Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Suara Menstimulasi Otak Manusia lebih Kuat Ketimbang Gambar

Adiyanto
19/3/2021 13:25
Suara Menstimulasi Otak Manusia lebih Kuat Ketimbang Gambar
Pembalap tim Renault Daniel Ricciardo mendengarkan musik. Menurut penelitian, audio menstimulasi otak kita lebih kuat daripada video.(Andrej ISAKOVIC / AFP)

Audio ternyata menstimulasi otak kita lebih kuat daripada video. Setidaknya itu kesimpulan yang didapat dari penelitian yang dilakukan Daniel Richardson, seorang psikolog eksperimental di University College, London.

Dalam risetnya, Richardson yang ingin membandingkan dampak audio dan video pada otak manusia, meminta sejumlah siswa untuk menonton dua adegan sadis pada film Silence of The Lambs dan Game of Thrones, yang memperlihatkan kepala-kepala yang terpenggal. Ia kemudian membandingkan reaksi para siswa tersebut ketika mereka mendengarkan adegan yang sama dari versi buku audio (audiobook).

Hasilnya, dia menemukan kontradiksi. Para siswa melaporkan respons emosional yang lebih kuat terhadap video tersebut, tetapi tubuh mereka menyarankan sebaliknya. "Dengan audio, suhu tubuh lebih tinggi, detak jantung naik dan turun lebih banyak, lebih banyak aktivitas elektro-dermal yang menunjukkan gairah tubuh. Pada dasarnya, otak mereka lebih banyak berputar dan itu terlihat dalam fisiologi mereka."

Kata Richardson, menonton video sering kali merupakan pengalaman pasif. "Dengan Game of Thrones, HBO melakukan pekerjaan imajinatif untuk Anda. Mereka pernah ke Kroasia dan menyewa ribuan pemain dan seterusnya, dan Anda hanya perlu menikmati itu . Dalam versi audio, Anda harus menghasilkan semua itu dalam pikiran Anda (berimajinasi). "

Mengungkap

Asumsinya adalah bahwa hal ini membuat pengalaman lebih hidup dan mungkin lebih membuat ketagihan. Pastinya, kini semakin banyak orang yang menggunakan audio. Menurut studi terbaru dari Edison Research, sebanyak 80 juta orang Amerika sekarang menjadi pendengar podcast mingguan, naik 16% dari tahun lalu.

Pendengar yang paling rajin, menurut statistik, adalah orang Korea Selatan. Di negeri ginseng itu, sekitar 58%  mengatakan mereka telah mendengarkan podcast pada bulan lalu, diikuti oleh Spanyol (40%) dan Swedia (38%).

Keintiman mungkin menjadi bagian penting dari ketertarikan,  tidak hanya dari seseorang yang berbicara langsung ke telinga Anda, tetapi juga karena sifat khusus dari suara tersebut.

"Anda bisa menipu emosi dengan gambar, menggunakan bahasa tubuh dan sebagainya ... tapi suara mengungkapkan lebih banyak tentang siapa Anda dan bagaimana perasaan Anda," kata Elizabeth Fresnel, seorang spesialis dari Laboratorium Audio di Paris.

"Dengan menyapa seseorang yang kita kenal baik, hanya perlu 'halo' melalui telepon untuk mengetahui apakah mereka lelah, bahagia, atau apakah ini hari yang tepat untuk meminta sesuatu kepada mereka."

Kebiasaan baru

Teknologi kini memungkinkan manusia mendengar apa yang ingin mereka dengar ke mana pun mereka pergi. "Kami melihat kebiasaan media baru berkembang. Podcast mengisi celah di mana layar tidak memungkinkan, saat Anda bekerja, mengemudi, atau berlari, " kata Steve Ackerman, kepala konten di produser podcast Inggris Somethin Else.

Pandemi covid-19 yang membatasi orang beraktivitas di luar rumah, memang membuat penurunan besar pendengar, karena perjalanan pagi dan sore merupakan waktu puncak untuk mendengarkan, entah itu radio ataupun podcast.

“Tetapi pada akhir musim panas, jumlahnya telah pulih dan bahkan melebihi tingkat sebelum Covid,” kata Ackerman. Hal ini, kata dia, karena generasi baru yang melek gadget dapat mendengarkan podcast  sambil bekerja dari rumah, sesuatu yang tidak mungkin dilakukan di kantor.

Potensi pertumbuhan podcast masih sangat besar. Seperti media baru lainnya, awalnya lambat untuk menarik pendengar tetapi sekarang semakin banyak yang ketagihan. Spotify bahkan berani mengucurkan jutaan dolar ke divisi podcast-nya, begitu juga dengan Amazon yang membeli perusahaan produksi Wondery pada 2020. Meski nilainya tidak diungkapkan, potensi keuntungannya dipastikan sangat besar karena mereka berani berinvestasi di sektor tersebut. (AFP/M-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya