Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MOMEN pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, atau sering pula disebut pembelajaran daring, selama pandemi covid-19 telah membuka cakrawala dan kesadaran baru pihak-pihak yang terkait, baik orangtua, guru, maupun para pemangku kepentingan di bidang pendidikan lainnya.
Salah satunya, pembelajaran jarak jauh telah menumbuhkan rasa saling berempati antara pihak guru dan orangtua. Kini kedua pihak satu sama lain lebih merasakan bagaimana berada di posisi masing- masing. Dengan adanya pembelajaran jarak jauh, guru menyadari betapa pentingnya peran orangtua untuk menyukseskan pendidikan anak. Sebaliknya, pihak orangtua juga sadar betapa sulitnya tugas guru dalam mengajar anaknya.
Kondisi itu terjadi pada saya. Sebagai orangtua saya merasakan betapa beratnya ‘menjadi guru’ bagi anak saya yang duduk di kelas enam sekolah dasar selama pembelajaran jarak jauh diberlakukan.
Akan tetapi, di sisi lain, sebagai praktisi bahasa Indonesia saya juga merasa prihatin dengan pembelajaran bahasa Indonesia yang dilaksanakan di tingkat sekolah dasar, terutama terkait dengan materi atau soal-soal ulangan yang diberikan guru kepada murid. Masalahnya bukan pada substansi soal tersebut, melainkan pada cara penulisannya.
Saya sampai geleng-geleng kepala melihat penulisan soal-soal ulangan bahasa Indonesia itu. Banyak sekali dari soal itu yang penulisannya justru tidak mengindahkan kaidah bahasa Indonesia yang benar.
Secara garis besar, berdasarkan pengamatan saya, kesalahan dalam penulisan soal bahasa Indonesia untuk kelas enam sekolah dasar itu meliputi penulisan kata depan di yang menandai tempat dan waktu atau di- sebagai prefiks pembentuk verba; penulisan huruf, mana yang harus diawali huruf kapital dan mana yang tidak; penggunaan fungtuasi, khususnya tanda titik dan koma; serta penggunaan kata yang baku.
Bagaimana mau mengajarkan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sedangkan penulisan soal-soal ulangan atau ujian yang diberikan kepada murid saja tidak mengindahkan kaidah. Sebuah hal yang ironis.
Saya menyadari bahwa kondisi itu antara lain disebabkan kompetensi guru-guru di sekolah dasar, terutama di sekolah negeri, untuk mengajar bahasa Indonesia masih kurang. Hal itu terjadi karena di sekolah dasar negeri, apalagi di daerah, satu guru harus mengajar semua bidang pelajaran. Mungkin berbeda dengan di sekolah-sekolah dasar swasta di kota-kota besar, apalagi yang berstatus unggulan, yang guru-gurunya sudah mengajar sesuai dengan kompetensi masingmasing.
Meskipun demikian, harus dicari solusinya untuk meningkatkan kompetensi mengajar bahasa Indonesia para guru di sekolah-sekolah dasar negeri, terutama di daerah.
Tentu, peran Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud dengan jajarannya, yakni Balai Bahasa di daerahdaerah, harus dimaksimalkan dalam kasus ini. Mereka bisa menerjunkan para penyuluh bahasa untuk memberikan pelatihan khusus bagi guru-guru sekolah dasar di daerah, terutama dalam penulisan soal-soal bahasa Indonesia agar kualitasnya menjadi lebih baik.
Di samping itu, yang juga tak kalah penting, ialah penanaman sikap positif kepada para guru terhadap pelajaran bahasa Indonesia. Selama ini, saya mengira bukan hanya murid, masih banyak pula guru sekolah dasar yang ‘memandang sebelah mata’ pelajaran bahasa Indonesia sehingga mereka abai dengan hal-hal substansial dalam pengajarannya.
Mereka pun harus diingatkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar nantinya harus dapat memberikan kemampuan dasar berbahasa yang diperlukan siswa dalam melanjutkan pendidikan di sekolah menengah, juga untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa tersebut.
Kamu yang ingin mengetahui apa itu ice breaking, berikut penjelasan tentang hal tersebut!
Yuk main teka-teki lucu dan menghibur ini dengan teman.
SUDOKU atau dikenal juga dengan tebak angka (number place) merupakan teka-teki logika.
Bapak tuh KORUPTOR yang ciamik, Paling berani tapi okeeeee. Ampuuun... Jangan dipuja puji dooong..
PANDEMI covid-19 menghantam hampir seluruh aspek kehidupan manusia, tak terkecuali kesehatan jiwa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved