WIM) itu:
1. Nama Asli
Chelsie Monica ialah salah satu pecatur Tanah Air berprestasi yang lahir di Balikpapan, Kaltim, pada 2 November 1995. Nama lengkapnya ialah Chelsie Monica Ignesias Sihite, dan merupakan bungsu dari tiga bersaudara. Chelsie tercatat dalam daftar Fédération Internationale des Échecs (FIDE) bersama ribuan pecatur lainnya di seluruh dunia.
2. Belajar Catur dari Ayah
Chelsie tertarik dengan permainan catur sejak usia kanak-kanak. Kepiawaian ini diwarisi dari almarhum ayahnya, dan pada 19 Oktober 2003 ia meraih gelar juara untuk pertama kalinya. Momen itu sempat ia bagikan melalui akun Instagram @chelsie.monica, pada 1 Agustus 2019 lalu.
"Ini adalah turnamen catur pertama saya yang saya mainkan di mana saya memenangkan juara 1 untuk kategori sekolah dasar di kampung halaman. Saya sangat menyukai kenangan ini bukan hanya karena ini adalah pertama kalinya saya memenangkan turnamen catur, tetapi juga karena kenangan tersebut bersama ayah tercinta," tulis Chelsie dalam unggahan tersebut.
3. Mahasiswa Manajemen
Chelsie bukan hanya atlet yang cakap memainkkan bidak catur. Perempuan yang satu ini juga boleh dibilang amat serius dalam hal pendidikan. Studi S1-nya di bidang manajemen ditempuh selama empat tahun di Universitas Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas). Setelah itu, ia melanjutkan studi S2-nya di jurusan yang sama, dan di universitas yang sama pula.
"Meraih prestasi internasional di cabang olahraga catur, sekaligus lulus pendidikan sarjana tepat waktu merupakan tantangan tersendiri," kata Chelsie.
4. Punya Standar Rating 2252
Chelsie merupakan pemain catur peringkat 6915 di dunia, menurut Fide. Dengan peringkat tersebut ia memiliki standar rating 2252, dimana skor tersebut diperoleh dari 146 kemenangan, 80 seri, dan 89 kalah menggunakan bidak putih. Dalam pertandingan bidak hitam, Fide mencatat Chelsie telah memenangkan 128 pertandingan, 95 seri, dan 104 kalah. Standar rating Chelsie berada di bawah Irene yakni 2413
dan Susanto yakni 2550.
5. Top 100 Girls Fide
WIM bukan lah satu-satunya gelar yang dimiliki Chelsie. Sebelumnya ia pernah menyandang gelar Woman FIDE Master (WFM) pada 2010, dan Woman Candidate Master (WCM) pada 2008. Sepanjang 2012 hingga 2015, Fide juga mencantumkan nama Chelsie ke dalam daftar 100 perempuan (di bawah usia 21) pecatur terbaik.
Posisi terbaik dari 100 perempuan pecatur itu tercatat pada Februari dan Mei 2013. Kala itu, nama Chelsie berada di peringkat 16. Adapun kejuaraan yang pernah diikuti, antara lain adalah Turnamen Catur Chelyabinsk di Rusia pada 2011 dan World School Chess Championship, di Singapura pada 2008. (M-2)
PENGURUS Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) secara resmi melepas Tim Junior Indonesia yang akan berlaga di Eastern Asia Chess Championship 2025.
Penghargaan diberikan sebagai wujud apresiasi atas komitmen berkelanjutan dalam mendukung pengembangan olahraga catur.
Kekalahan itu menjadi yang pertama bagi Magnus Carlsen dari Gukesh Dommaraju dalam format catur klasik.
Sehari setelah kalah dari Dommaraju Gukesh di Norway Chess 2025, Magnus Carlsen mengakui ketangguhan sang juara dunia muda. Ia juga mengungkapkan kemungkinan mundur dari catur klasik.
TURNAMEN Japfa Fide Rated Chess 2025 yang digelar sejak akhir pekan lalu di Jakarta rampung digelar.
Zacky Dhia Ulhaq menyegel juara JAPFA FIDE Rated 2025 usai tampil konsisten sepanjang sembilan babak dan mengoleksi total 7,5 VP.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved